Asta Cita: Strategi Pemerintah Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%

Bisnisia.id | Jakarta – Indonesia menetapkan target ambisius untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan.

Hal ini menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto yang terangkum dalam Asta Cita. Salah satu strategi utama untuk merealisasikan target tersebut adalah dengan mendorong kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan pentingnya langkah ini dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta pada Minggu (17/11).

“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan terus berfokus pada kebijakan yang meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Upaya kami termasuk mempercepat inovasi dan meningkatkan efisiensi produksi lokal,” kata Agus.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi industri nasional adalah tingginya arus impor yang berpotensi menekan produk lokal.

Baca juga:  PT Pema Global Energi Buka Program Magang 2025, Kesempatan Emas bagi Lulusan Baru!

Kondisi ini menuntut pemerintah untuk memperketat regulasi impor guna melindungi dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.

Menurut Agus Gumiwang, pemerintah berkomitmen untuk memperketat kebijakan impor agar produk lokal dapat berkembang lebih optimal.

“Kami sedang merancang regulasi yang lebih ketat terkait impor barang-barang tertentu, sehingga industri lokal dapat memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan berkompetisi di pasar domestik,” jelas Agus.

Dalam upaya meningkatkan kontribusi sektor industri, Kemenperin akan melanjutkan program hilirisasi dan industrialisasi yang bertujuan untuk menambah nilai produk dalam negeri.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Kemenperin juga akan memperkuat ekosistem industrialisasi. Ini mencakup pengembangan riset, inovasi, standar industri, sumber daya manusia, penerapan teknologi baru, serta regulasi dan pembiayaan yang terintegrasi.

Baca juga:  Wapres Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Silaturahmi Rektor UIN Ar-Raniry

Komitmen Kemenperin untuk mencapai visi besar Asta Cita tidak lepas dari peran Inspektorat Jenderal Kemenperin yang bertugas mengawal pelaksanaan program dan kebijakan industri.

Unspektur Jenderal Kemenperin, M. Rum, menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dan transparan dalam memastikan setiap program berjalan sesuai rencana.

“Inspektorat Jenderal berperan sebagai pengawas internal sekaligus mitra strategis untuk memastikan tercapainya target-target RIPIN (Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional) 2015-2035,” ujar M. Rum dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang digelar di Lampung.

Rakorwas 2024 yang bertemakan “Pengendalian Risiko dan Pengawalan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional” bertujuan memperkuat integritas dan kapabilitas seluruh satuan kerja Kemenperin dalam menghadapi dinamika industri yang semakin kompleks.

 

### **Menuju Ekosistem Industri yang Kuat**

Baca juga:  PT PEMA Gelar Town Hall Meeting, Perkenalkan Direktur Utama Baru Mawardi Nur

 

Arah kebijakan industrialisasi Kemenperin untuk tahun 2025-2029 difokuskan pada penguatan ekosistem industri. Ini termasuk penguatan riset, inovasi, sertifikasi halal, standar SNI, hingga penerapan teknologi 4.0 dalam upaya meningkatkan daya saing produk lokal.

 

“Peningkatan kompleksitas produk industri dengan target kontribusi sektor industri sebesar 21,9% terhadap PDB pada tahun 2029 adalah salah satu prioritas kami. Ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius dalam mendukung perkembangan industri dalam negeri,” jelas Agus.

Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% melalui Asta Cita, pemerintah menunjukkan komitmen penuh dalam memperkuat sektor industri sebagai motor penggerak ekonomi nasional.

“Kolaborasi lintas sektor, penguatan regulasi, serta inovasi adalah kunci untuk mencapai target tersebut,” tutup Agus Gumiwang.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Prabowo Ingin Indonesia Kuasa Sektor Energi

Bisnisia.id | Jakarta - Program ketahanan energi nasional termasuk...

Ekonomi China Alami Krisis; Ancam Stabilitas Ekonomi Global?

China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia....

Bank Aceh Meulaboh Topang Ekonomi Lokal Melalui Pembiayaan Inklusif

Bisnisia.id | Aceh Barat - Bank Aceh Kantor Cabang...

Harga Minyak Mentah Anjlok Hampir 4% di Tengah Eskalasi Perang Dagang AS-China

Bisnisia.id | Jakarta - Harga minyak mentah dunia mengalami...

Kodam IM dan Acehlink Media Luncurkan Internet Gratis di Blang Padang

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kodam Iskandar Muda (Kodam...

Per Maret 2024, Capaian Pemadanan NIK Menjadi NPWP di Aceh Sebesar 1.079.416 Orang

Banda Aceh - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) senantiasa melakukan...

Persiapan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Ditekankan oleh Irjen Kemendagri: “Sedia Payung Sebelum Hujan”

BANDA ACEH – Irjen Kemendagri, Tomsi Tohir Balauw, menekankan...

Dampak Situasi Geopolitik Dunia, Kemenperin Siapkan Antisipasi Bagi Sektor Industri

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian terus memantau situasi geopolitik...

Rusia Denda Google karena Sebar Video Palsu soal Perang Ukraina Rp 502 Juta

Jakarta - Pengadilan Rusia telah menjatuhkan hukuman denda terhadap...

PON XXI: Momentum Kebangkitan Pariwisata Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan...

Rupiah Tertekan, Dekati Rp17.000 per Dolar AS Imbas Perang Dagang

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus...

PT PEMA Salurkan Zakat Senilai Rp 1,36 Miliar ke Baitul Mal Aceh

BISNISIA.ID - PT Pembangunan Aceh (PEMA) menyerahkan zakat perusahaan...

HAkA dan BPS Luncurkan Buku Dua Dekade Deforestasi Hutan Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS)...

Sepanjang 2024, Mahkamah Syar’iyah Jantho Tuntaskan 843 Perkara, Tersisa 3 Kasus

Bisnisia.id | Aceh Besar - Sepanjang tahun 2024, Mahkamah...

Aset Bank Aceh Syariah 2020 sampai 2023 Tumbuh Positif

BISNISIA.ID - Kinerja keuangan PT Bank Aceh Syariah menunjukkan...

18.777 Tenaga Kerja di Aceh Tengah Terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan

Bisnisia.id | Aceh Tengah – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lhokseumawe...

Komoditas Produk Pertambangan Naik pada September 2023

Bisniskita.id |Jakarta - Mayoritas komoditas produk pertambangan mengalami kenaikan harga...