Bisnisia.id | Banda Aceh – Harga pangan dan beras di Pasar Al Mahira, Lamdingin, mengalami fluktuasi selama bulan Maulid. Para pedagang menyampaikan bahwa beberapa bahan pokok yang dijual mengalami kenaikan dan penurunan harga, meskipun secara umum distribusi masih berjalan lancar.
Heri, salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Al Mahira, menjelaskan bahwa sejumlah bahan pangan mengalami perubahan harga yang signifikan. Bawang merah saat ini dihargai Rp30.000 per kilogram, yang relatif stabil dibandingkan hari-hari sebelumnya.
“Bawang merah masih di kisaran Rp30.000 per kilogram, ini cukup terjangkau karena sebelumnya sempat naik,” ujarnya kepada Bisnisia.id pada Kamis (03/10/2024).
Namun, untuk telur ayam, harga justru mengalami penurunan. “Biasanya telur ayam mencapai Rp50.000 per papan, tetapi sekarang turun menjadi Rp48.000,” kata Heri.
Meskipun perbedaan harganya tidak besar, penurunan ini disambut baik oleh konsumen, terutama karena telur sering digunakan dalam berbagai hidangan selama bulan Maulid. Komoditas lain yang menunjukkan stabilitas adalah tomat, yang tetap berada di angka Rp8.000 per kilogram.
“Harga tomat tidak berubah, tetap Rp8.000,” jelas Heri.
Selain itu, harga jeruk nipis, yang sering digunakan dalam masakan Aceh, saat ini sekitar Rp14.000 per kilogram dan dianggap wajar di tengah perayaan Maulid. Namun, harga bawang putih mengalami kenaikan menjadi Rp40.000 per kilogram.
“Bawang putih memang sedikit lebih mahal sekarang, sekitar Rp40.000 per kilo. Ini karena permintaan meningkat, terutama di bulan Maulid,” tambahnya.
Meskipun ada kenaikan pada beberapa komoditas, Heri mengungkapkan bahwa distribusi bahan pangan tidak mengalami kendala. Bahan pangan seperti bawang merah, bawang putih, telur, dan lainnya dipasok dari Takengon dan Medan, yang dikenal sebagai daerah penghasil bahan pokok tersebut. “Alhamdulillah, distribusi barang lancar. Pasokan dari Takengon dan Medan tidak ada masalah, jadi stok selalu tersedia,” ujarnya.
Kondisi cuaca yang mendukung di daerah penghasil turut berkontribusi pada kelancaran distribusi ini. “Untuk bawang dan telur, semua lancar-lancar saja. Karena tidak ada hambatan di jalur distribusi, harga masih bisa terjaga,” jelasnya.

Tingginya Permintaan di Bulan Maulid
Bulan Maulid adalah momen penting bagi masyarakat Aceh, dengan tradisi kenduri dan perayaan besar-besaran di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan lonjakan permintaan terhadap berbagai bahan pangan, baik untuk konsumsi keluarga maupun acara besar.
“Kebanyakan pembeli mencari bahan-bahan untuk kenduri Maulid, seperti bawang, cabai, dan telur, yang selalu laris di bulan ini. Meski beberapa harga naik, permintaan tetap tinggi,” kata Heri.
Stabilitas Harga Beras
Sementara itu, harga beras di Pasar Al Mahira masih terpantau stabil. Heri, yang juga memiliki toko beras bernama “Hendra Jaya,” menyatakan bahwa harga beras yang dijual belum mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. “Harga beras medium Rp195.000 per sak, premium Rp200.000, dan yang super Rp220.000. Untuk saat ini belum ada kenaikan,” ujarnya.
Toko Hendra Jaya mendapatkan pasokan beras dari wilayah Aceh Besar, yang dikenal dengan hasil pertanian padi berkualitas. Heri menekankan bahwa ketiga jenis beras tersebut memiliki penggemarnya masing-masing, dengan beras premium menjadi pilihan utama pelanggan. “Paling banyak laku itu beras premium,” lanjutnya.
Pilihan Jenis Beras dan Kualitas
Heri juga menjelaskan perbedaan antara jenis-jenis beras yang dijualnya. Beras medium, dengan harga Rp195.000 per sak, adalah pilihan ekonomis dan sering dibeli oleh pelanggan dengan kebutuhan rumah tangga besar. “Beras medium cocok untuk keluarga yang mencari keseimbangan antara kualitas dan harga,” ujarnya.
Beras premium seharga Rp200.000 per sak menawarkan kualitas lebih baik, dengan butiran lebih panjang dan putih, yang sangat digemari oleh pelanggan untuk acara tertentu seperti kenduri. “Konsumen lebih sering memilih beras premium karena kualitasnya,” tambahnya. Adapun beras super, dengan harga Rp220.000 per sak, memiliki kualitas terbaik. “Beras super biasanya dibeli oleh pelanggan yang sangat memperhatikan kualitas,” jelasnya.
Kelancaran Distribusi dan Harapan Pedagang
Stabilitas harga beras ini juga didukung oleh kelancaran rantai pasok yang ada. “Kami mendapatkan pasokan beras langsung dari petani di Aceh Besar, dan sejauh ini aliran barang tetap lancar. Itulah sebabnya harga bisa tetap stabil,” ungkapnya.
Menurut Heri, harga beras di tokonya cenderung stabil karena saat ini belum memasuki musim panen padi. “Harga masih stabil karena belum masuk musim panen. Biasanya, jika sudah musim panen, harga bisa sedikit turun atau tetap,” tambahnya.
Meskipun beberapa bahan pangan mengalami kenaikan, Heri berharap agar harga tetap stabil hingga akhir perayaan Maulid. “Harapan kami sebagai pedagang, harga tetap stabil agar pembeli tidak terbebani, terutama di bulan Maulid ini. Kami juga berharap pasokan terus lancar agar tidak ada kenaikan yang terlalu tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, para konsumen berharap agar harga tidak melonjak lebih tinggi lagi. “Sebagai pembeli, kami tentunya berharap harga tetap terjangkau, terutama bahan pokok untuk kenduri. Semoga pasokan tetap lancar dan harga tidak naik drastis,” ujar Putri, salah satu pengunjung Pasar Al Mahira.
Dengan harga beras dan pangan lainnya yang tetap stabil, Heri berharap agar toko Hendra Jaya dan pedagang lainnya di Pasar Al Mahira dapat terus melayani kebutuhan masyarakat, terutama di tengah perayaan bulan Maulid ini, yang memicu permintaan tinggi akan bahan pokok.