Bisnisia.id | Jakarta – Program ketahanan energi nasional termasuk dalam Asta Cita pemerintahan Prabowo – Gibran. Bagi Prabowo, agar bangsa kuat, makan harus menguasai energi.
“Energi sangat vital. Dengan kemampuan, kita akan menuju ke swasembada energi dalam waktu yang tidak lama,” ujar Prabowo tegas saat meresmikan PLTA Jatigede, pertengahan Januari 2025.
PLTA Jatigede termasuk dalam 47 proyek pembangkit listrik yang diresmikan serentak oleh Prabowo. PLTA tersebut memiliki daya 2×55 megawatt. Dengan demikian mengantarkan PLTA Jatigede kedua terbesar di Indonesia.
Prabowo mengatakan kedaulatan energi salah satu modal penting untuk membangun ekonomi Indonesia. “Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Untuk itu kita butuh untuk menjadi negara industri,” ungkap Prabowo.

Presiden Prabowo menekankan pentingnya penguatan sektor ketenagalistrikan sebagai bagian dari swasembada energi demi kesejahteraan rakyat. Pembangkit-pembangkit baru berkapasitas total 3.222,75 MW dan telah beroperasi ini menjadi sumber pasokan kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan industri dan melistriki kawasan pembangunan baru, termasuk wilayah-wilayah terpencil.
Prabowo juga menyampaikan pentingnya pemanfaatan potensi EBT guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Dia yakin bahwa ketersediaan pasokan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau membuat industri akan semakin tumbuh subur dan investasi akan mengalir ke Indonesia.
“Bangsa kita harus melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran. Kita akan mulai puluhan proyek-proyek besar tahun ini juga dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri,” jelas Prabowo.
Prabowo menambahkan, “Kita harus menjadi negara yang bisa mengolah sumber daya alam kita menjadi barang jadi, menjadi barang industri. Untuk itu, energi sangat vital.”
Dia juga menegaskan bahwa Indonesia memulai puluhan proyek-proyek besar tahun ini juga dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri. Presiden Prabowo optimistis target 8% akan tercapai melalui percepatan industrialisasi dan hilirisasi.