Dampak Situasi Geopolitik Dunia, Kemenperin Siapkan Antisipasi Bagi Sektor Industri

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak, khususnya di Timur Tengah. Konflik baru-baru ini antara Iran dan Israel telah meningkatkan eskalasi geopolitik di wilayah tersebut, yang berpotensi mempengaruhi Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.

“Saat ini, Kemenperin telah memetakan permasalahan dan berupaya melakukan mitigasi solusi-solusi dalam rangka mengamankan sektor industri dari dampak konflik yang tengah terjadi,” jelas Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, pada Kamis (18/4/2024).

Dampak Konflik Terhadap Ekonomi Global

Konflik ini diperkirakan akan berdampak pada tiga hal utama: peningkatan harga energi, kenaikan biaya logistik, dan penguatan nilai tukar Dollar Amerika Serikat (USD). Sebagai bagian dari perekonomian dan rantai pasokan global, Indonesia perlu mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi dampaknya.

Baca juga:  Dana Otsus Aceh 2008-2023 Capai Rp 100 Triliun, Bagaimana Penggunaannya?

Solusi Strategis dari Kementerian Perindustrian

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah merumuskan sejumlah solusi untuk mengatasi dampak konflik tersebut. Salah satunya adalah penyiapan insentif impor bahan baku industri yang berasal dari Timur Tengah, serta relaksasi impor bahan baku tertentu untuk memastikan kelancaran pasokan bagi industri dalam negeri.

Pendalaman Struktur Industri dan Penguatan TKDN

Selain itu, Kemenperin juga akan mempercepat langkah-langkah pendalaman, penguatan, dan penyebaran struktur industri untuk meningkatkan program substitusi impor. Ini termasuk ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ketat untuk mengantisipasi excess trade diversion dari negara lain.

Baca juga:  Optimalkan PMN 2024, Hutama Karya Lanjutkan Pembuatan Jalan Tol Trans Sumatera

Keberlanjutan Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)

Kementerian ini juga menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk menjaga daya saing produksi industri dalam negeri.

Langkah-Langkah Lainnya untuk Mengatasi Dampak

Kemenperin mendorong peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral untuk mengurangi ketergantungan terhadap USD. Selain itu, upaya untuk memperbaiki performa sektor logistik juga menjadi fokus, mengingat peningkatan biaya logistik sebagai dampak dari konflik Israel-Palestina.

Kesiapan Indonesia Menghadapi Tantangan

Meskipun situasi saat ini masih tenang dan terkontrol, Kementerian Perindustrian memastikan bahwa Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat. Pemerintah berkomitmen untuk menyusun kebijakan strategis guna menjaga stabilitas sektor industri dan menghadapi tantangan yang mungkin timbul.

Baca juga:  Gelar Melayu Serumpun, Pulau Banyak-Dolpin Trip Sabang Jadi Favorit
Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Menparekraf Dorong Pemuda Aceh untuk Bangkitkan Ekonomi Kreatif Lokal

Bisnisia.id | Banda Aceh – Menteri Pariwisata dan Ekonomi...

Bendungan Rukoh Pidie Senilai Rp 1,7 Triliun Segera Diresmikan

Bisnisia.id | Jakarta – Pembangunan Bendungan Rukoh Paket II...

Raih Rangking Enam, KONI Aceh Minta Pemerintah Apresiasi Atlet Peraih Medali PON 2024

BANDA ACEH – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia...

Aceh Perlu Siapkan Infrastruktur Bisnis Guna Tarik Investor

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal...

Pertamina Menyalurkan Seribu Bibit Mangrove untuk Alam Aceh

Organisasi sosial Human Intiative (HI) bersama Pemuda Peduli Mangrove...

Midea Produksi AC Split di Indonesia, Target Jadi Merek Nomor Satu dalam Tiga Tahun

Bisnisia.id | Jakarta - Produsen elektronik asal Tiongkok, Midea,...

Banda Aceh terus Bersiap Sambut PON XXI

Banda Aceh – Kota Banda Aceh terus melakukan berbagai...

Apel Green Aceh Serahkan 40.021 Dukungan Internasional untuk Melindungi Rawa Tripa

Nagan Raya – Yayasan Apel Green Aceh bersama mitranya,...

Menanti Tuah Sumur Migas Block B Aceh Utara

Badan Pengelola Migas Aceh dan PT Pema Global Energi...

Banyak Perusahaan Sawit di Aceh Timur Belum ISPO

Bisnisia.id | Aceh Timur – Sebanyak 29 dari 30...

Majelis Ekonomi PDA Aceh Selatan Gagas Usaha Rumah Sehat Aisyiyah

BISNISIA.ID | Tapaktuan - Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan...

Pj Bupati Aceh Besar Panen Perdana MT Gadu

Bisniskita.id | Jantho - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar,...

CMA dan FORMAD Gelar Seminar Motivasi Kuliah ke Luar Negeri di Aceh Selatan

Bisnisia.id | Aceh Selatan — Dalam upaya memperluas akses...

Lawan Dejan di SHB, Pelatih Persiraja Akhyar “Turun Full Team dan Incar Kemenangan”

Persiraja Banda Aceh memastikan akan tampil dengan kekuatan penuh...

Aceh dan Kerajaan Inggris Sepakat Bangun Hubungan Perdagangan Seperti Masa Lalu

Banda Aceh – Aceh dan Kerajaan Inggris sepakat untuk...

Abiya Imran, 16 Tahun Jadi Santri Dayah, Kini Jadi Cawabup Pidie

Kesehariannya diisi dengan menjadi pengasuh dan pendidik bagi anak-anak...

Pemerintah Aceh Tetapkan UMP 2025 Sebesar Rp3.685.616

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Plasma Belum Rampung, Perusahaan Sawit Prima Aceh Agro Lestari Disorot

Bisnisia.id | Aceh Barat -Anggota DPRK Aceh Barat, Ahmad...

Aceh Utara Kabupaten dengan Jumlah Penduduk Miskin Terbanyak di Aceh

BISNISIA.ID - Aceh Utara masih memegang predikat sebagai daerah...