Bisnisia.id|Aceh Besar – Mahasiswa Program Studi Teknik Geofisika Universitas Syiah Kuala (USK) menciptakan aplikasi “Smart Ecotourism” untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Desa Gugop, Pulo Aceh. Inisiatif ini dilaksanakan melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan bertujuan mengoptimalkan potensi wisata Pulau Breuh di Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar.
Pulau Breuh dikenal dengan pantai-pantainya yang bersih dan berpasir putih serta keindahan alam yang beragam. Destinasi-destinasi wisata seperti Pantai Pasie Balue, Pantai Penyi, Blang Situngkoh, Pantai Rinon, dan Pantai Meuligge menawarkan pengalaman wisata pantai yang menakjubkan.
Bagi pencinta petualangan, terdapat area pendakian di Ujong Bau, spot camping di Alue Raya, serta area snorkeling seperti Paloh, Lampeng, dan Lhok Krut yang memperlihatkan keindahan ekosistem bawah laut. Tak hanya itu, Pulau Breuh juga memiliki situs bersejarah, seperti Mercusuar William Torren Meulingge, serta atraksi alam seperti Hutan Mangrove dan Air Terjun Lampeng.
Berbagai potensi ini mendorong tim mahasiswa USK untuk mengembangkan aplikasi berbasis Artificial Intelligence Mobile Geographic Information System (AI Mobile GIS). “Aplikasi ini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menyajikan informasi geografis secara interaktif, membantu wisatawan menemukan lokasi wisata dan informasi terkait dengan mudah,” ujar Ir. Freddy Sapta Wirandha, S.T., M. Eng, dosen pembimbing program ini. Konsep ini diterapkan dengan pendekatan “smart ecotourism” yang mengutamakan pelestarian ekosistem setempat.
Ketua tim mahasiswa, Rahiel Adiannur, menyampaikan, “Program ini memberi kami kesempatan untuk menerapkan ilmu yang kami peroleh di kampus dan berdampak nyata bagi masyarakat.” Menurut Rahiel, kegiatan ini juga membuka kesempatan bagi tim untuk bertukar informasi dengan warga Desa Gugop mengenai konsep pengelolaan pariwisata yang ramah lingkungan.
Pak Tarmizi, Keuchik Desa Gugop, menyambut baik inovasi ini dan berharap konsep pengelolaan berbasis ekowisata dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, mendukung jumlah wisatawan, dan mempercepat akses informasi tentang destinasi wisata lokal. “Kami berharap ini juga dapat membantu pengembangan ekonomi masyarakat di Desa Gugop,” tambahnya.
Program PPK Ormawa ini bekerja sama dengan Lembaga Ekowisata Pulo Aceh (LEPA) dan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam sosialisasi. Kegiatan diawali dengan survei data potensi wisata menggunakan aplikasi GIS, dilanjutkan dengan sosialisasi konsep ekowisata yang meminimalkan dampak lingkungan.
Melalui pendekatan smart ecotourism, program ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Desa Membangun (IDM) di bidang ketahanan ekologi, ekonomi, dan sosial, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) desa untuk pembangunan berkelanjutan.
Konsep ini mengajak kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan.