Bisnisia.id | Nagan Raya – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Nagan Raya menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, TPT di daerah ini turun dari 5,84% pada 2022 menjadi 5,22% pada 2024. Meski angka tersebut masih tergolong tinggi, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi pengangguran, terutama melalui pelatihan keterampilan bagi masyarakat.
Mediator Hubungan Industrial pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya, Azhari Alwi mengungkapkan berbagai program pelatihan telah digagas untuk memberdayakan masyarakat, khususnya generasi muda. “Kami sudah mengadakan pelatihan menjahit, las, bengkel, servis elektronik, hingga pelatihan konten kreator yang mewakili kebutuhan anak muda di era digital ini,” jelasnya.
Menurut Azhari, pelatihan konten kreator menjadi salah satu fokus baru dalam pemberdayaan pemuda. Program ini dirancang untuk mengarahkan anak muda mengoptimalkan media sosial secara profesional dan menghasilkan pendapatan. “Kami bimbing mereka agar akun media sosial bisa menjadi sumber penghasilan, misalnya melalui monetisasi yang menghasilkan dolar,” katanya.
Pelatihan tidak hanya dilakukan secara formal di kantor, tetapi juga melalui pendekatan langsung di mana pun para pemuda dapat dijumpai. “Target kami empat orang per hari untuk dibimbing. Bahkan, kalau bertemu di warung kopi, kami tetap arahkan. Kami ingin pekerjaan ini terasa santai tapi hasilnya nyata, asal konsisten dan mau berusaha,” tambah Azhari.
Target utama dari program ini adalah anak-anak muda yang membutuhkan bantuan, terutama mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu atau yatim piatu. “Banyak anak-anak di Nagan Raya yang harus berjuang sendiri dari sekolah hingga kuliah. Dengan pelatihan ini, kami ingin mereka bisa mandiri,” ujarnya.
Azhari memaparkan, hasil dari upaya ini mulai terlihat. Banyak anak muda Nagan Raya kini memiliki pekerjaan yang sebelumnya tidak mereka bayangkan. Ada yang membuka bengkel, usaha jahit pakaian, hingga menjadi konten kreator sukses. “Kami juga rutin memonitor perkembangan mereka untuk memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar,” katanya.
Ia menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi untuk menciptakan peluang kerja. “Bayangkan, 99% anak muda punya HP, tapi kebanyakan hanya keluar uang, bukan menghasilkan uang. Maka, kami ajarkan cara memanfaatkan HP untuk menciptakan peluang penghasilan. Kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak bisa?” tambahnya dengan optimis.
Untuk mendukung program ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti SMK Tata Busana Meulaboh, Balai Latihan Kerja (BLK) Meulaboh, dan para ahli di bidangnya. Kolaborasi ini bertujuan memberikan pelatihan berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Azhari berharap program ini dapat membawa perubahan besar bagi generasi muda di Nagan Raya. “Harapan kami, anak-anak bisa mandiri dengan usaha mereka sendiri. Setidaknya mereka tidak meminta lagi ke orang tua, tapi justru bisa memberi dan berdaya di era sekarang,” pungkasnya.
Meski angka pengangguran masih menjadi tantangan, tren penurunan TPT di Nagan Raya menunjukkan bahwa berbagai upaya inovatif seperti pelatihan kreatif dapat memberikan dampak positif. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan masyarakat, Nagan Raya terus bergerak menuju generasi muda yang lebih mandiri dan berdaya.
