Tanpa Investasi Ekonomi Aceh Sulit Melesat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Teuku Jailani, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan sektor ekonomi di provinsi tersebut. Namun untuk mencapai kemajuan yang cepat, Aceh sangat butuh kontribusi investasi.

Teuku Jailani menyatakan bahwa kerja keras pemerintah dalam membangun ekosistem yang mendukung perkembangan usaha dan investasi di Aceh patut mendapatkan pengakuan.

Menurut Jailani, salah satu langkah penting yang perlu diperhatikan adalah pengembangan ekosistem yang memadai untuk menarik lebih banyak investasi.

“Dengan kondisi yang ada saat ini, kita perlu membangun sebuah ekosistem yang bisa mendorong pembangunan. Investasi harus terus berkembang, dan untuk itu data yang tepat dan informasi yang akurat sangat diperlukan,” ujar Jailani Rabu, (15/1/2025).

PT KKA Zulkarnaini Bisnisia
Pekerja memeriksa mesin di PT KKA. Pabrik ini direncanakan akan diaktifkan kembali dengan melibatkan investor. Foto direkam pada 2016. Bisnisia.id/Zulkarnaini

Jailani melanjutkan, meskipun ekosistem yang ada sudah memberikan dampak positif, masih banyak yang harus dilakukan. Salah satunya adalah memperbaiki tingkat kemiskinan yang memiliki korelasi langsung dengan daya beli masyarakat.

“Perbaikan ini akan meningkatkan daya beli masyarakat, yang tentunya akan berpengaruh positif pada sektor industri, khususnya di bidang perdana dan jasa,” tambahnya.

Baca juga:  Perkuat Pengawasan dan Edukasi untuk Cegah TPPO

Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah, Jailani mengajak semua pihak, baik pengusaha maupun pemerintah daerah, untuk terus bekerja sama dan mengembangkan sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk tumbuh.

“Kolaborasi ini sangat penting, dan saya yakin dengan terus mengembangkan narasi-narasi konsultatif, kita dapat menemukan objek-objek yang berpotensi untuk tumbuh,” tutup Jailani.

Sepertinya pemerintahan Aceh yang baru telah menyadari pentingnya investasi untuk percepatan pembangunan ekonomi daerah. Sebulan pasca pilkada, Gubernur Aceh terpilih Muzakir Manaf melakukan kunjungan ke Bangkok, Thailand untuk bertemu dengan calon investor.

Gambar WhatsApp 2024 12 28 pukul 11.11.30 d5da70d9
Antrean kendaraan di Gerbang Tol Padang Tiji, ruas Tol Sigli – Banda Aceh, menunjukkan peningkatan volume lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025, pada Sabtu (28/12/2024). Investasi negara pada infrastruktur dapat menjadi daya ungkit ekonomi daerah. Foto: Hutama Karya.

Dalam pertemuan itu, Muzakir Manaf mengatakan Aceh sangat terbuka bagi investor asing. Muzakir Manaf menuturkan para pengusaha Thailand menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama dan berinvestasi di Aceh, terutama di sektor mineral seperti emas, perak, dan tembaga, serta minyak, gas, dan kopi.

Dalam pertemuan itu, Mualem mengundang para pengusaha untuk berkunjung langsung ke Aceh guna melihat berbagai peluang investasi yang tersedia.

“Kami mengundang tuan-tuan dan puan-puan semua untuk datang ke Aceh,” ujar Mualem.

Baca juga:  Akhir 2024, Aceh Besar Rampungkan Penyaluran Dana Desa ke 603 Gampong

Selain itu, Mualem menawarkan sejumlah peluang investasi yang sangat dibutuhkan di Aceh saat ini, antara lain pembangunan kilang padi modern, pabrik pakan ternak, pabrik minyak goreng, pengalengan ikan, serta pabrik es balok untuk mendukung sektor perikanan.

Sementara itu Direktur Eksekutif Forum Bisnis dan Investasi Aceh (Forbina), Muhammad Nur mengatakan persoalan investasi harus menjadi fokus pemerintahan Aceh yang baru. Kegagalan beberapa investasi besar tidak boleh berulang di bawah rezim Muzakir Manaf.

Aceh tidak bisa hanya bergantung pada dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA). Menurutnya, peran investasi swasta harus diperkuat agar Aceh bisa keluar dari statusnya sebagai salah satu daerah termiskin di Indonesia.

Muhammad Nur mencatat beberapa contoh kasus, termasuk kegagalan perusahaan asal Dubai yang pada tahun 2022 batal merealisasikan investasi sebesar Rp7 triliun di sektor pariwisata dan migas. Selain itu, PT Trans Continent pada 2023 gagal melanjutkan proyek pengembangan pusat distribusi dan pembangunan pusat logistik berikat.

Baca juga:  YARA Desak Pemerintah Aceh Evaluasi Izin PPKS PT Ensem Abadi

“Proyek investasi semen Aceh oleh PT Semen Indonesia Aceh (SIA) juga mengalami kegagalan sejak 2018 karena sengketa lahan yang tak kunjung selesai. Hingga saat ini, proyek tersebut telah menghabiskan biaya sebesar Rp97,5 miliar hanya untuk pembayaran pekerjaan proyek dan operasional,” ujar Muhammad Nur.

WhatsApp Image 2024 12 20 at 10.24.48
Petugas pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh sedang melayani warga. Foto Bisnisia.id/Zulkarnaini

Muhammad Nur menegaskan bahwa kegagalan ini harus menjadi pelajaran penting bagi pemerintahan baru untuk memperbaiki tata kelola investasi di Aceh. “Pemerintah harus belajar dari pengalaman ini dan memastikan kebijakan investasi yang lebih transparan, akuntabel, serta mampu menyelesaikan kendala di lapangan,” pungkasnya.

Muhammad Nur juga menyoroti pentingnya peran Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan PT Pembangunan Aceh (PEMA) dalam mendukung investasi di sektor migas. Kedua lembaga ini diharapkan menjadi motor penggerak produksi yang dapat menarik lebih banyak investor.

PT Pembangunan Aceh (PEMA), badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Aceh, menargetkan investasi sebesar Rp56 miliar pada tahun 2025. Target ini meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan anggaran prainvestasi tahun 2024 sebesar Rp24 miliar.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Harga Rumah untuk Warga Berpenghasilan Rendah Turun Rp10,5 Juta

Bisnisia.id|Jakarta -Pemerintah akan memangkas harga rumah untuk masyarakat berpenghasilan...

Raih Rangking Enam, KONI Aceh Minta Pemerintah Apresiasi Atlet Peraih Medali PON 2024

BANDA ACEH – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia...

Aceh sebagai Ikon Ketangguhan dan Diplomasi Kemanusiaan Indonesia

Bisnisia.id | Banda Aceh -  Dalam rangka memperingati 20...

Mualem Ajak Warga Aceh Berburu Berkah Ramadhan, Siap Terapkan Gerakan Shalat Tepat Waktu

Bisnisia.id | Banda Aceh– Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf,...

For-Bina: Hilirisasi Kelapa Sawit di Aceh Agenda Mendesak

BISNISIA.ID – Direktur Eksekutif Perkumpulan Forum Bangun Investasi Aceh...

Festival Kopi Koetaradja 2024, Perayaan Budaya dan Kopi di Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Puluhan pecinta kopi dan budaya...

Pj Gubernur: Bank Aceh harus Berperan Aktif Sukseskan PON XXI

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, mengingatkan...

Kopi Gayo Masih Jadi Incaran Wisatawan Sebagai Buah Tangan dari Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Antusiasme wisatawan terhadap kopi...

Ini Kriteria UMKM yang Dapat Penghapusan Utang Kredit Macet

Bisnisia.id Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah...

Dewan Energi Mahasiswa Aceh Dilantik, Siap Memimpin Perubahan Energi di Aceh

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Dewan Energi Mahasiswa (DEM)...

Kemenangan NasDem Aceh di Pemilu, Ujian Menjaga Amanah Rakyat

Bisnisia.id | Banda Aceh –  NasDem Aceh mencatatkan capaian...

YARA Desak Pemerintah Aceh Evaluasi Izin PPKS PT Ensem Abadi

Bisnisia.id | Aceh Barat Daya – Kepala Perwakilan Yayasan...

Aceh Buka Pintu Lebar untuk Investor: Wagub Pastikan Iklim Usaha yang Kondusif

Bisnisia.id | Jakarta – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE,...

Aksi Bersih Sungai dan Tanam Pohon Warnai Wisuda SJL Aceh dalam CJL 2025

Bisnisia.id | Aceh Tengah - Aksi bersih sungai dan...

Pj Bupati Aceh Besar Tanam Perdana Padi MT Gadu 2024 di Lamkawe

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Bupati Aceh...

Deputi BMKG: Pentingnya Kesiapsiagaan Tsunami di Kawasan Rawan Seperti Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi,...

Hari Ini, Sritex Tutup! 10.665 Karyawan Di-PHK Imbas Kepailitan

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan sebanyak...

Dek Gam Janjikan Perbaikan Gedung dan Ambulans untuk PMI Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan...

Fathan, Anak Gangguan Pendengaran Asal Lhokseumawe Diberikan Alat Bantu Dengar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dinas Sosial Aceh dan Baitul...