Bisnisia.id | Banda Aceh – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh telah menyiapkan serangkaian program unggulan untuk menarik wisatawan domestik dan internasional, khususnya menjelang liburan akhir tahun 2024.
Kampanye “Liburan di Aceh Saja” menjadi tagline Disbudpar dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata ke tanah Serambi Makkah
Kepala Disbudpar Aceh, Almuniza Kamal, menunturkan pihaknya telah mempersiapkan berbagai kegiatan dan promosi, termasuk produksi konten kreatif yang akan disebarluaskan melalui media sosial, iklan digital, dan kerja sama dengan influencer pariwisata.
“Kami berusaha menjangkau lebih banyak wisatawan dengan menampilkan berbagai keindahan dan kekayaan budaya Aceh melalui berbagai platform,” ujarnya kepada Bisnisia.id, Jum’at (6/12/2024).
Namun, data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menunjukkan adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Aceh pada Oktober 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Oktober, tercatat 3.237 Wisman berkunjung, sementara pada September 2024 jumlahnya mencapai 3.912 orang.
Penurunan ini juga tercermin pada Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang, yang turun sebesar 12,86 poin pada Oktober, mencapai 48,08 persen dibandingkan bulan September.
Namun, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, TPK pada Oktober 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 14,44 poin dibandingkan dengan Oktober 2023 yang hanya tercatat sebesar 33,64 persen. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan dalam sektor pariwisata Aceh meskipun ada penurunan dari bulan sebelumnya.
Untuk menarik lebih banyak wisatawan, Disbudpar Aceh merancang beberapa event spesial selama liburan akhir tahun, di antaranya Festival Kopi Koetaradja, Pentas Smong, Renungan Tsunami, dan Pameran 20 Tahun Tsunami Aceh.
Program-program ini dirancang tidak hanya untuk memberikan hiburan, tetapi juga untuk mengenalkan sejarah serta budaya Aceh yang kaya kepada pengunjung.
Disbudpar Aceh juga memfokuskan promosi pada destinasi unggulan yang telah menjadi primadona wisata. Sabang akan dikenalkan sebagai destinasi wisata bahari dengan berbagai aktivitas menyelam dan wisata laut. Banda Aceh akan dipromosikan sebagai tujuan wisata sejarah dan religi, sementara Aceh Tengah menawarkan pengalaman wisata berbasis alam, seperti agrowisata kopi Gayo yang terkenal.
“Wisatawan akan diajak menikmati keindahan alam Aceh, sekaligus mengenal lebih dalam sejarah dan budaya yang ada di daerah ini,” tambah Almuniza.
Selain itu, Disbudpar Aceh juga menggandeng pelaku usaha lokal, termasuk agen perjalanan, hotel, dan restoran, untuk memastikan pengalaman wisatawan yang maksimal.
Pelatihan dan peningkatan kualitas layanan terus dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengunjung. “Kami ingin wisatawan merasakan pengalaman liburan yang menyenangkan dan berkesan di Aceh,” kata Almuniza.
Disbudpar Aceh optimis dapat menarik banyak wisatawan selama liburan akhir tahun 2024. Program-program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kunjungan wisata, tetapi juga memperkuat posisi Aceh sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Kendati terjadi penurunan dalam jumlah wisatawan pada Oktober 2024, BPS Aceh mencatatkan peningkatan jumlah penumpang angkutan laut melalui pelabuhan Ulee Lheue yang mencapai 25.022 orang pada bulan yang sama. Dibandingkan dengan Oktober 2023, jumlah penumpang angkutan laut mengalami peningkatan sebesar 3,9 persen.
Disbudpar Aceh berharap, dengan berbagai program unggulan yang telah disiapkan, pariwisata Aceh akan kembali mencatatkan angka yang positif pada bulan-bulan mendatang.
“Kami berharap Aceh menjadi pilihan utama wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dan memberikan pengalaman liburan yang tak terlupakan,” tutup Almuniza.