Kualitas Nilam Aceh Setara dengan Olahan Prancis dan Amerika Serikat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Parfum “Neelam” yang diproduksi oleh Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, meraih apresiasi internasional dalam ajang West Tech Fest di Australia. Produk ini merupakan hasil hilirisasi nilam yang dikembangkan oleh Atsiri Riset Center (ARC) USK, membuktikan bahwa kualitas olahan nilam Aceh kini mampu bersaing dengan produk dari Prancis dan Amerika Serikat.

Kepala ARC USK, Syaifullah, mengungkapkan bahwa Aceh kini berhasil memproduksi minyak nilam dengan kandungan Patchouli Alkohol (PA) di atas 60 persen, sebuah pencapaian signifikan di industri ini.

“Kami ingin kualitas nilam Aceh setara dengan yang diolah oleh Prancis dan Amerika Serikat. Kini, hal tersebut telah terwujud,” ujar Syaifullah, seperti dikutip dari laman dikti.kemdikbud.go.id, Minggu (15/12/2024).

Baca juga:  Bank Aceh, PT PEMA, dan BPR Mustaqim Setor Dividen Rp252,72 Miliar untuk Pemerintah Aceh

Patchouli Alkohol (PA) adalah senyawa utama dalam minyak nilam yang menentukan aroma khas, keharuman, dan stabilitas minyak. Kandungan PA yang tinggi tidak hanya meningkatkan kualitas, tetapi juga harga jual minyak nilam di pasar global.

Syaifullah menambahkan, “Dulu kita bermimpi memiliki produk turunan nilam yang inovatif, termasuk online store, distributor, hingga white label produk. Saat ini, semua itu sudah terwujud.”

Secara historis, minyak nilam Aceh telah lama dikenal di pasar internasional, terutama di Eropa seperti Prancis. Namun, pada masa lalu, minyak nilam mentah dengan kualitas rendah dijual murah, sehingga nilai tambahnya tidak dinikmati oleh petani maupun pelaku industri di Aceh.

ARC USK berhasil mengubah pola tata niaga tersebut melalui inovasi berkelanjutan yang menghasilkan berbagai produk turunan. Salah satu produk unggulan adalah parfum “Neelam,” yang kini mulai populer di pasar global.

Baca juga:  GEMA MA Kota Banda Aceh Nyatakan Dukungan untuk Illiza-Afdhal di Pilkada 2024

Dalam West Tech Fest 2024, Syaifullah bersama tim ARC USK memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan berbagai produk berbasis nilam Aceh, seperti parfum, skincare antiaging, aromaterapi, body serum, dan hand cream. Acara ini berlangsung dari 2–6 Desember 2024 di Perth, Australia, dan menghadirkan pelaku startup serta inovator dari seluruh dunia.

Festival ini menjadi ajang untuk memamerkan inovasi, investasi, dan kewirausahaan. ARC USK menjadi salah satu dari 20 delegasi internasional yang diundang oleh Trade and Invest Western Australia setelah melalui proses seleksi ketat.

Delegasi ARC USK mengikuti berbagai kegiatan, termasuk seminar, workshop, pitching, hingga innovation showcase. Bahkan, peserta diajak mengikuti perjalanan melalui kapal pesiar dari Port Elizabeth Quay Perth ke Kota Tua Fremantle, sebuah pengalaman yang memperkuat jejaring global mereka.

Baca juga:  Produksi Kakao Aceh Stagnan di Tengah Tren Positif Ekspor Nasional

Syaifullah mengungkapkan rasa harunya atas pencapaian ini. Sepuluh tahun lalu, ARC USK mulai berjuang membangkitkan kembali kejayaan nilam Aceh melalui inovasi hulu dan hilir. Kini, hasilnya mulai terlihat.

“Dulu kita bercita-cita meningkatkan produksi nilam Aceh. Dengan kerja keras, kontribusi nilam Aceh terhadap pasar nasional telah meningkat dari 10% menjadi sekitar 30%-35%,” jelasnya.

Melalui inovasi dan hilirisasi yang terus dikembangkan, nilam Aceh kini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga menjadi simbol kualitas global yang dapat bersaing dengan produk dari negara-negara maju.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Investasi Meningkat Signifikan pada Triwulan II 2024

Bisnisia.id | Jakarta – Menjelang akhir masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo,...

Kopi Khop, Warisan Khas Aceh Barat, Kini Mendapat Pengakuan Nasional

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh...

Lahan Sawah Indonesia Menyusut 100 Ribu Hektar Setiap Tahun, Petani Semakin Menua

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan,...

Juli 2023, Aceh Menjadi Provinsi Dengan Inflasi Terendah Ke-3 se-Sumatera

Bisniskita.id | Banda Aceh - Inflasi Provinsi Aceh pada...

Pj Gubernur Aceh Dorong Sertifikasi Nasional Padi Sigupai Abdya

Bisnisia.id | Banda Aceh — Dalam peringatan Hari Ulang...

Layanan Transkutaraja Berhenti, Persoalan Anggaran jadi Kendala

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)...

Pj Gubernur Aceh Tinjau Progres Pembangunan Bendungan Keureuto

BISNISKITA.ID- Penjabat Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, bersama Forkopimda Aceh,...

Presiden Prabowo dan PM Malaysia Pererat Kerja Sama Strategis

Bisnisia.id | Malaysia -  Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

PT PEMA Tawarkan KIA Ladong sebagai Magnet Investasi Strategis

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kawasan Industri Aceh (KIA)...

Fenomena Perokok Anak dan Perempuan Jadi Tantangan Implementasi KTR di Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Upaya penerapan Kawasan Tanpa...

Distanbun Aceh Sebut Kepatuhan Perusahaan Sawit Terhadap ISPO Rendah

Bisnisia.id | Banda Aceh - Berdasarkan data dari Direktur...

Pj Gubernur Safrizal Jamu Rombongan Ditjen Bina Adwil Kemendagri

Bisnisia.id | Bana Aceh - Pj Gubernur Aceh, Dr....

Soroti Stagnasi Produksi dan Kebijakan Tumpang Tindih, GAPKI Usul Pembentukan Badan Khusus Sawit

Bisnisia.ID | Jakarta – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia...

OJK Susun Rancangan Standar Kompetensi di Bidang Pasar Modal

Bisniskita.id | Banda Aceh - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)...

LKS di Aceh Komit Sukseskan PON Aceh-Sumut

Bisniskita.id | Banda Aceh - Seluruh Lembaga Keuangan Syariah...

Kiper Hebat di Piala Dunia Bono ke Liga Arab, Dikontrak Rp199 Miliar Per Tahun

Riyadh, Arab Saudi – Al Hilal Saudi Club secara...