Pertanian Aceh Minim Pemanfaatan Teknologi, Regenerasi Petani Juga Stagnan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Teknologi pertanian yang belum optimal dan regenerasi petani masih stagnan menjadi tantangan serius pengembangan sektor pertanian di Aceh. Padahal sektor pertanian dapat menjadi harapan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin.

Hal ini diungkapkan Prof Bustanul Arifin, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Negeri Lampung pada acara Aceh Economic Forum, Kamis (16/1/2025). Bustanul menyoroti kurangnya pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian di Aceh.

“Pertanian merupakan basis ekonomi Aceh, tetapi tanpa modernisasi dan nilai tambah yang ditarik oleh sektor modern industri dan jasa, efektivitas pengentasan kemiskinan di Aceh masih menemui banyak kendala,” ungkap Prof Bustanul.

Baca juga:  Liga Champions Malam Ini: Real Madrid Siap Hadapi Borussia Dortmund di Santiago Bernabéu

Baca juga: Potensi Pertumbuhan Ekonomi Aceh Bisa Bangkit dengan Hilirisasi Pertanian

Bustanul menyoroti bahwa penggunaan teknologi modern seperti precision farming dan smart farming belum banyak diterapkan di Aceh. Padahal, teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara signifikan.

IMG 20220607 104544
Proses pengeringan kopi dengan penjemuran di dalam dry house atau green house di Gayo. Bisnisia.id/Arsadi

“Penggunaan benih unggul, digitalisasi pertanian, hingga pendampingan teknologi masih kurang bahkan masih tradisional,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran penyuluh dalam membantu petani mengadopsi teknologi. Namun, penyuluh di lapangan sering kali dibebani dengan tugas administratif yang menyita waktu, sehingga kurang fokus pada pendampingan petani.

“Padahal dalam bidang teknologi ini tetap perlu pendampingan dari penyuluh,” lanjutnya.

Baca juga:  Kadin Aceh: Perusahaan Daerah Harus Berani Bertransformasi

Menurut Bustanul, peningkatan produktivitas harus dilakukan melalui modernisasi dan digitalisasi pertanian.

“Aceh perlu mendorong pertanian presisi, yang menggunakan teknologi seperti sensor tanah dan perangkat digital untuk mengoptimalkan hasil panen,” ujarnya.

Tantangan lain yang tak kalah penting adalah regenerasi petani. Bustanul mengungkapkan, rata-rata usia petani di Indonesia, termasuk Aceh, sudah mencapai 47 tahun. Hal ini menunjukkan rendahnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian tradisional.

“Anak muda enggan terjun ke pertanian karena dianggap tidak menarik. Tapi, jika pertanian modern berbasis teknologi dikenalkan, seperti menggunakan drone, ipad atau perangkat pintar, mereka bisa menjadi motor penggerak kemajuan di sektor pertanian,” katanya.

Baca juga:  Tingkatkan Produksi BBM Nasional, Pemerintah Alihkan Ekspor Minyak Mentah ke Kilang Domestik
WhatsApp Image 2025 01 07 at 14.11.35
Pembibitan kelapa sawit di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Foto Bisnisia.id/Shinta Rizki Amanda

Bustanul mengajak pemerintah dan institusi pendidikan untuk mempromosikan pertanian berbasis teknologi kepada generasi muda, terutama melalui program-program di perguruan tinggi.

“Aceh memiliki potensi besar di sektor pertanian. Jika modernisasi teknologi dan regenerasi petani dilakukan dengan tepat, sektor ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi yang kokoh,” tegas Bustanul.

Ia meminta pemerintah Aceh memperkuat perencanaan tata ruang wilayah untuk melindungi lahan sawah yang produktif.

“Aceh harus memanfaatkan momentum ini. Dengan kebijakan yang tepat, pertanian tidak hanya menjadi sektor ekonomi, tetapi juga solusi pengentasan kemiskinan,” pungkas Bustanul.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Rempah Aceh Jaya akan Dipamerkan di PKA-8

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya...

Gubernur Aceh Lantik Bupati Bener Meriah dan Abdya, Tekankan Sinergi dan Investasi

Bisnisia.id | Bener Meriah – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf,...

Green Hydrogen, Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan

Bisniskita.id | Jakarta – Green hydrogen merupakan jenis hidrogen...

Kemiskinan Aceh Sisa 12,64 Persen, Pembangunan Berdampak

Bisnisia.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh mencatat tren...

Kemenparekraf Dukung Pembentukan Asosiasi Kreator Konten Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan...

Pengembangan Pusat Data, Pilar Penting Transformasi Digital

Bisniskita.id | Jakarta – Pengembangan Pusat Data menjadi pilar penting...

Ketua DPRK Banda Aceh: Pembangunan Ekonomi Harus Prioritas

Bisnisia.id | Banda Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat...

Fathan, Anak Gangguan Pendengaran Asal Lhokseumawe Diberikan Alat Bantu Dengar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dinas Sosial Aceh dan Baitul...

Tahun 2024, Aceh Terima Dana Otsus Sebesar Rp 3,3 Triliun

Bisniskita.id | Banda Aceh - Provinsi Aceh hanya akan menerima dana Otonomi...

Buntut Boikot Iphone 16, Apple Tawarkan Investasi Rp1,58 Triliun

Bisnisia.id|Jakarta -Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menindaklanjuti proposal rencana investasi...

Alphabet Siapkan Rp1.200 Triliun untuk Melawan DeepSeek

Perusahaan teknologi raksasa Alphabet, induk dari Google, dikabarkan telah...

Menanti Realisasi Janji Prabowo Lepaskan 20 Ribu Hektar Konsesi untuk Gajah Sumatera

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia...

Memasuki Pekan Kedua, Aceh Raih 27 Medali pada PON XXI 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kontingen Aceh berhasil meraih...

Aksi May Day 2024, Aliansi Buruh Aceh Tuntut Kesejahteraan Pekerja

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Puluhan massa dari Aliansi...

Penjualan Produk Apple di Indonesia Tembus Rp 30 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian...

Sempat Merajai Pasar HP, Begini Nasib BlackBerry Saat ini

BlackBerry, yang sebelumnya dikenal sebagai Research In Motion (RIM),...

Plt Sekda Aceh Buka Turnamen Pemerintah Aceh Tenis Club

Bisnisia.id | Banda Aceh - Plt Sekretaris Daerah (Sekda)...