Sempat Merajai Pasar HP, Begini Nasib BlackBerry Saat ini

BlackBerry, yang sebelumnya dikenal sebagai Research In Motion (RIM), didirikan pada tahun 1984 oleh Mike Lazaridis dan Douglas Fregin di Waterloo, Ontario, Kanada. Perusahaan ini awalnya berfokus pada pengembangan teknologi nirkabel dan perangkat keras komunikasi.

Pada tahun 1999, BlackBerry meluncurkan smartphone pertamanya, yang merevolusi cara orang berinteraksi dengan mengintegrasikan fungsi telepon, email, dan pesan instan dalam satu perangkat. Smartphone ini segera menjadi favorit di kalangan profesional, terutama karena efisiensi dalam mengelola email.

Memasuki awal 2000-an, BlackBerry meraih puncak kejayaan, dengan penjualan tertinggi pada tahun 2011. Produk seperti BlackBerry Curve dan Bold menjadi simbol di kalangan pengguna bisnis dan konsumen. Fitur keamanan yang handal dan akses cepat ke email menjadi nilai jual utama. BlackBerry juga mendapatkan kesuksesan besar di kalangan lembaga pemerintah dan perusahaan besar yang memanfaatkan tingkat keamanan tinggi untuk komunikasi sensitif.

Baca juga:  BPPMHKP: 99% Ekspor Perikanan Indonesia Terjamin Mutunya di Pasar Global

Namun, dengan munculnya smartphone berbasis iOS dan Android, BlackBerry mulai kehilangan pangsa pasar. Keterlambatan dalam berinovasi dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan tren baru, seperti aplikasi pihak ketiga dan layar sentuh, menyebabkan penurunan signifikan dalam penjualan. Pada tahun 2016, BlackBerry memutuskan untuk mengalihkan fokus dari perangkat keras ke layanan perangkat lunak dan keamanan siber, menghentikan produksi smartphone. Meskipun menghadapi tantangan, BlackBerry tetap berusaha relevan dengan menargetkan pasar perusahaan dan menyediakan solusi keamanan untuk perangkat mobile.

BlackBerry mulai melakukan transformasi besar setelah sebelumnya menguasai pasar HP, kini beralih ke bidang perangkat lunak. Pada tahun 2019, perusahaan ini mengakuisisi Cylance seharga US$1,4 miliar (Rp 21,7 triliun). Cylance, yang berbasis di Irvine, California, telah beroperasi sejak 2012 dan fokus pada pengembangan perangkat lunak antivirus dan solusi untuk mencegah virus serta malware dengan menggunakan teknologi pembelajaran mesin.

Baca juga:  Calon Investor Eksplorasi Potensi Bisnis di Sabang

Dalam presentasi kepada investor, BlackBerry menegaskan komitmennya untuk lebih fokus pada Cylance. Alokasi dana akan dialihkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di Irvine, California. Namun, Cylance diperkirakan akan mengalami kerugian inti yang disesuaikan sebesar US$51 juta (Rp 790 miliar) untuk tahun fiskal ini, seperti dilaporkan oleh Reuters pada Kamis (17/10/2024).

Sementara itu, BlackBerry juga merencanakan peningkatan investasi di sektor komunikasi aman dan Internet of Things (IoT), yang dianggap sebagai area yang menjanjikan dan pendorong pertumbuhan utama. Saat ini, perusahaan asal Kanada tersebut sedang dalam proses memisahkan bisnis IoT dan keamanan siber untuk menjadi entitas independen.

Baca juga:  Kemnaker Imbau Waspada Terhadap Lowongan Kerja Palsu di Platform Digital

BlackBerry juga mengeluarkan proyeksi EBITDA untuk 2026, yang diperkirakan mencapai antara US$50 juta hingga US$60 juta (Rp 775-940 miliar), melebihi estimasi analis sebesar US$47,8 juta (Rp 741 miliar). Untuk pendapatan dari IoT, diperkirakan akan mencapai US$225 juta hingga US$235 juta (Rp 3,4-3,6 triliun) pada tahun depan, meningkat dari penghasilan tahun lalu sebesar US$215 juta.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Bappeda Bahas Hasil Kajian Kelayakan Pengembangan Produksi Garam Unggul di Aceh Besar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dalam upaya menggali potensi...

Pj Wali Kota Banda Aceh Serahkan LKP 2023 ke Dewan

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh – Penjabat Wali Kota Banda...

USK dan Universitas Pendidikan di Lahore, Pakistan, Sepakat Riset Bersama

Bisniskita.id | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala mengadakan...

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci, Mualem Center Luncurkan Gerilya Dapur

Bisnisia.id | Banda Aceh - Tim Pemenangan Mualem –...

Rendahnya Literasi Keuangan di Aceh, Pentingnya Peran Bank BPRS Mustaqim

Bisnisia.id | Banda Aceh – Rendahnya tingkat literasi keuangan...

KIP Aceh Tetapkan Kepala Daerah Terpilih, Lima Kabupaten/Kota Masih Tertahan di MK

Bisnisia.id | Banda Aceh - Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

Tepukan Terakhir untuk Sang Legenda Persiraja, Mukhlis Nakata

Sorak sorai membahana di Stadion Harapan Bangsa ketika papan...

Band Rock “Metazone” Tampil di Taman Budaya Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh – Band Rock Metazone yang pernah...

Rupiah Ditutup Loyo Rp15.565, Dolar Hong Kong Paling Kuat di Asia

Bisniskita.id | Banda Aceh - Nilai tukar Rupiah terhadap...

Menkeu Terbitkan Aturan Terkait Penerapan PPN 12 Persen, Apa yang Berubah?

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri...

Benarkah Air dari Galon Polikarbonat Aman? Ini Penjelasan BSN dan Para Ahli

Bisnisia.id | Jakarta – Badan Standarisasi Nasional (BSN) memastikan...

Babak 8 Besar, Lawan PSPS Pekanbaru, Persiraja Optimis Menang

Bisnisia.id | Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh memulai...

Jelang Meugang, Harga Daging di Banda Aceh Capai Rp170.000 per Kg

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah,...

Bupati Armia Pahmi akan Ukur Ulang Semua HGU Perkebunan Sawit di Aceh Tamiang

Bisnisia.id | Aceh Tamiang - Gubernur Aceh Muzakkir Manaf...

Inkubator Kreasia Raih Penghargaan Atas Dampak Positif di Sektor Koperasi

Bisnisia.id | Jakarta - Inkubator Kreasi Kolaborasi Indonesia (Kreasia)...

Pj Gubernur Safrizal: Pilkada Aceh Lancar dan Tertib

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Strategi Mengatasi Berkurangnya Dana Otsus Aceh

Pemerintah Aceh telah menerima Dana Otonomi Khusus atau Otsus...

Pemerintah Buka Beasiswa Riset Sawit 2025

Bisnisia.id | Jakarta - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa...

Hingga November 2024, Realisasi Pendapatan APBN Regional Aceh Capai Rp6,54 T

Bisnisia.id | Banda Aceh – Realisasi pendapatan APBN Regional...

Jelang Nataru, Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Inflasi dan Antisipasi Lonjakan Harga

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito...