Produk Lokal Simeulue Harus Jadi Prioritas di Sektor Pariwisata

Bisnisia.id | Simeulue — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh, melalui Pj Ketua Dekranasda Aceh, Hj. Safriati, S.Si., M.Si., terus menggiatkan upaya pemberdayaan perajin lokal guna mengembangkan industri kerajinan berbasis budaya di Aceh.

Pada kunjungannya di Gampong Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Minggu (10/11/2024), Safriati dan tim Dekranasda memberikan pembinaan langsung kepada para perajin, mengajak mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan menjaga keberlanjutan usaha kerajinan.

Safriati menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada produk lokal, serta peran strategis pemerintah dalam mendukung pengembangan kerajinan Simeulue.

“Kami berharap pemerintah daerah, khususnya Bupati Simeulue, dapat memperhatikan dan mengutamakan produk lokal di berbagai sektor, seperti pariwisata, kuliner, dan perhotelan. Motif ‘Mata-Mata,’ yang sudah memiliki hak kekayaan intelektual, adalah salah satu produk unggulan kita yang bisa dijadikan ikon Simeulue,” ungkap Safriati.

Baca juga:  Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8% pada 2029, Ini Strateginya 

Ia menambahkan bahwa kebijakan yang mendukung pemanfaatan produk lokal di perkantoran, restoran, dan destinasi wisata akan sangat membantu meningkatkan daya saing para perajin lokal.

“Dengan mengintegrasikan produk kerajinan lokal ke dalam kebutuhan sehari-hari, baik di ruang publik maupun sektor pariwisata, kita bisa memperkuat eksposur budaya dan ekonomi kerajinan lokal,” ujarnya.

Namun, menurut Safriati, masih ada beberapa hal teknis yang perlu dibenahi agar produk kerajinan dari Simeulue lebih kompetitif.

Salah satu tantangan utama adalah meningkatkan ketelitian dalam proses pembuatan motif. Setiap motif membutuhkan presisi tinggi agar hasil akhir tampak simetris dan menarik.

Baca juga:  IWAPI Aceh Ingatkan Mualem Beri Perhatian Besar untuk UMKM

“Untuk menciptakan motif yang sempurna, perajin perlu memiliki ketelitian dan kesabaran. Pembinaan teknis seperti ini sangat penting agar motif bisa disusun menjadi produk jadi seperti taplak meja atau seprai yang berkualitas tinggi,” jelasnya.

Lebih dari sekadar peningkatan kualitas, Safriati menyoroti pentingnya regenerasi di kalangan perajin.

Mayoritas perajin di Simeulue Timur saat ini didominasi oleh generasi senior, yang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kelangsungan seni kerajinan ini.

Safriati pun mendorong Dekranasda Kabupaten dan Dinas Pendidikan untuk mengenalkan keterampilan kerajinan tradisional ini kepada generasi muda, misalnya melalui kurikulum SMK.

Baca juga:  800 Ribu Warga Aceh Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Aceh Singkil Tempati Posisi Pertama

“Anak-anak muda perlu diperkenalkan pada keterampilan kerajinan lokal ini agar kita tidak kehilangan warisan budaya ini. Selain itu, dengan keterampilan ini, generasi muda di Simeulue akan memiliki alternatif pekerjaan yang bersifat kreatif dan berbasis pada nilai-nilai budaya lokal mereka,” kata Safriati.

Kegiatan pembinaan di Gampong Air Dingin ini menjadi bagian dari rangkaian program Dekranasda Aceh dalam membangun industri kerajinan yang tangguh dan berkelanjutan.

Harapannya, regenerasi dan peningkatan kualitas ini akan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal sekaligus melestarikan budaya Simeulue melalui produk kerajinan yang autentik.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Dari Bumi Bener Meriah, Tepung Pisang dan Kopi Robusta Menyapa Dunia

Bisnisia.di | Bener Meriah - Produk lokal Kabupaten Bener...

Aceh Barat Hadapi Tantangan Berat Menurunkan Angka Kemiskinan 

Bisnisia.id | Aceh Barat – Kabupaten Aceh Barat menghadapi...

Jelang Akhir Tahun, Aceh Perkuat Stok Pangan untuk Redam Inflasi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Krisis Global Melanda, Probowo Ingin Indonesia Mandiri Energi

Bisnisia.ID|Jakarta- Pemerintahan Probowo berkomitmen mencapai swasembada energi untuk memastikan...

Warga Aceh Jadi Korban Investasi Bodong

Bisnisia.id | Banda Aceh— Fenomena investasi bodong kembali mencuat...

PDAM Tirta Mon Pase Kembangkan Air Siap Minum Non-Perpipaan

Bisnisia.id|Lhokseumawe - PDAM Tirta Mon Pase berencana mengembangkan sistem...

Pj Gubernur Aceh Dorong Pengusaha Lokal Bangkit, Targetkan Industri dan Swasembada Pangan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Sepanjang 2024, Mahkamah Syar’iyah Jantho Tuntaskan 843 Perkara, Tersisa 3 Kasus

Bisnisia.id | Aceh Besar - Sepanjang tahun 2024, Mahkamah...

Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Dorong Wirausaha di Aceh Barat  

Bisnisia.id | Aceh Barat – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan...

Tanpa Investasi Ekonomi Aceh Sulit Melesat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Direktur Eksekutif Kamar Dagang...

SendTheSong, Platform Karya Alumni USK Jadi Favorit Pengguna dari Berbagai Negara

Bisnisia.id | Banda Aceh - SendTheSong, sebuah platform digital...

Aceh Target 10 Besar, Pj Gubernur Janjikan Bunos Besar untuk Setiap Medali

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh secara resmi melepas kontingen...

Nelayan di Aceh Barat Dilatih Gunakan Ice Gel Untuk Jaga Kesegaran Ikan

BISNISIA.ID | Aceh Barat — Sebagai bagian dari pengabdian...

Aceh Tertinggal di Sumatra, Menanti Kerja Cerdas Mualem-Dek Fadh

Aceh menempati peringkat terendah dalam pendapatan per kapita di...

Ribuan Persil Tanah Wakaf di Aceh Utara Belum Bersertifikat

Bisniskita.id | Lhoksukon - Ribuan persil tanah wakaf di...