Jelang Akhir Tahun, Aceh Perkuat Stok Pangan untuk Redam Inflasi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Senin, 4 November 2024.

Rapat yang berlangsung secara virtual ini diikuti oleh Safrizal dari ruang kerjanya di Meuligoe Gubernur Aceh, didampingi oleh sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan instansi terkait lainnya, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Dinas Pertanian, dan Dinas Pangan.

Dalam rapat koordinasi ini, pemerintah pusat bersama para kepala daerah membahas upaya strategis dalam menekan angka inflasi yang berpotensi meningkat, terutama menjelang akhir tahun serta mendekati pelaksanaan Pilkada serentak.

Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga kestabilan harga barang dan jasa yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Menjelang Pilkada dan akhir tahun, kita harus memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil agar masyarakat tidak terdampak oleh lonjakan harga yang tidak terkendali. Ini adalah tanggung jawab bersama seluruh kepala daerah untuk menjaga pasokan tetap aman dan terkendali,” ujar Tito dalam arahannya.

Tito mengungkapkan bahwa pengendalian inflasi kini menjadi prioritas di berbagai tingkatan pemerintahan.

Baca juga:  Korupsi Dana Bantuan Rehab Rumah, Mantan Kepala Sekretariat dan Tenaga Profesional Baitul Mal Aceh Selatan Ditetapkan Jadi Tersangka

“Dulu, persoalan inflasi mungkin tidak begitu dipahami oleh banyak kepala daerah. Namun, sekarang mereka sudah lebih terlibat langsung dan mengerti pentingnya peran ini,” jelasnya.

Tito mengingatkan agar kepala daerah tidak lengah dalam memastikan ketersediaan bahan pokok. Salah satu tantangan yang disebutnya adalah fenomena borongan sembako yang sering terjadi menjelang pemilu, yang berpotensi mengganggu stabilitas pasokan dan mendorong kenaikan harga di pasar.

Sebagai langkah konkret, Kemendagri mendorong setiap daerah untuk merancang kebijakan inflasi yang disesuaikan dengan kondisi lokal. “Peningkatan produksi pangan lokal, penguatan distribusi, dan pengawasan harga di pasar tradisional adalah contoh langkah nyata yang bisa diambil oleh pemerintah daerah,” tambah Tito.

Dia berharap, dengan kebijakan yang terfokus pada aspek-aspek ini, kestabilan harga dapat dijaga sekaligus memperkuat daya beli masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang rentan terhadap inflasi tinggi.

Dalam konteks ini, Tito juga menggarisbawahi pentingnya calon-calon kepala daerah yang akan terpilih pada Pilkada 2024 untuk memiliki pemahaman mendalam tentang isu inflasi.

Menurutnya, kesiapan calon pemimpin daerah dalam menangani tantangan ekonomi, termasuk inflasi, akan menjadi faktor penting.

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, dalam kesempatan tersebut, menanggapi arahan dari Mendagri dengan komitmen kuat. Ia menyampaikan kepada jajaran SKPA dan instansi terkait di Aceh untuk segera menindaklanjuti arahan yang diberikan sesuai dengan kewenangan masing-masing.

Baca juga:  Peluang Ekspor: Thailand Minati Kelapa dari Aceh

Menurutnya, menjaga kestabilan harga pangan di Aceh adalah hal yang krusial, mengingat banyak masyarakat Aceh yang sangat bergantung pada harga kebutuhan pokok sehari-hari.

“Kita akan tindaklanjuti semua arahan pemerintah pusat ini. Pastikan setiap langkah sudah sesuai dan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Aceh. Segera respons masukan yang diberikan,” tegas Safrizal.

Lebih lanjut, Safrizal menekankan pentingnya pengawasan ketat di lapangan untuk memastikan tidak terjadi praktik yang dapat merugikan masyarakat, seperti penimbunan barang atau harga yang dinaikkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Dalam beberapa kesempatan, Safrizal juga menyampaikan rencana untuk memperkuat cadangan pangan daerah sebagai antisipasi terhadap potensi krisis pasokan yang mungkin terjadi akibat faktor cuaca atau logistik.

Sebagai langkah konkret dalam menjaga inflasi, Pemprov Aceh berencana memperluas kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha lokal dan distributor pangan.

Upaya ini, menurut Safrizal, bertujuan untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan lancar dari produsen hingga ke konsumen akhir.

“Kerjasama dengan para pelaku usaha lokal sangat penting agar stok pangan Aceh bisa tetap aman, terutama saat kita mendekati akhir tahun,” ungkapnya.

Baca juga:  Tanpa Investasi Ekonomi Aceh Sulit Melesat

Pj Gubernur juga menekankan perlunya sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih mengedepankan penggunaan produk lokal.

“Dengan membeli produk pertanian lokal, masyarakat tidak hanya membantu menjaga kestabilan harga, tetapi juga turut mendukung petani dan ekonomi lokal,” ujarnya. Hal ini juga diharapkan dapat membantu Aceh lebih tangguh menghadapi tantangan ekonomi dari sisi inflasi, terutama di masa-masa kritis.

Mendekati Pilkada serentak, Pj Gubernur Safrizal menyadari pentingnya memastikan kondisi ekonomi yang stabil agar tidak terjadi ketidakpuasan di masyarakat akibat kenaikan harga barang-barang pokok.

Ia pun menekankan perlunya kerja sama seluruh elemen di Aceh, baik pemerintah maupun swasta, dalam menciptakan suasana yang kondusif selama masa kampanye hingga pemungutan suara.

“Pilkada adalah momen penting bagi Aceh. Stabilitas harga barang dan jasa sangat berperan dalam menciptakan ketenangan di masyarakat. Untuk itu, semua pihak harus berkomitmen menjaga harga tetap terkendali agar tidak menimbulkan keresahan,” kata Safrizal.

Dengan adanya koordinasi intensif seperti ini, diharapkan upaya pengendalian inflasi dapat berjalan lebih efektif. Langkah-langkah yang dirumuskan dalam rapat ini diharapkan mampu menjaga kestabilan harga, mencegah kelangkaan bahan pokok, serta memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama momen-momen penting akhir tahun dan Pilkada di Aceh.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Konsumsi Rokok Orang Aceh Setara dengan Porsi Lengkap Makanan Bergizi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Aceh mencatat fenomena unik...

Jawa Timur Raih Emas Sepak Bola PON XXI Setelah Taklukkan Jawa Barat

Banda Aceh – Tim sepak bola Jawa Timur berhasil...

Juli 2023, Aceh Menjadi Provinsi Dengan Inflasi Terendah Ke-3 se-Sumatera

Bisniskita.id | Banda Aceh - Inflasi Provinsi Aceh pada...

Kuota BBM Aceh Diproyeksikan Meningkat 5-7% pada Tahun 2025

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sales Branch Manager Wilayah...

Keren, Liga Champions Asia, Terasa Seperti Liga Champions Eropa

Liga Liga Champions Asia, kini terasa seperti Liga Champions...

Al Nassr Hancurkan Al Hazm 5-1, Ronaldo Cetak Gol ke-850

Al Nassr meraih kemenangan besar saat bertandang ke markas...

Wali Nanggroe Anugerahkan Gelar Meukuta Alam untuk Federasi Rusia dan Tatarstan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh, Malik...

Jersey Atlet Kontingen Aceh PON XXI Resmi Dirilis

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penjabat Gubernur Aceh, Dr....

Peran Indonesia dalam Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Bisniskita.id | Jakarta – Tahun 2023, ASEAN telah menghasilkan Digital...

Ekonomi China Alami Krisis; Ancam Stabilitas Ekonomi Global?

China merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia....

Suami Tersangka Korupsi, 88 Tas Mewah Sandra Dewi Disita Kejagung

BISNISKITA.ID - Buntut dari kasus korupsi yang menimpa suaminya...

Apple Akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Investasi Awal Capai USD 1 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh – Apple berencana membangun pabrik...

Relawan Kebangkitan Indonesia Baru di Aceh Dukung Ganjar-Mahfud

Banda Aceh - Organisasi Relawan Kebangkitan Indonesia Baru (KIB)...

Dampak Deforestasi: Bencana di Aceh Masif, Kerugian Capai Rp840 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh - Aceh menghadapi ancaman bencana...

Hilirisasi Migas Aceh untuk Tingkatkan Ekonomi dan Peluang Kerja

Bisnisia.id | Banda Aceh -Forum diskusi bertajuk “Potensi Migas...

Karim Benzema Cetak Gol, Al Ittihad Kokoh di Puncak

Karim Benzema mencetak gol perdana di Liga Profesional Saudi...

Mualem-Dekfadh Deklarasikan Kemenangan Pilkada Aceh 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pasangan calon (paslon)...