Pendapatan APBD Aceh 2024 Capai Rp36,26 Triliun, PAD Naik 10%

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Aceh, Ridho Syafruddin, mengungkapkan bahwa total pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Aceh hingga 31 Desember 2024 mencapai Rp36,26 triliun atau 91,88 persen dari target.

Pendapatan daerah ini masih didominasi oleh dana transfer dari pemerintah pusat, yang menyumbang 83,57 persen dari total pendapatan. Namun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp5,86 triliun.

“Kontributor terbesar pendapatan APBD tetap berasal dari dana transfer yang mencapai Rp30,31 triliun atau 83,57 persen dari total pendapatan daerah,” ujar Ridho dalam keterangan resminya, Kamis (30/1/2025).

Baca juga:  Ini Enam Calon Kepala BPMA yang Lolos Seleksi

Peningkatan Kinerja DJKN dalam Pengelolaan Aset dan Piutang Negara

Selain pencapaian dalam pendapatan daerah, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh juga mencatat kinerja yang positif dalam pengelolaan aset dan piutang negara. Penerimaan dari lelang mengalami peningkatan sebesar 7,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total penerimaan mencapai Rp4,67 miliar. Selain itu, realisasi pokok lelang turut mengalami kenaikan sebesar 8,36 persen, sehingga mencapai Rp132,79 miliar.

Di sisi lain, penerimaan dari Biaya Administrasi Piutang Negara menunjukkan pertumbuhan yang lebih signifikan, dengan kenaikan sebesar 13,30 persen menjadi Rp88,29 juta. Selain itu, DJKN Aceh juga berhasil menurunkan outstanding piutang negara sebesar 4,36 persen, serta mengurangi saldo berkas kasus piutang negara hingga 7,74 persen.

Baca juga:  Dana Haji Boleh Biayai Jemaah Lain dan Dam Bisa Disembelih di Tanah Air

Realisasi APBN Regional 2024 Melampaui Target

Secara keseluruhan, realisasi penerimaan negara di wilayah Aceh pada tahun 2024 menunjukkan pencapaian yang positif. Hingga 31 Desember 2024, total pendapatan yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp7,75 triliun, atau sekitar 108,34 persen dari target yang ditetapkan. Sementara itu, total belanja daerah mencapai Rp51,44 triliun atau 98,95 persen dari target yang direncanakan.

Pendapatan tersebut terdiri dari beberapa sektor utama, salah satunya adalah penerimaan pajak yang mencatat angka Rp6,09 triliun, atau mencapai 100,84 persen dari target. Selain itu, penerimaan dari sektor perdagangan internasional, termasuk bea dan cukai, juga melampaui target dengan capaian sebesar Rp380,92 miliar, atau 102,78 persen dari target yang ditentukan.

Baca juga:  Rusia Mulai Gunakan Bitcoin dalam Pembayaran Internasional

Tidak hanya itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukkan tren positif dengan realisasi sebesar Rp1,28 triliun. Angka ini bahkan melampaui target yang ditetapkan, dengan pencapaian sebesar 171,99 persen. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU), terutama di sektor kesehatan dan pendidikan.

Dengan pertumbuhan PAD dan kinerja positif dalam pengelolaan aset serta penerimaan pajak, Aceh menunjukkan potensi ekonomi yang terus berkembang. Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah diharapkan dapat semakin memperkuat fondasi ekonomi regional.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Prabowo Naikkan Upah Minimum 2025 Sebesar 6,5 Persen

Bisnisia.id| Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan...

Tanpa Peningkatan Belanja Modal, Ekonomi Aceh Sulit Tumbuh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pengamat ekonomi dari Universitas...

Industri Otomotif: Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Industri otomotif telah meraih status sebagai salah satu pilar...

Kadin Aceh: Izin Tambang Masih Diperjualbelikan, Mafia Berkeliaran

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kamar Dagang dan Industri...

Dewan Energi Mahasiswa Aceh Dilantik, Siap Memimpin Perubahan Energi di Aceh

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Dewan Energi Mahasiswa (DEM)...

Kemenperin Dorong Hilirisasi Kelapa untuk Diversifikasi Produk

Bisniskita.id | Jakarta – Kementerian Perindustrian gencar mendorong hilirisasi...

Universitas Teuku Umar Tumpuan Kemajuan Barat Selatan Aceh

Bisnisia.id | Aceh Barat - Universitas Teuku Umar (UTU),...

Dana Otsus Aceh 2008-2023 Capai Rp 100 Triliun, Bagaimana Penggunaannya?

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dalam periode lima belas...

Agam Inong Aceh Diminta Aktif Promosikan Pariwisata dan Budaya

Bisnisia.id | Banda Aceh -- Pj Ketua Dewan Kerajinan...

Pengembangan Ekonomi Syariah Masih Banyak Hadapi Tantangan

Bisniskita.id | Banda Aceh - Ketua Umum Pengurus Pusat...

Penerimaan Bea Cukai Aceh 2024 Capai Rp 380,9 M, Bea Keluar Masih Terkendala

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal...

Kebakaran Hutan di Amerika Serikat, Lima Tewas, Kerugian Capai Triliunan

Bisnisia.id | Dunia — Kebakaran hutan yang melanda Los...

Penerimaan Dana Migas Aceh Terus Menurun, Dalam Empat Tahun Berkurang 50 Persen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penerimaan Provinsi Aceh dari...

Pengurus Jurnalis Ekonomi Aceh Resmi Dilantik

Pengurus Jurnalis Ekonomi Aceh (JEA) periode 2024-2027 resmi dilantik...

Menteri ESDM Tetapkan ICP Minyak Mentah Sebesar US$79,63 Per Barel

Bisniskita.id | Jakarta – Minyak mentah Indonesia pada bulan...

Pakar Atsiri Dunia Bahas Inovasi Nilam di Forum IconPeori USK

Bisniskita.id | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala melalui...

38 Perusahaan Sawit di Aceh Belum Bersertifikat ISPO

Bisnisia.id | Aceh Tamiang - Sebanyak 38 perusahaan perkebunan...

Retreat Kabinet Merah Putih Terapkan Skema Empat Lapis Kelistrikan

Bisnisia.id | Magelang – PT PLN (Persero) menerapkan pengamanan...

Sengketa Lahan dengan Perusahaan Tak Kunjung Usai, Warga Aceh Barat Daya Minta Keadilan

Bisnisia.id | Aceh Barat Daya – Warga Kecamatan Babahrot,...

IPM Aceh 2023 Naik, Tapi Infrastruktur dan Ketimpangan Masih Jadi Hambatan Besar

  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Aceh pada tahun 2023...