Universitas Teuku Umar Tumpuan Kemajuan Barat Selatan Aceh

Bisnisia.id | Aceh Barat – Universitas Teuku Umar (UTU), sebagai institusi pendidikan unggulan di Barat Selatan Aceh, menjadi tumpuan untuk mendorong kemajuan ekonomi. Inovasi dari insan akademik UTU sangat dibutuhkan untuk pengembangan sektor pertanian dan kelautan, dua potensi besar di kawasan itu.

Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, yang menekankan pentingnya inovasi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian dan kelautan.

Saat ini Rektor menyoroti potensi di bidang pertanian dan permasalahan yang dihadapi oleh para petani.

“Aceh memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian, seperti lahan yang luas dan subur. Namun, hingga kini kita masih menghadapi masalah seperti serangan hama dan ketergantungan pada impor pangan. Hal ini menjadi ironi, mengingat Aceh mampu menjadi mandiri secara pangan,” ujar Prof. Ishak.

WhatsApp Image 2025 01 15 at 19.26.37
Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si. Foto Bisnisia.id/Shinta Rizki Amanda

Baca juga: Perjalanan Desa Pulo Nagan Raya Menuju Desa Maritim Berkelanjutan

Ishak menambahkan, UTU terus berupaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mampu mengembangkan sektor agro dan marine industry. Salah satu langkah nyata adalah dengan membuka program studi baru seperti Bisnis Digital AI dan Peternakan. Selain itu, UTU tengah mengajukan pembukaan program studi khusus di bidang agro dan maritim untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di bidang tersebut.

Baca juga:  Seleksi Kepala BPMA Tetap Berjalan, Jabatan Teuku Faisal Berakhir Setelah Pejabat Definitif Ditetapkan

“Selama ini kita masih impor daging dan berbagai kebutuhan pangan lainnya. Kita ingin mahasiswa UTU belajar bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal agar ekonomi masyarakat bisa mandiri. Dengan inovasi dan riset, kita bisa memanfaatkan potensi alam yang ada di Barat Selatan Aceh secara maksimal,” lanjutnya.

Untuk mendukung inovasi, UTU juga berfokus pada program pemberdayaan masyarakat, seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Kedai Reka, hingga PPK Ormawa. Hasil dari program ini telah membuahkan sejumlah produk unggulan dari desa binaan. Produk-produk tersebut kini difasilitasi oleh UTU untuk di jual melalui kedai Inkubator Bisnis Teknologi (IBT).

Sebagai langkah strategis, UTU juga sedang mengembangkan University Farm yang dilengkapi dengan laboratorium kultur jaringan seperti thailand. Fasilitas ini diharapkan mampu membantu petani menghasilkan bibit unggul, mengatasi masalah hama dan penyakit, serta meningkatkan produktivitas pertanian.

Baca juga:  Pemerintah Siap Terapkan Biodiesel B40 untuk Mengurangi Ketergantungan Energi Fosil

Baca juga: Aceh Barat Hadapi Tantangan Berat Menurunkan Angka Kemiskinan

Selain itu, Rektor juga menyoroti Aceh memiliki potensi pala yang kaya, oleh karena nya perlu di dukung untuk pengembangan di sektor kebun pala ini melalui pusat riset khusus untuk pala.

Sebagaimana diketahui, barat selatan Aceh merupakan sentra penghasil pala. Pertanian pala dan industrinya perlu inovasi agar memberikan nilai tambah.

“Kita ingin mengangkat potensi lokal seperti kebun pala dengan mendirikan pusat riset khusus, yakni Pala Research Center. Ini akan menjadi langkah besar untuk memberdayakan masyarakat Barat Selatan Aceh, memanfaatkan potensi agro, dan menciptakan produk unggulan yang dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” jelas Prof. Ishak.

WhatsApp Image 2025 01 15 at 19.30.12
Universitas Teuku Umar Aceh Barat. Foto Bisnisia.id/Shinta Rizki Amanda

Sebagai kampus yang mengusung core Agro and Marine Industry, UTU terus menjadi sumber inspirasi dan inovasi, menjawab kebutuhan masyarakat serta berkontribusi pada kemajuan dan mandiri secara ekonomi.

Sejarah Universitas Teuku Umar

Universitas Teuku Umar (UTU) memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1983 dengan pendirian Akademi Pertanian Meulaboh oleh Yayasan Pendidikan Teungku Dirundeng Meulaboh. Langkah awal ini menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan tinggi di Aceh Barat. Pada tahun 1993, status akademi tersebut ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Teungku Dirundeng melalui SK Dirjen Dikti, menjadikannya cikal bakal Universitas Teuku Umar.

Baca juga:  Dukungan Kepemimpinan Perempuan di Pilkada Aceh Menguat

Pada tahun 2006, STIP berubah menjadi universitas swasta dengan nama Universitas Teuku Umar melalui SK Dirjen Dikti. Seiring waktu, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan status universitas ini menjadi perguruan tinggi negeri, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah Aceh Barat dan kabupaten sekitarnya.

Akhirnya, pada 1 April 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang pendirian Universitas Teuku Umar sebagai universitas negeri. Keppres tersebut secara resmi diserahkan kepada Bupati Aceh Barat pada 2 April 2014 dalam sebuah acara di Istana Negara, Jakarta.

Kini, Universitas Teuku Umar terus berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Aceh.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Kementerian ESDM Menduga Rp 1,2 Triliun Subsidi Listrik Bukan untuk Orang Miskin

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral...

Harga Bahan Pokok Melonjak, Potret Inflasi di Pasar Lokal Aceh

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh melaporkan kenaikan inflasi...

Indonesia dan Australia Perkuat Rantai Pasok Mineral Kritis

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi...

Apel Green Aceh Serahkan 40.021 Dukungan Internasional untuk Melindungi Rawa Tripa

Nagan Raya – Yayasan Apel Green Aceh bersama mitranya,...

Resmi! ASDP Luncurkan Tiket Online Rute Ulee Lheue-Balohan, Permudah Perjalanan ke Pulau Sabang

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)...

Brahim dan Rodrygo Bersinar, Real Madrid Tekuk Sevilla 4-2

Bisnisia.id | Madrid – Real Madrid mengakhiri tahun 2024...

Pemko Banda Aceh Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh,...

Bahlil Lahadalia: Kehadiran IMF Pascareformasi Tambah Penyakit Ekonomi Indonesia  

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya...

Shopee Hadirkan Ragam Program untuk UMKM Lokal agar Bisa Go Global

Bisniskita.id | Jakarta - Pesatnya digitalisasi turut berdampak terhadap...

Pj Gubernur Aceh Soroti Sistem Perizinan yang Masih Rumit

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Bahaya Judi dan Pinjol Ilegal, Menkominfo: Jangan Sampai Terjerat!

Saat ini, fenomena judi online sedang marak  di kalangan...

Mobil Tiongkok dan AS Ancaman Nyata, Honda dan Nissan Bersiap Merger

Pasar otomotif global kini menghadapi persaingan yang semakin ketat,...

Pesawat N219 Amfibi Siap Dukung Pengembangan Pertanian Modern di Daerah Terpencil

Bisnisia.id | Bandung — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas,...

Anggota DPRK Aceh Selatan Usulkan Pelantikan Bupati Digelar 10 Februari di Paripurna DPRK

Bisnisia.id | Aceh Selatan – Meskipun pemilihan kepala daerah...

Standar Industri Hijau Dorong Efisiensi Sumber Daya dan Konservasi Lingkungan

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen mengakselerasi penerapan...

Banda Aceh di Bawah Aminullah Usman, Penduduk Miskin Bertambah

Bisnisia.id | Banda Aceh - Capaian kinerja Aminullah Usman selama...

Nainunis, Breakdancer Aceh yang Menembus Dunia

Nainunis, 38 tahun, seorang breakdancer asal Aceh, berhasil membuktikan...

Ketua HMI Banda Aceh Tolak Kenaikan UMP, Sebut Bisa Rusak Ekonomi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ketua Umum Himpunan Mahasiswa...