Bisnisia.id | Aceh Barat – Universitas Teuku Umar (UTU), sebagai institusi pendidikan unggulan di Barat Selatan Aceh, menjadi tumpuan untuk mendorong kemajuan ekonomi. Inovasi dari insan akademik UTU sangat dibutuhkan untuk pengembangan sektor pertanian dan kelautan, dua potensi besar di kawasan itu.
Rektor UTU Prof. Dr. Ishak Hasan, M.Si, yang menekankan pentingnya inovasi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian dan kelautan.
Saat ini Rektor menyoroti potensi di bidang pertanian dan permasalahan yang dihadapi oleh para petani.
“Aceh memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian, seperti lahan yang luas dan subur. Namun, hingga kini kita masih menghadapi masalah seperti serangan hama dan ketergantungan pada impor pangan. Hal ini menjadi ironi, mengingat Aceh mampu menjadi mandiri secara pangan,” ujar Prof. Ishak.

Baca juga: Perjalanan Desa Pulo Nagan Raya Menuju Desa Maritim Berkelanjutan
Ishak menambahkan, UTU terus berupaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mampu mengembangkan sektor agro dan marine industry. Salah satu langkah nyata adalah dengan membuka program studi baru seperti Bisnis Digital AI dan Peternakan. Selain itu, UTU tengah mengajukan pembukaan program studi khusus di bidang agro dan maritim untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di bidang tersebut.
“Selama ini kita masih impor daging dan berbagai kebutuhan pangan lainnya. Kita ingin mahasiswa UTU belajar bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal agar ekonomi masyarakat bisa mandiri. Dengan inovasi dan riset, kita bisa memanfaatkan potensi alam yang ada di Barat Selatan Aceh secara maksimal,” lanjutnya.
Untuk mendukung inovasi, UTU juga berfokus pada program pemberdayaan masyarakat, seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Kedai Reka, hingga PPK Ormawa. Hasil dari program ini telah membuahkan sejumlah produk unggulan dari desa binaan. Produk-produk tersebut kini difasilitasi oleh UTU untuk di jual melalui kedai Inkubator Bisnis Teknologi (IBT).
Sebagai langkah strategis, UTU juga sedang mengembangkan University Farm yang dilengkapi dengan laboratorium kultur jaringan seperti thailand. Fasilitas ini diharapkan mampu membantu petani menghasilkan bibit unggul, mengatasi masalah hama dan penyakit, serta meningkatkan produktivitas pertanian.
Baca juga: Aceh Barat Hadapi Tantangan Berat Menurunkan Angka Kemiskinan
Selain itu, Rektor juga menyoroti Aceh memiliki potensi pala yang kaya, oleh karena nya perlu di dukung untuk pengembangan di sektor kebun pala ini melalui pusat riset khusus untuk pala.
Sebagaimana diketahui, barat selatan Aceh merupakan sentra penghasil pala. Pertanian pala dan industrinya perlu inovasi agar memberikan nilai tambah.
“Kita ingin mengangkat potensi lokal seperti kebun pala dengan mendirikan pusat riset khusus, yakni Pala Research Center. Ini akan menjadi langkah besar untuk memberdayakan masyarakat Barat Selatan Aceh, memanfaatkan potensi agro, dan menciptakan produk unggulan yang dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” jelas Prof. Ishak.

Sebagai kampus yang mengusung core Agro and Marine Industry, UTU terus menjadi sumber inspirasi dan inovasi, menjawab kebutuhan masyarakat serta berkontribusi pada kemajuan dan mandiri secara ekonomi.
Sejarah Universitas Teuku Umar
Universitas Teuku Umar (UTU) memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1983 dengan pendirian Akademi Pertanian Meulaboh oleh Yayasan Pendidikan Teungku Dirundeng Meulaboh. Langkah awal ini menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan tinggi di Aceh Barat. Pada tahun 1993, status akademi tersebut ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Teungku Dirundeng melalui SK Dirjen Dikti, menjadikannya cikal bakal Universitas Teuku Umar.
Pada tahun 2006, STIP berubah menjadi universitas swasta dengan nama Universitas Teuku Umar melalui SK Dirjen Dikti. Seiring waktu, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan status universitas ini menjadi perguruan tinggi negeri, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah Aceh Barat dan kabupaten sekitarnya.
Akhirnya, pada 1 April 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang pendirian Universitas Teuku Umar sebagai universitas negeri. Keppres tersebut secara resmi diserahkan kepada Bupati Aceh Barat pada 2 April 2014 dalam sebuah acara di Istana Negara, Jakarta.
Kini, Universitas Teuku Umar terus berkembang menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Aceh.