Bisnisia.id | Banda Aceh – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Aceh berhasil melampaui target penerimaan negara Tahun Anggaran 2024 sebesar 102,78%. Total penerimaan mencapai Rp 380,9 miliar dari target APBN Rp 370,6 miliar. Penerimaan ini terdiri dari Bea Masuk Rp 359,9 miliar (102,12%), Cukai Rp 11,6 miliar (107,16%), dan Bea Keluar Rp 9,3 miliar (128,32%).
“Alhamdulillah sampai dengan Desember 2024, seluruh satuan kerja di lingkungan Kanwil Bea Cukai Aceh berhasil mencapai target penerimaan yang telah ditetapkan,” ujar Leni Rahmasari, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, Selasa (07/01/2025).

KPPBC TMP C Banda Aceh mencatat realisasi tertinggi dengan capaian 138,95% dari target. Sementara KPPBC TMP C Lhokseumawe berhasil merealisasikan 101,07% dari target yang telah ditetapkan.
Namun, kendala masih ditemukan, khususnya pada penerimaan Bea Keluar yang menunjukkan penurunan dari komoditas utama seperti minyak sawit mentah (CPO). Beberapa faktor penghambat adalah cuaca ekstrem dan fasilitas pelabuhan yang kurang memadai.

“Kondisi pelabuhan seperti di Calang masih menghadapi tantangan besar, mulai dari cuaca hingga biaya logistik yang tinggi,” ungkap Leni.
Di sisi lain, penerimaan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) mencapai Rp1,01 triliun, dengan peningkatan signifikan pada Bea Masuk yang didukung oleh importasi gas alam dan barang oleh BULOG serta Pupuk Iskandar Muda.
“Ke depan Bea Cukai Aceh bersama dengan instansi terkait akan terus melakukan evaluasi agar penerimaan dari Bea Keluar tumbuh lebih baik,” tambahnya.
Masyarakat dapat memantau kinerja penerimaan Bea Cukai Aceh melalui laman resmi di https://kanwilaceh.beacukai.go.id/ppid/rekapitulasi-penerimaan-negara.html sebagai bentuk keterbukaan informasi publik.