BISNISIA.ID – Kegiatan Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh memberikan dampak positif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Mereka memanfaatkan arena CFD untuk menjajakan produk rumahan.
CFD digelar di sepanjang Jalan Daud Beureueh, dari Simpang Lima hingga Simpang Jambotape, mulai pukul 06.30 WIB hingga 10.30 WIB, dengan ratusan warga hadir menikmati senam jantung sehat, hiburan panggung, dan bazar UMKM.
Bazar UMKM menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini, memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha kecil untuk mempromosikan produk mereka. CFD menjadi ajang penting bagi UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan, mengingat banyaknya pengunjung yang hadir.
Salah satu pelaku UMKM lokal, Maulidya Sari (35), yang baru pertama kali berjualan di CFD, mencatat peningkatan signifikan dalam penjualannya.
“Hari pertama jualan di CFD, omsetnya mencapai Rp250.000 hanya dalam waktu dua jam. Ini termasuk besar dibandingkan dengan penjualan di acara lain,” ujar Maulidya, yang menjual produk kering kentang dan kacang, Minggu (6/10/2024).
Menurutnya, CFD adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan produknya karena pengunjung yang datang cenderung ingin berolahraga dan berburu jajanan.
“Yang datang ke CFD memang niatnya mau olahraga dan jajan, jadi penjualan kami lumayan. Promosi acaranya juga bagus, sehingga orang-orang sudah tahu CFD rutin setiap pekan,” tambahnya.
Maulidya juga mengatakan bahwa kehadiran CFD sangat membantu usahanya yang sedang berkembang. “CFD ini sangat membantu kami pelaku UMKM. Saya sebelumnya berjualan di tempat lain seperti Blang Padang, tapi di CFD ini saya lihat perputaran penjualan lebih baik dan pengunjungnya juga lebih ramai,” ujar Maulidya.
Ia juga menjelaskan bahwa acara ini memberikan kesempatan bagi UMKM baru untuk memperkenalkan produk mereka, meskipun belum memiliki langganan tetap seperti pedagang yang sudah lama bergabung.
Hal yang sama juga disampaikan Anggi (31), pelaku usaha lain yang sudah sejak lama berjualan di CFD, mengaku merasakan manfaat besar dari kegiatan rutin ini.
“Waktu pandemi Covid-19, saya sempat berhenti berjualan. Tapi setelah CFD rutin diadakan lagi, pendapatan jadi meningkat. Kalau CFD tidak diadakan, pendapatan kami berkurang drastis,” ujar Anggi, penjual jajanan Jagung Susu Keju (Jasuke).
Anggi, yang juga sehari-harinya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), menekankan bahwa CFD sangat membantu dalam menyediakan lapak gratis bagi UMKM kecil.
Kegiatan CFD pekan ini juga dihibur oleh penampilan band lokal “Zanara”, yang menambah semarak acara dan menarik lebih banyak pengunjung untuk berpartisipasi.
Secara keseluruhan, CFD di Banda Aceh tidak hanya menjadi ajang olahraga dan rekreasi, tetapi juga wadah strategis bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka dan memperluas jaringan pasar.
Melalui bazar UMKM yang diadakan rutin setiap pekan, diharapkan UMKM di Banda Aceh terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat perekonomian daerah. []