Bisnisia.id | Sabang – Dominic Tong, CEO Halal International Hong Kong, dan Dato Khairil Muzamil, CEO Semua Pay Malaysia, menyampaikan visi besar untuk mentransformasi Sabang menjadi destinasi wisata internasional yang berbasis ekowisata dan teknologi digital. Dengan pendekatan inovatif dan kolaborasi yang kuat, Sabang berpotensi menjadi pusat ekowisata global sekaligus destinasi unggulan di Indonesia.
Dominic Tong, yang telah menjelajahi banyak destinasi terkenal di dunia, menilai Sabang sebagai permata tersembunyi yang istimewa. Dengan keindahan alam seperti Pantai Gopang, Pantai Sumur Tiga, dan situs bersejarah seperti Kilometer Nol, Sabang menawarkan pengalaman wisata unik yang mampu bersaing di panggung internasional.
Namun, Dominic menekankan perlunya strategi yang lebih terarah untuk menarik wisatawan.
“Sabang memiliki potensi besar, tetapi kita harus menciptakan aktivitas dan fasilitas yang menarik bagi turis internasional. Misalnya, lomba mountain bike, yang tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga mempromosikan Sabang melalui media sosial mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Dato Khairil Muzamil menyoroti pentingnya digitalisasi untuk menghubungkan Sabang dengan audiens global. Semua Pay sedang mengembangkan Sabang Digital Apps, sebuah aplikasi yang memungkinkan wisatawan memesan hotel, transportasi, dan tiket atraksi secara daring.

“Dengan Sabang Digital Apps, wisatawan bisa merencanakan perjalanan mereka dengan mudah. Ini tidak hanya meningkatkan pengalaman wisata, tetapi juga mengurangi birokrasi dalam industri pariwisata,” jelas Khairil.
Aplikasi ini juga akan dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memungkinkan pemerintah serta pelaku usaha memantau aktivitas wisata secara real-time.
“Kita tidak hanya membangun aplikasi, tetapi ekosistem digital yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi,” tambahnya.
Dominic Tong dan Dato Khairil sepakat bahwa Sabang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat wisata ramah Muslim internasional. Dengan pembangunan Muslim-Friendly Tourist Center, wisatawan Muslim dapat menikmati layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sekaligus memperkenalkan budaya Islam kepada wisatawan non-Muslim.
“Selain menarik wisatawan Muslim, kita juga harus melibatkan komunitas lokal dalam menyediakan produk dan jasa. Ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Dominic.
Lihat postingan ini di Instagram
Kedua investor ini juga menyoroti tantangan yang harus diatasi untuk mencapai visi besar Sabang. Dominic mencatat bahwa Sabang memerlukan aktivitas wisata yang konsisten setiap bulan untuk menjaga daya tariknya. Sementara itu, Khairil menekankan pentingnya perubahan mentalitas masyarakat dan pengurangan birokrasi yang menghambat investasi.
“Kita sering terjebak dalam diskusi kecil tanpa bergerak ke arah solusi nyata. Sabang harus mengubah cara berpikirnya, menciptakan ekosistem yang kompetitif, dan membuka pintu bagi investor,” kata Khairil.
Sebagai investor yang telah berkecimpung di Aceh selama bertahun-tahun, Dato Khairil mengapresiasi dukungan Bank Indonesia dan berbagai pihak lain yang telah mendukung proyek digitalisasi di Aceh. Sementara itu, Dominic melihat peluang besar dalam memanfaatkan keindahan alam Sabang untuk menarik wisatawan internasional, dengan promosi gratis melalui media sosial.
Dominic dan Khairil percaya bahwa dengan kombinasi ekowisata, teknologi, dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan investor, Sabang dapat menjadi “Tokyo baru” untuk Indonesia, menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berkelas dunia.
“Sabang adalah simbol harapan. Kita harus bekerja bersama untuk menjadikannya pusat ekowisata dan teknologi yang mendunia. Potensi ini tidak hanya akan meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga membawa Sabang ke peta global,” tutup Khairil.