Tujuh Perusahaan Tambang di Aceh Habiskan Rp106,751 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Realisasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah operasi tambang di Provinsi Aceh pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp43,136 miliar dan pada tahun 2023 sebesar Rp63,615 miliar. Sementara itu, target realisasi pada tahun 2024 mencapai Rp70,580 miliar. Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat merupakan tanggung jawab perusahaan tambang untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Pelaksana Harian Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, Said Faisal, Sabtu (9/11/2023), menyampaikan bahwa realisasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) oleh perusahaan tambang di Aceh mengalami peningkatan. “Semakin besar produksinya, semakin besar pula alokasi anggaran untuk program pemberdayaan,” kata Faisal.

Baca juga:  Ekonomi Aceh 2024 Tumbuh 4,66 Persen, PON Berkontribusi Besar

Dinas ESDM Aceh mencatat bahwa tujuh perusahaan pertambangan telah melaksanakan program PPM pada tahun 2022 dan 2023, yaitu PT Mifa Bersaudara, PT Bara Energi Lestari, PT Juya Aceh Mining, KSU Tiega Manggis, PT Solusi Bangun Andalas, PT Agrabudi Jasa Bersama, dan PT Magellanic Garuda Kencana. Dua perusahaan pertama mencatatkan realisasi program PPM terbesar.

PPM merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian, pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan lingkungan masyarakat sekitar tambang.  Program PPM bagi perusahaan tambang diatur dalam Kepmen No.1824 K/30/MEM/2018

Adapun realisasi program PPM pada tahun 2023 didistribusikan ke beberapa sektor, yaitu Infrastruktur PPM, Pendidikan & Pelatihan, Kemandirian Ekonomi, Tingkat Pendapatan, Sosial Budaya, Kesehatan Masyarakat, Lingkungan, dan Kemandirian PPM.

Baca juga:  Kyriad Muraya Lanjut Kerja Sama dengan Persiraja

Said Faisal menyatakan harapannya agar sektor pertambangan di Aceh dapat menjadi penggerak ekonomi yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar tambang dan menyerap tenaga kerja lokal.

“Kami berharap tambang dapat berperan sebagai penggerak ekonomi di Aceh, memberikan kesempatan kerja bagi tenaga lokal, termasuk lulusan di bidang geologi dan pertambangan agar bisa berkontribusi di daerah mereka sendiri,” ujar Said Faisal.

Selain itu, aspek kelestarian lingkungan juga menjadi fokus utama. Said menekankan bahwa setiap perusahaan tambang wajib melakukan reklamasi pasca tambang sesuai aturan yang berlaku untuk memastikan lingkungan tetap lestari.

Baca juga:  Daya Beli Petani Aceh Menguat, Kenaikan Tertinggi di Indonesia

“Kelestarian lingkungan menjadi pilar utama dalam dunia pertambangan. Ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan reklamasi sesuai kaidah pertambangan agar lingkungan tetap terjaga,” tambahnya.

Faisal menambahkan pemerintah mengharapkan perusahaan tambang untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Program PPM yang fokus pada keberlanjutan dan pengembangan masyarakat menjadi aspek penting dalam kebijakan pertambangan di Aceh. Hal ini penting agar dampak sosial dan ekonomi dari kegiatan tambang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat lokal

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

YARA Gandeng Unimal Tingkatkan Akses Pendidikan Generasi Muda Aceh

Bisnisia.id | Lhokseumawe – Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh...

Tahun 2025, Belanja APBN di Aceh Ditargetkan Rp46,98 Triliun

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dalam upaya memperkuat sinergi...

Pemkab Aceh Besar Kucurkan Dana Bantuan untuk Partai Politik

Bisnisia.id | Aceh Besar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh...

Promosi Budaya Aceh di Jakarta, Festival Ratoh Jaroe Jadi Ajang Unjuk Kreativitas

Bisnisia.id | Jakarta -- Penjabat Ketua Dekranasda Aceh Hj,...

Kolaborasi USK – Telkomsel: Mendorong Generasi Wirausaha Muda

Universitas Syiah Kuala (USK) dan PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)...

Bahaya Judi dan Pinjol Ilegal, Menkominfo: Jangan Sampai Terjerat!

Saat ini, fenomena judi online sedang marak  di kalangan...

Rupiah Tertekan, Dekati Rp17.000 per Dolar AS Imbas Perang Dagang

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus...

Di Aceh Timur, Perusahaan Swasta Turut Berkontribusi untuk PON XXI

Aceh Timur – Penjabat Bupati Aceh Timur, Amrullah M....

Budaya Patriarki Picu Lonjakan Kasus KDRT di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Angka kekerasan terhadap perempuan...

Teknik Penyerbukan Buatan Jadi Langkah Baru Tingkatkan Produktivitas Sawit Berkelanjutan

Bisnisia.id | Jakarta — Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas...

Bank Aceh Gelar Property Expo 2023, Usung Program Pemenuhan Perumahan Rakyat.

Bisniskita.id | Banda Aceh - Bank Aceh menggelar even...

Kini, Fungsional Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 Dibuka dengan Sistem ‘Satu Arah’

Bisnisia.id | Banda Aceh - Tol Sigli-Banda Aceh Seksi...

Sanitasi Sehat di Aceh Tengah, 544 KK Jadi Prioritas Bebas BABS 100 Persen

Bisnisia.id |Takengon - Percepat program Stop Buang Air Besar...

Renovasi Stadion Kanjuruhan Hampir Rampung, Target Selesai 31 Desember 2024

Bisnisia.id | Jakarta – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU),...

Cek Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari, Simak Syarat dan Cara Aksesnya

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah resmi meluncurkan Program Cek...

Wali Nanggroe Optimis Kejayaan Rempah Aceh Kembali Terulang

Bisniskita.id | Banda Aceh - Wali Nanggroe Aceh Paduka...

KIP Aceh dan Ruang Lingkup Gelar Sosialisasi Pemilu dan Nonton Bersama di Pulo Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dalam upaya meningkatkan kesadaran...

Gen Z Berutang Demi Gaya Hidup, Saatnya Literasi Keuangan Jadi Prioritas

Bisnisia.id | Banda Aceh - Gen Z menghadapi tantangan...

Kemekeu Tetapkan Kurs Pajak Baru Berlaku Mulai 27 November 2024

Bisnisia.id | Jakarta  – Kementerian Keuangan Republik Indonesia resmi...