Aceh Punya Cadangan 1,1 Miliar Ton Batubara, Mau Disimpan atau Dijual ke Investor

Bisnisia.id | Banda Aceh – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh menyebutkan daerah ini punya cadangan 1,1 miliar ton batubara dan cadangan mineral logam sekitar 5,5 miliar ton. Kini sumber daya alam itu berada dalam perdebatan dilego kepada investor atau dibiarkan berada dalam tanah demi kelestarian lingkungan.

PLH Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Said Faisal dalam diskusi bertajuk ‘Masa Depan Pertambangan Aceh’ di Banda Aceh, Jum’at (8/11/2024) mengatakan pengelolaan tambang di Aceh perlu dilakukan dengan hati-hati, agar tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan sosial.

“Aceh daerah kaya akan mineral dan batu bara, terutama di wilayah barat dan selatan. Namun, untuk mengelola dihadapkan pada tantangan yang besar,” kata Faisal.

Baca juga:  Efisiensi Anggaran, Prabowo Pangkas Belanja Rp 306,69 Triliun melalui Inpres No. 1 Tahun 2025

Faisal menambahkan, Pemerintah Aceh memiliki kewenangan khusus dalam mengelola sumber daya alam, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020, telah mengalihkan kewenangan tersebut dari kabupaten/kota ke provinsi, bahkan sebagian besar kewenangan ke pemerintah pusat. Meski demikian, pemerintah Aceh berhasil memperjuangkan haknya dalam pengelolaan tambang.

WhatsApp Image 2024 11 08 at 21.51.56
PLH Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Said Faisal menyampaikan paparannya dalam diskusi bertajuk ‘Masa Depan Pertambangan Aceh’ di Escape Green Bistro Kota Banda Aceh, Jum’at (8/11/2024). Foto: Bisnisia.id/Haris

“Keberlanjutan pengelolaan tambang menjadi fokus utama kita. Selain memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah, kita juga wajib memastikan bahwa pertambangan dilaksanakan dengan menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat sekitar,” ujar Said Faisal,

Pengelolaan pertambangan di Aceh kini dilakukan dengan proses perizinan yang berbasis permohonan, berbeda dengan sistem lelang yang diterapkan di tingkat pusat. Hingga kini, Aceh telah mengeluarkan izin eksplorasi dan operasi produksi untuk berbagai komoditas, seperti batu bara dan logam.

Baca juga:  Ekspor Barang Aceh pada Oktober 2024 Capai USD 61,14 Juta, India Jadi Pasar Utama

Proses eksplorasi dan produksi dilakukan dengan standar nasional yang mengedepankan kelestarian lingkungan. Setiap perusahaan tambang diwajibkan untuk melaksanakan reklamasi pasca tambang sesuai dengan ketentuan yang ada.

Said Faisal menambahkan bahwa salah satu tujuan dari sektor pertambangan adalah untuk menggerakkan ekonomi lokal dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

“Kami berharap sektor ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan, menyerap tenaga kerja lokal, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar tambang,” ujarnya.

Namun, pengelolaan tambang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi. Kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sosial juga menjadi perhatian utama. Setiap aktivitas pertambangan harus memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang baik, salah satunya dengan melakukan reklamasi yang dapat mengembalikan fungsi ekologis area bekas tambang.

Baca juga:  Pj Gubernur Aceh Minta Perbankan Dampingi dan Beri Modal untuk UMKM

Selain itu, perusahaan tambang juga diharapkan memberikan perhatian terhadap tanggung jawab sosial, termasuk pemberdayaan masyarakat setelah operasi tambang berakhir.

Keberlanjutan sektor pertambangan di Aceh tentu tidak terlepas dari tantangan yang ada. Namun, dengan pengelolaan yang tepat dan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, potensi tambang Aceh dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan aspek lingkungan dan sosial.

Dalam era keberlanjutan ini, Aceh memiliki peluang besar untuk menjadikan sektor pertambangan sebagai salah satu pilar utama pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

BKPM Fasilitasi 579 Kemitraan UMKM dan Usaha Besar Senilai Rp3,9 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi...

Presiden Prabowo: Kepemimpinan Kami Utamakan Kepentingan Rakyat

Bisnisia.ID | Jakarta - Dalam pidato pertamanya setelah resmi...

Jelang Libur Nataru, Bandara Sultan Iskandar Muda Siap Sambut 33.000 Penumpang

Bisnisia.id | Banda Aceh – Bandara Sultan Iskandar Muda...

Foto: Upaya Konservasi Mangrove Berbasis Digital di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau...

Kim Bum, Aktor Korea Bertemu Fans di Indonesia

Kim Bum, aktor Korea Selatan yang populer lewat drama...

Pj Gubernur Aceh: Setiap Anggaran Harus Bermanfaat untuk Rakyat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal,...

Prabowo Ingin Indonesia Kuasa Sektor Energi

Bisnisia.id | Jakarta - Program ketahanan energi nasional termasuk...

Warga Darul Kamal Antusias Belanja di Operasi Pasar Khusus

Bisniskita,id | Banda Aceh - Ratusan warga Darul Kamal...

ASPEK: Pekerja Sawit Aceh Butuh Perlindungan melalui ISPO

Bisnisia.id | Banda Aceh - Sekretaris Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK)...

Abu Razak: Insya Allah Mualem-Dek Fadh akan Membawa Perubahan Bagi Bangsa Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Di bawah kepemimpinan Gubernur-Wakil...

Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Aceh Diperpanjang Hingga 15 Januari

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Google Akan Menghapus Akun Gmail Tidak Aktif Mulai Desember

Google baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan memulai proses...

Jasmine Safiera Sabet Emas Pertama untuk Aceh di Sepatu Roda PON XXI 2024

Bisnisia.id | Sigli – Atlet sepatu roda Jasmine Safiera berhasil...

Penerimaan Bea Cukai Aceh 2024 Capai Rp 380,9 M, Bea Keluar Masih Terkendala

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal...

Kalahkan Dejan, Persiraja Banda Aceh Kokoh di Puncak Klasemen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Persiraja Banda Aceh berhasil...

Partisipasi Masyarakat Jadi Kunci, Mualem Center Luncurkan Gerilya Dapur

Bisnisia.id | Banda Aceh - Tim Pemenangan Mualem –...

38 Perusahaan Sawit di Aceh Belum Bersertifikat ISPO

Bisnisia.id | Aceh Tamiang - Sebanyak 38 perusahaan perkebunan...

Kota Langsa Tercepat Pencairan Dana Desa Tahap II se-Aceh dan Nasional

Kota Langsa tercepat melakukan pencairan dana desa (DD) untuk...

Peras WNA China, Seluruh Petugas Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta Dicopot

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas)...