Pendapatan dari Sektor Pertambangan Aceh Capai Rp1,58 Triliun dalam Lima Tahun

Bisnisisia.id | Banda Aceh – Selama lima tahun terakhir, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batu bara di Aceh mencapai Rp1,58 triliun.

Pendapatan ini terdiri dari iuran tetap sebesar Rp31,18 miliar dan royalti sebesar Rp1,551 triliun, yang secara keseluruhan berperan penting dalam meningkatkan pendapatan daerah.

Menurut Pelaksana Harian Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Said Faisal, PNBP dari sektor tambang merupakan salah satu penopang utama perekonomian Aceh.

Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, dengan potensi mineral logam mencapai 5,582 miliar ton dan cadangan batu bara lebih dari 1,122 miliar ton.

Baca juga:  Rusia Mulai Gunakan Bitcoin dalam Pembayaran Internasional

“Mayoritas potensi ini tersebar di wilayah barat dan selatan Aceh, sementara bagian tengah provinsi sebagian besar terdiri dari kawasan hutan yang luas, mencakup sekitar 80 persen dari total wilayah,” ujar Said Faisal dalam diskusi bertajuk “Masa Depan Pertambangan di Aceh” di Banda Aceh, Jumat (8/11/2024).

Menurut Said Faisal, potensi ini membawa peluang besar bagi kemajuan ekonomi daerah, jika dioptimalkan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Said Faisal menekankan bahwa peran sektor tambang di Aceh bukan hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.

Baca juga:  Pemerintah RI Gandeng India untuk Percepat Transformasi Digital Nasional

“Kehadiran industri tambang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di sekitar lokasi tambang, serta menyerap tenaga kerja lokal,” katanya.

Selain manfaat ekonomi, aspek lingkungan dan sosial juga menjadi prioritas utama dalam pengembangan sektor ini. Setiap perusahaan tambang diwajibkan untuk menjalankan reklamasi pascatambang sesuai aturan yang berlaku guna menjaga kelestarian lingkungan.
Proses reklamasi ini tidak hanya dilakukan dengan menutup lubang bekas tambang, tetapi juga melalui tahap-tahap penanaman kembali yang menjamin keberlanjutan lingkungan.

Untuk mengelola tambang secara bijak, Aceh telah mengeluarkan sejumlah izin eksplorasi dan operasi produksi untuk beberapa komoditas. Hingga saat ini, tercatat 13 izin untuk batu bara dan 30 izin untuk logam telah dikeluarkan, serta beberapa izin untuk non-logam.

Baca juga:  Muharram-Syukri Dilantik, Aceh Besar Siap Menuju Perubahan

Said Faisal juga menegaskan pentingnya aspek keberlanjutan sosial di sekitar wilayah tambang. Menurutnya, perusahaan tambang wajib berkontribusi dalam program pemberdayaan masyarakat agar mereka tetap dapat mandiri pascatambang.

“Keberlanjutan sosial menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Perusahaan harus memastikan bahwa masyarakat sekitar tambang bisa mandiri dan sejahtera, bahkan setelah kegiatan tambang selesai,” jelasnya.

Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Aceh berharap sektor pertambangan dapat memberikan manfaat jangka panjang yang tidak hanya terbatas pada pendapatan ekonomi, tetapi juga berperan menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Di Balik Rapat Pimpinan: Seruan Bersih dari Meuligoe Aceh

Bisnisia.id, Banda Aceh -  Udara Banda Aceh masih terasa...

Liburan Natal dan Tahun Baru? Indosat Pastikan Sinyal Aman, Liburan Makin Nyaman

Bisnisia.id | Banda Aceh – Menyambut liburan Natal 2024...

Potensi Melimpah, PT PEMA Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang

BISNISIA.ID –  PT Pembangunan Aceh (PEMA), perusahaan milik daerah,...

Ini 6 Profil Kandidat Kepala BPMA, Siapa yang Pantas Memimpin?

Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) tengah mencari sosok pemimpin...

Prabowo Resmi Luncurkan Danantara

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi...

CELIOS: Indonesia Perlu Waspada dengan Potensi Jebakan Utang dari China

Bisnisia.id | Jakarta – Dalam satu dekade terakhir, hubungan Indonesia...

Bank Indonesia Dorong Generasi Muda Tingkatkan Literasi Finansial Lewat Program LIKE IT

Bisnisia.id | Jakarta – Bank Indonesia (BI) menggelar program...

Rekapitulasi Pilkada 2024 di Aceh Utara Berjalan Lancar, Partisipasi Pemilih Tinggi

Bisnisia.id | Aceh Utara – Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Tol Binjai–Langsa dan Persiapkan Operasional Seksi Baru

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran...

Keren, Liga Champions Asia, Terasa Seperti Liga Champions Eropa

Liga Liga Champions Asia, kini terasa seperti Liga Champions...

PSM Makassar Hancurkan Yangon United di AFC Cup 2023

PSM Makassar mengalahkan Yangon United FC 4-0 dalam pertandingan...

Harga CPO Turun Rp 200/Kg, Harga TBS di Aceh Barat Daya Ikut Melemah

Bisnisia.id | Aceh Barat Daya - Harga minyak kelapa...

20 Tahun Tsunami Aceh, Kisah Masyarakat yang Bertahan di Zona Merah

Tsunami 26 Desember 2004 menghancurkan desa-desa di pesisir Aceh....

Dinilai Langgar PP 23/2015, YARA Somasi Pj Gubernur Aceh Terkait Seleksi Kepala BPMA

Bisnisia.id | Banda Aceh – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh...

Buntut Pencabutan Izin BPRS Kota Juang Perseroda, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Bisnisia.id | Banda Aceh – Setelah izin operasional PT...

BEI Perbarui Aturan Perdagangan Saham dan Waran Demi Pasar yang Lebih Stabil dan Efisien 

Bisnisia.id | Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) memperbarui...

Peran Indonesia dalam Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Bisniskita.id | Jakarta – Tahun 2023, ASEAN telah menghasilkan Digital...