Bisnisia.id | Jakarta – PT PLN (Persero) bersama Mubadala Energy menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia, khususnya di wilayah Aceh.
Penandatanganan kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang dengan mengoptimalkan potensi Blok Andaman Selatan.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa perubahan iklim merupakan isu global yang memerlukan kolaborasi semua pihak.
“PLN berkomitmen penuh mengembangkan energi yang lebih hijau untuk memastikan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Perubahan iklim menjadi isu global sehingga dalam penanganannya pun diperlukan kolaborasi kolektif,” ujar Darmawan.
Sejalan dengan itu, Managing Director & CEO Mubadala Energy, Mansoor Mohamed Al Hamed, menyebut kerja sama ini menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan energi berkelanjutan.
“Penandatanganan MoU ini menjadi tahapan penting dalam pengembangan energi berkelanjutan antara kedua belah pihak. Kami percaya dengan kerja sama ini kita dapat mengoptimalkan potensi Blok Andaman Selatan dan memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan maupun seluruh wilayah,” kata Mansoor.
Dalam proyek ini, sumber daya gas yang akan dieksplorasi berasal dari sumur Layaran dan Tangkulo yang berada di wilayah lepas pantai utara Aceh.
Kedua sumur tersebut diperkirakan memiliki cadangan gas bumi lebih dari 8 triliun kaki kubik (TCF), yang sangat potensial untuk memenuhi kebutuhan energi bersih di Indonesia.
Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa kolaborasi ini mencakup pengembangan infrastruktur yang mendukung pemrosesan, transportasi, dan distribusi gas.
“Kami berharap studi ini dapat menghasilkan peta jalan yang konkret dalam pemanfaatan gas alam sebagai solusi energi bersih yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi lokal dan infrastruktur Indonesia,” ujar Iwan Agung.
Lebih lanjut, kerja sama ini juga diharapkan mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia di PLN, yang nantinya akan diisi dengan program pelatihan, lokakarya, dan diskusi yang memperkuat keahlian dalam pengelolaan infrastruktur gas.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, PLN EPI yakin akan mampu menjaga ketahanan energi nasional sekaligus membantu mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Selain itu, Iwan Agung mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan mengkaji kebutuhan infrastruktur untuk mendukung pemrosesan dan transportasi gas.
Kolaborasi strategis ini diharapkan menjadi tonggak bagi Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam secara lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta menjadi langkah konkret bagi PLN dan Mubadala Energy dalam mendukung transisi energi bersih untuk masa depan yang lebih hijau.
“Kerja sama ini juga akan menetapkan parameter untuk mengkaji peningkatan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pemrosesan gas, transportasi, dan pertumbuhan ekonomi lokal dalam mendukung tujuan ketahanan energi dan transisi energi Indonesia,” tutupnya.