Cape Town – Meski cuaca dingin dan hujan menyelimuti Cape Town pada hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79, suasana perayaan di Wisma Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) tetap berlangsung meriah. Upacara tersebut dihadiri oleh keluarga besar KJRI Cape Town, masyarakat Indonesia, keluarga kawin campur, para ABK kapal, delegasi dari Ditjen Imigrasi Kemenkumham, serta mahasiswa Darul Ulum dari New Castle.
Menurut Konsul Jenderal RI di Cape Town, Tudiono, acara yang dilangsungkan di dalam gedung ini mengadaptasi cuaca dingin dengan semangat dan kekhidmatan. “Meskipun hujan dan angin kencang mengiringi perayaan hari ini, semangat kebangsaan kita tidak surut. Upacara, pemotongan tumpeng, dan berbagai lomba yang kami adakan berjalan dengan penuh hikmat dan meriah,” ungkap Tudiono.
Rangkaian acara termasuk lomba memasak yang bertujuan untuk mempromosikan kuliner Indonesia, lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak, serta lomba-lomba seru seperti rebutan kursi, ekor sapi, dan jalan kelereng. Selain itu, beberapa lomba seperti badminton dan bowling juga telah diselenggarakan sebelumnya.
Pemotongan tumpeng pada upacara kali ini memiliki makna mendalam sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan yang telah diraih melalui perjuangan panjang. Tudiono menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil dari pengorbanan dan perjuangan, baik melalui perjuangan fisik maupun diplomasi, yang telah melibatkan banyak pahlawan dari berbagai daerah.
Tudiono juga mengingatkan peran pahlawan nusantara seperti Syekh Yusuf Al Makassari dan Tuan Guru Tidore yang diasingkan ke Cape Town pada abad ke-17 dan ke-18 karena perlawanan mereka terhadap penjajah. “Syekh Yusuf bahkan dianugrahi gelar Pahlawan Nasional Afrika Selatan oleh Presiden Oliver Reginald Tambo,” tambahnya.
Tahun ini, perayaan HUT RI memiliki arti khusus karena bersamaan dengan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara. Tudiono menggarisbawahi bahwa perpindahan ini adalah bagian dari transformasi besar Indonesia menuju bangsa yang lebih maju. “Kami berharap warga Indonesia di Cape Town terus berkontribusi dan berusaha yang terbaik di bidang masing-masing untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih besar dan lebih maju,” ujar Tudiono.
Alunan musik dari band KJRI Cape Town yang baru dibentuk tahun ini serta sorak-sorai dari peserta lomba dan masyarakat yang hadir mengubah suasana dingin Cape Town menjadi penuh kehangatan dan optimisme.