Bisnisia.id | Banda Aceh – Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Aceh terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi dan kurasi UMKM yang digelar di wilayah Provinsi Aceh, dengan melibatkan perwakilan UMKM binaan berbagai instansi Pemerintah Daerah Aceh.
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, Leni Rahmasari, mengatakan Sosialisasi dan kurasi ini merupakan agenda tahunan.
“Agenda ini bertujuan untuk mendorong produktivitas dan kapasitas UMKM di Aceh agar mampu mandiri dan memperluas jangkauan hingga ekspor,” ujar Leni, pada Jumat (6/12/2024).
Bea Cukai Aceh menawarkan berbagai fasilitas untuk meningkatkan daya saing UMKM di kancah internasional. Salah satu fasilitas unggulan adalah Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) IKM, yang memberikan pembebasan bea masuk dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk bahan baku produksi barang ekspor. Selain itu, UMKM juga dapat memanfaatkan Pusat Logistik Berikat (PLB) IKM, fasilitas yang memungkinkan penyimpanan barang impor dengan biaya lebih rendah sebelum diekspor.
Komitmen Bea Cukai dalam mendukung UMKM juga diwujudkan melalui layanan konsultasi dan bimbingan ekspor di seluruh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di Aceh. Layanan ini mencakup asistensi terkait dokumentasi dan prosedur kepabeanan, sehingga UMKM dapat menjalankan proses ekspor dengan lebih efisien. Bea Cukai juga mengoperasikan klinik ekspor yang berfungsi memberikan bimbingan kepada UMKM untuk memahami seluruh tahapan dalam aktivitas ekspor.
Untuk mendukung distribusi layanan ini, Bea Cukai Aceh telah menyediakan kantor layanan di beberapa wilayah. Warga Sabang, Pulau Breuh, Pulau Nasi, dan sekitarnya dapat menghubungi KPPBC Sabang. Sementara itu, masyarakat Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, dan Pidie Jaya dapat mengakses layanan di KPPBC Banda Aceh. Wilayah barat Aceh seperti Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, dan sekitarnya dilayani oleh KPPBC Meulaboh, sedangkan wilayah tengah seperti Lhokseumawe, Aceh Tengah, Bireuen, dan Bener Meriah dapat menghubungi KPPBC Lhokseumawe. Adapun untuk Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan wilayah tenggara Aceh, pelayanan tersedia di KPPBC Kuala Langsa.
UMKM, sebagai pilar utama ekonomi lokal, terus didukung oleh Bea Cukai agar mampu berkembang dan bersaing di pasar global. Dengan sinergi yang terjalin antara Bea Cukai dan Pemerintah Daerah, UMKM Aceh diharapkan tidak hanya tumbuh di tingkat lokal, tetapi juga menembus pasar ekspor.
“Kami ingin UMKM Aceh menjadi lebih mandiri dan berdaya saing di kancah internasional. Ini adalah bagian dari upaya bersama untuk memperkuat ekonomi Aceh,” jelas Leni.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi, yang dilanjutkan dengan paparan edukatif oleh Kobul Perdamean Dasopang, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai, mengenai prosedur ekspor secara rinci. Tidak ketinggalan, sesi berbagi pengalaman dari Farhadi, pemilik UMKM Baruna Niaga Dhifa, mengupas tuntas tips mendapatkan pembeli (buyer) di pasar internasional. Dalam sambutannya, Leni Rahmasari, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Aceh, menegaskan bahwa sosialisasi dan kurasi ini merupakan agenda tahunan untuk mendorong produktivitas serta kapasitas UMKM di Aceh agar lebih mandiri dan mampu memperluas jangkauan hingga pasar ekspor.
Peserta kegiatan ini meliputi perwakilan UMKM dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Aceh, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Pidie Jaya, Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Banda Aceh, serta instansi terkait lainnya di Aceh Besar dan Pidie.