Taman Nasional Gunung Leuser Dirambah, Pemerintah Berjanji Memulihkan

Bisnisia.id | Aceh Tamiang– Sebanyak 300 personel dari unsur Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum Kementerian Kehutanan, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Kepolisian Daerah Aceh, Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Pemerintah Daerah, dan pihak terkait melakukan operasi penertiban dan penegakan hukum terhadap perambahan Taman Nasional Gunung Leuser Block Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Operasi yang berlangsung sejak 16 Desember hingga 21 Desember 2024 itu untuk menguasai dan memulihkan kembali kawasan hutan yang sudah rusak.

Direktur Pencegahan dan Pengamanan LHK, Rudianto S Napitu, mengatakan operasi berjalan lancar dan dan optimistis upaya pemulihan TNGL juga akan tercapai seperti yang direncanakan. Petugas memasang plang larangan merambah, membuka lahan, dan menebang kayu di dalam kawasan TNGL. Patroli akan ditingkatkan untuk mencegah aktivitas perambahan.

“Tim telah memasang 42 plang larangan di batas kawasan TNGL dan dilahan yang sudah dibuka. Kami juga menanam 3.500 bibit pinang di batas kawasan sepanjang 15 kilometer,” kata Rudi, Rabu (24/12/2024).

Baca juga:  Realisasi Fisik Kementerian PUPR TA 2024 Hingga Agustus Capai 49,3%

Rudi , menegaskan bahwa operasi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh BBTNGL selaku penanggung jawab dan pemangku kawasan Hutan Konservasi TN Gunung Leuser dan mengapresiasi keterlibatan stakehorlder terkait seperti Kodam Iskandar Muda, Polda Aceh, Kejati Aceh, Forkopimda Provinsi Aceh dan Forkopimda Aceh Tamiang dalam menjaga kelestarian kawasan hutan.

“Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan BBTNGL dalam pencegahan dan pengamanan hutan demi kelestarian alam,” ujarnya.

WhatsApp Image 2024 12 23 at 11.53.54
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Subhan, S.Hut., M.Si., dan Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol. Winardy, S.H., S.I.K., M.Si, memberikan arahan kepada tim gabungan dalam rangka penegakan hukum dan upaya pemulihan Taman Nasional Gunung Leuser di Blok Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Foto Dokumen BBTNGL

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Subhan, S.Hut., M.Si., menyatakan lahan yang sudah terbuka karena perambahan akan dipulihkan agar Taman Nasional Gunung Leuser kembali ke kondisi semula.

“Dari sekitar 971 hektare kawasan yang telah terbuka, kami menargetkan sekitar 711,82 hektare lahan dapat dikuasai kembali untuk kemudian dipulihkan agar kawasan tersebut dapat kembali seperti semula,” ujarnya di Polres Aceh Tamiang, pada Senin (16/12/2024).

Subhan mengatakan kawasan ini sangat penting karena merupakan habitat bagi tiga spesies kunci yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser.

Baca juga:  Seniman dan Budayawan Aceh Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan

“Di lokasi ini, terdapat Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, dan Orangutan Sumatera. Upaya pemulihan kawasan ini bukan hanya penting bagi ekosistem, tetapi juga untuk melindungi keberlangsungan hidup satwa-satwa tersebut,” ujar Subhan.

Kepala Balai Gakkum Sumatera, Harry Novianto mengajak semua pihak untuk sama-sama menjaga TNGL karena hutan menjadi penyangga bagi kehidupan manusia dan aneka satwa. Pelaku perambahan dapat dikenai sanksi pidana atas perbuatan yang merusak hutan.

Harry menuturkan sebanyak 14 masyarakat telah membuat pernyataan untuk tidak kembali merambah TNGL. Sebanyak 1.500 batang sawit yang berada di dalam kawasan TNGL dicabut. Lahan tersebut akan dipulihkan kembali menjadi hutan.

WhatsApp Image 2024 12 23 at 11.53.31
4. Tim operasi gabungan menanam pohon pinang di sepanjang batas kawasan
Taman Nasional Gunung Leuser di Blok Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Foto Dokumen BBTNGL

Sementara itu Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol. Winardy, S.H., S.I.K., M.Si, menyatakan bahwa operasi ini difokuskan untuk menguasai kembali lahan-lahan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang telah ditempati masyarakat namun belum ditanami. Langkah ini mencakup penanaman kembali, pemasangan plang batas kawasan, serta penyelidikan terhadap lokasi yang diduga diduduki tanpa izin.

Baca juga:  Ini 20 Pemegang Saham Terbesar di Bank Syariah Indonesia, Termasuk JP Morgan

Winardy menegaskan pentingnya pendekatan persuasif agar masyarakat memahami bahwa TNGL diperuntukkan untuk pelestarian ekosistem dan tidak boleh ditempati. Semua stakeholder akan bekerja kolaboratif demi menjaga kelestarian TNGL, dengan harapan masyarakat meninggalkan kawasan tersebut secara bijaksana demi ekosistem dan generasi mendatang.

Sedangkan Datuk Penghulu Kampung Tenggulun Heri Sutarto, menyampaikan apresiasinya terhadap program operasi tersebut. “Operasi ini sangat baik karena bertujuan untuk menertibkan serta menekan pembukaan lahan di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL),” ujar Heri.

Heri menegaskan bahwa hal yang paling penting adalah bagaimana mengubah pola pikir dan mindset masyarakat. “Tentu ini bukan hal yang mudah dan membutuhkan proses yang panjang,”. Heri juga berharap adanya solusi yang terbaik bagi masyarakat. Menurutnya, mungkin konsep seperti perhutanan sosial bisa diterapkan agar masyarakat setempat dapat merasakan manfaat dari keberadaan kawasan TNGL.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Warga Aceh Sasaran Investasi Bodong, OJK Temukan 9.000 Lebih Investasi Ilegal

Bisnisia.id | Banda Aceh – Investasi bodong kini sudah...

Pj Gubernur Safrizal Dorong Bidan Perangi Stunting dan Kematian Ibu di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Warga Aceh Jadi Korban Investasi Bodong

Bisnisia.id | Banda Aceh— Fenomena investasi bodong kembali mencuat...

Delegasi Ruang Lingkup Hadirkan Program Kreatif dan Edukatif untuk Masyarakat Lampuyang Pulo Aceh

Bisnisia.id | Aceh Besar – Kedatangan para mahasiswa dari...

BPS: Aceh Catat Deflasi 0,52 Persen, Inflasi Terkendali di 1,50 Persen

BISNISIA.ID | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr....

Bank Aceh Bagi Dividen Rp.296 milyar Ke Pemda Se Aceh

Bagi Dividen Rp.296 milyar Bank Aceh bagi  dividen Rp.296...

Donald Trump Kembali Terpilih sebagai Presiden AS, Ungguli Kamala Harris

Bisnisia.id | Amerika Serikat – Calon presiden dari Partai...

Pejabat Baru Dilantik Diminta Berikan Perhatian Khusus untuk PON XXI dan Pilkada 2024

Banda Aceh – Penjabat Sekretaris Daerah Aceh, Azwardi, melantik...

Harga Emas Antam Turun Tajam, Waktunya Beli atau Jual?

Bisnisia.id | Jakarta – Harga emas Antam mencatat penurunan...

Spill Sosok Calon Kepala Daerah Termuda di Pilkada Aceh 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh - Menurut data yang dihimpun...

Mualem Ancam Tutup Tambang yang Tidak Taat Aturan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Calon Gubernur Aceh Muzakir...

Marathon Event Soal Pangan Meriahkan Hari Pangan Dunia 2024 di Provinsi Aceh 

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Dalam upaya memperingati Hari...

Indonesia Berkomitmen Kembangkan Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi,...

USK Perkuat Reputasi dengan Tambahan Empat Guru Besar Baru

Bisnisia.id | Banda Aceh -Universitas Syiah Kuala (USK) melalui...

PNBP Beratkan Nelayan, Pemprov Aceh Ajukan Keberatan kepada Kementerian KKP

Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan Anggota DPR RI...

Tuntut Kenaikan Upah 10 Persen di Tahun 2025, Buruh Gelar Demo Besar-besaran

Banda Aceh, Bisnisia.id – Ratusan ribu buruh yang tergabung...

Midea Produksi AC Split di Indonesia, Target Jadi Merek Nomor Satu dalam Tiga Tahun

Bisnisia.id | Jakarta - Produsen elektronik asal Tiongkok, Midea,...

Lewat Mobile Banking, Warga Aceh Besar Dimudahkan Bayar Pajak

Bisnisia.id|Aceh Besar - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui...

BI Aceh Bahas Peluang dan Tantangan Ekonomi Hijau Sebagai Sumber Pertumbuhan Baru

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Bank Indonesia Provinsi Aceh...