PT PEMA Targetkan Investasi Rp56 Miliar di Tahun 2025

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT Pembangunan Aceh (PEMA), badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Aceh, menargetkan investasi sebesar Rp56 miliar pada tahun 2025. Target ini meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan anggaran prainvestasi tahun 2024 sebesar Rp24 miliar.

“Perbandingannya dengan prainvestasi 2024 sebesar Rp24 milliar, diharapkan tahun 2025 pendapatan PT PEMA meningkat 40 persen,” ujar Direktur Komersial PT PEMA, Almer Hafis Sandy kepada Bisnisia.id, Selasa (17/12/2024).

Almer menuturkan sektor minyak dan gas (migas) tetap menjadi prioritas utama dengan alokasi sebesar 84 persen dari total investasi.

“Kita tetap fokus pada migas untuk memaksimalkan potensi yang ada, tetapi juga mulai membangun investasi di sektor lain demi keberlanjutan perekonomian Aceh,” ujar Almer dalam diskusi bertajuk ‘Realisasi Investasi Aceh 2024 dan Peluang Investasi Mendatang’ di Banda Aceh, Senin (16/12/2024).

Baca juga:  Pertanian Aceh Minim Pemanfaatan Teknologi, Regenerasi Petani Juga Stagnan

Di luar migas, PT PEMA mulai memperluas fokusnya ke sektor non-migas seperti pangan, agroindustri, perikanan, dan properti. Salah satu proyek strategis adalah pengembangan Rice Milling Unit (RMU) atau kilang padi untuk mendukung produktivitas pertanian lokal.

IMG 6363
Kantor PT Pema di Jalan Teuku Daud Bereueh, Banda Aceh.

Almer menambahkan, Aceh sebagai daerah surplus beras masih menghadapi tantangan dalam pengolahan dan distribusi.

“Kami berencana memulai investasi pada perdagangan gabah dan beras untuk mengumpulkan data lapangan. Langkah ini akan dilanjutkan dengan pengolahan industri dalam 1-2 tahun mendatang,” katanya.

Di sektor energi terbarukan, PT PEMA bersama Pertamina Geothermal Energy tengah mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di kawasan Seulawah, Aceh Besar. Proyek ini membutuhkan investasi awal yang cukup besar sebesar Rp980 miliar, di mana PT PEMA memiliki saham sebesar 25 persen.

Baca juga:  Libur Lebaran 2025, ASDP Ajak Wisatawan Jelajahi Pesona Alam Aceh Singkil

Selain itu, PT PEMA juga berencana menggarap proyek hilirisasi sawit, termasuk perdagangan cangkang sawit dan pengemasan minyak goreng, yang akan dimulai pada 2025. Proyek ini diharapkan membuka lapangan kerja untuk 300 orang sekaligus mengurangi biaya logistik produk sawit di Aceh.

PT PEMA juga menjajaki pengembangan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) di Arun, Lhokseumawe. Teknologi ini memanfaatkan reservoir gas yang hampir habis untuk menyimpan karbon dari industri, sejalan dengan target net-zero emission Indonesia pada 2050.

“PT PEMA sedang menjajaki peluang pengembangan teknologi CCS. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus memperkuat peran Aceh dalam agenda nasional,” kata Almer.

Baca juga:  Thomas Lembong dan TurunTangan Aceh Bersama Menjaga Alam Melalui Penanaman Mangrove
WhatsApp Image 2024 12 10 at 23.59.37
Direktur Komersial PT PEMA, Almer Hafis Sandy

Almer mengatakan bahwa PT PEMA tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab dalam mendorong pembangunan ekonomi Aceh.

“PT PEMA tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan perekonomian Aceh, membuka lapangan kerja, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD),” katanya.

Dengan 14 anak usaha yang aktif, PT PEMA optimistis target investasi tahun 2025 dapat tercapai melalui kemitraan strategis.

“Kami yakin langkah ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Aceh, baik dalam peningkatan ekonomi maupun pembangunan berkelanjutan,” tutup Almer.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Debat Kedua Calon Pemimpin Aceh Utara, Soroti Tata Kelola Pemerintahan, Lingkungan, dan Perdamaian

Bisnisia.id | Aceh Utara – Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

Geliat Positif Industri Manufaktur Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

Bisniskita.id | Jakarta – Industri manufaktur Indonesia menunjukkan performa impresif...

Kepemilikan Lahan, Dominasi Kekayaan Para Calon Bupati Aceh Besar

Bisnisia.id | Aceh Besar – Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara...

Hutan Tanaman Energi Simpan Potensi Bioenergi Besar

BisnisKita.id - Penerapan co-firing pada sejumlah pembangkit listrik tenaga...

Sritex Perusahaan Tekstil Terbesar di Asia Tenggara Bangkrut, Presiden Prabowo Turun Tangan

Bisnisia.id | Jakarta - Sritex, sebuah perusahaan tekstil asal...

Tahun 2025, PPN Resmi Jadi 12%

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah akan menaikkan tarif Pajak...

Produk UMKM Aceh

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh memamerkan produk usaha...

Aceh Besar Dapat Tambahan Dana Desa Sebanyak Rp 16 Miliar

Bisniskita.id | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Bupati Aceh...

Mall Pelayanan Publik Nagan Raya, Terobosan Baru untuk Layanan Prima

Bisnisia.id | Nagan Raya - Peningkatan kualitas pelayanan menjadi...

Upaya Lindungi Laut, Nelayan Aceh Diimbau Gunakan Alat Ramah Lingkungan

Bisnisia.id | Banda Aceh — Pangkalan Pengawasan Sumber Daya...

Inovasi Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa Aceh, Ubah Kulit Jeruk Jadi Losion Anti Nyamuk 

BISNISIA.ID - Lima mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas...

Warga Aceh Jadi Korban Investasi Bodong

Bisnisia.id | Banda Aceh— Fenomena investasi bodong kembali mencuat...

Wakil Presiden RI Resmikan Green Building BSI Aceh

BISNISKITA.ID | BANDA ACEH - Wakil Presiden KH.Ma'ruf Amin...

Pj. Gubernur Aceh Tegaskan Pengelolaan Zakat Responsif

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh,...

Jelang Ramadhan, Pemerintah Ingatkan Lonjakan Harga Bahan Pokok

Bisnisia.id | Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)...

Genjot Ekonomi Aceh, PLN Dukung Implementasi Energi Ramah Lingkungan

Bisniskita.id | Banda Aceh - General Manager PLN UID...

Dekranasda Aceh Usulkan Koperasi dan Pasar Digital bagi Perajin Bordir Aceh Utara

Bisnisia.ID | Aceh Utara - Pj Ketua Dewan Kerajinan...

Foto: Melihat Produksi Pisau Dapur di Aceh Besar

Bisniskita.id | Jantho – Pengrajin menyelesaikan pembuatan pisau dapur...