Bisnisia.id | Aceh Barat – Koperasi Usaha Bersama (KUB) Semangat Nelayan berdiri pada 2018, lahir dari keinginan sekelompok nelayan Meureubo untuk bertahan di tengah derasnya arus kesulitan. Tak ada modal besar, hanya niat baik dan semangat gotong royong.
Selama beberapa tahun terakhir, KUB Semangat Nelayan telah lama mengambil peran penting dalam mendukung keberlangsungan hidup dan kesejahteraan para nelayan setempat, terutama dalam bidang perikanan. Dengan berbagai semangat gotong-royong, koperasi ini menjadi wadah untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi komunitas pesisir.
Sekretaris KUB Semangat Nelayan, Anden, yang telah bergabung sejak awal, mengatakan salah satu fungsi utama koperasi adalah sebagai tempat bertukar informasi antaranggota.
“Selain menjadi wahana bertukar informasi, KUB juga membantu anggota menambah penghasilan. Misalnya, jika ada informasi tentang lokasi ikan di suatu daerah, kami bisa saling memberi tahu. Dengan begitu, hasil tangkapan menjadi lebih efektif,” jelas Anden kepada Bisnisia.id pada Kamis (02/01/2024).
Fungsi ini menjadi sangat penting mengingat tantangan yang sering dihadapi para nelayan dalam menentukan lokasi tangkapan. Melalui kerja sama dan komunikasi yang baik, koperasi ini berhasil menciptakan efisiensi yang signifikan.
Untuk mendukung anggotanya, KUB Semangat Nelayan menjalankan berbagai program unggulan. Salah satu yang paling menonjol adalah usaha rumpon ikan, yang dikenal secara lokal sebagai “unjam” atau rumah ikan. Program ini bertujuan menyediakan habitat buatan di laut untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
Selain itu, koperasi juga menjadi perantara dalam distribusi alat tangkap yang diberikan oleh pemerintah melalui Dinas Perikanan. Peralatan seperti jaring ikan disalurkan kepada nelayan melalui KUB, memastikan bahwa mereka memiliki alat tangkap yang memadai untuk menunjang kegiatan perikanan mereka.
“Program seperti ini sangat membantu kami. Dengan adanya rumpon ikan dan alat tangkap yang lebih baik, para nelayan bisa bekerja lebih maksimal,” tambah Anden.
Walaupun banyak kemajuan yang telah dicapai, KUB Semangat Nelayan tetap menghadapi tantangan, terutama dalam pengurusan surat rekomendasi untuk pembelian bahan bakar kapal.
“Prosesnya memang sedikit rumit, tetapi itu sudah menjadi bagian dari aturan pemerintah. Kami tetap mengikuti aturan tersebut,” ujar Anden.
Ia menegaskan bahwa sejauh ini, koperasi mampu mengelola tantangan tersebut dengan baik. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama yang solid antara anggota dan pengurus koperasi.
Anden menyampaikan harapan besar untuk kemajuan KUB Semangat Nelayan. Salah satu harapan utama adalah adanya pelatihan berupa Bimbingan Teknis (BIMTEK) yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
“Kami berharap pemerintah dapat melibatkan KUB dalam program BIMTEK. Dengan begitu, SDM di koperasi ini dapat lebih berkembang dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memajukan usaha nelayan,” katanya.
Pelatihan ini dinilai penting untuk meningkatkan kompetensi para anggota koperasi dalam mengelola usaha perikanan secara lebih profesional. Dengan peningkatan kapasitas ini, koperasi diharapkan mampu menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan.
Keberadaan KUB Semangat Nelayan menjadi contoh nyata bagaimana koperasi berbasis komunitas mampu menjadi motor penggerak ekonomi di daerah pesisir. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan inovasi lokal, koperasi ini terus berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Desa Meureubo, Aceh Barat.
Dalam enam tahun sejak pendiriannya, KUB Semangat Nelayan telah menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi anggotanya. Komitmen dan semangat gotong-royong dari para nelayan menjadi kunci keberhasilan koperasi ini.