Aceh Alami Deflasi Bulanan 0,48% di Februari 2025, Dipicu Penurunan Tarif Listrik

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Provinsi Aceh mengalami deflasi secara bulanan (month to month) sebesar 0,48% pada Februari 2025 dibandingkan dengan Januari 2025. Angka ini sejalan dengan deflasi bulanan yang terjadi di tingkat nasional.

Menurut Haifa Sari, Fungsional Madya BPS Aceh, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam deflasi ini adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan angka deflasi mencapai 3,73% dan kontribusi sebesar 0,54% terhadap deflasi umum.

“Karena deflasi yang cukup besar pada kelompok ini, dampaknya lebih dominan dibandingkan kelompok lainnya, sehingga secara umum terjadi deflasi di Aceh,” jelasnya.

Haifa Sari menjelaskan bahwa penurunan harga yang terjadi pada beberapa komoditas menjadi faktor utama dalam deflasi Februari 2025.

Baca juga:  Forbina Kritik Pj Gubernur Aceh: Jangan Bikin Gaduh di Akhir Masa Jabatan

“Deflasi bulanan dipengaruhi oleh beberapa komoditas, terutama oleh penurunan tarif listrik, diikuti oleh bawang merah, telur ayam ras, cabai merah, dan daging ayam ras,” paparnya.

Di sisi lain, inflasi bulanan juga tetap terjadi pada beberapa komoditas tertentu yang mengalami kenaikan harga.

“Inflasi bulanan terutama didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan, ikan dencis, mobil, rokok kretek mesin, dan bensin,” tambahnya.

Meskipun terjadi deflasi bulanan, secara tahunan (year on year), Aceh mengalami inflasi sebesar 0,41% pada Februari 2025 dibandingkan dengan Februari 2024.

“Secara nasional, terjadi deflasi tahunan sebesar 0,09%, namun di Aceh kita masih mencatat adanya inflasi,” ujar Haifa Sari.

Baca juga:  Produk Lokal Simeulue Harus Jadi Prioritas di Sektor Pariwisata

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi sebesar 1,27%. Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatatkan andil deflasi sebesar 1,73%.

“Inflasi tahunan terutama didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan, tarif air minum, rokok kretek mesin, minyak goreng, dan ikan dencis,” ungkap Haifa.

Sebaliknya, deflasi tahunan disebabkan oleh penurunan tarif listrik yang memberikan dampak terbesar dalam menekan inflasi.

Di Aceh, terdapat lima daerah yang menjadi lokasi penghitungan inflasi, yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang. Pada Februari 2025, seluruh daerah tersebut mengalami deflasi secara bulanan. Namun, jika dilihat secara tahunan, seluruh daerah mengalami inflasi kecuali Aceh Tengah.

Baca juga:  26 SKPA Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik 2024 

“Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe, yaitu sebesar 1,32%, sementara inflasi tahunan terendah terdapat di Kota Banda Aceh, yaitu sebesar 0,07%,” ujar Haifa Sari.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan deflasi Februari 2025 adalah kebijakan pemerintah dalam memberikan stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan dengan daya di bawah 2.200 watt.

“Kebijakan ini memberikan dampak signifikan dalam menekan inflasi dan menjadi salah satu faktor utama dalam penurunan harga di sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga,” jelas Haifa Sari.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Pinjaman Online Bunga Tinggi Jadi Sorotan, MUI Minta Ditertibkan

Bisnisia.id | Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan...

Program dan Strategi Transisi Energi PLN untuk Wujudkan Dekarbonisasi Nasional

Bisniskita.id | Jakarta – PT PLN (Persero) memaparkan program...

Banyak Perusahaan HGU Sawit di Aceh Tidak Menjalankan Program Plasma

Bisnisia.ID, Banda Aceh – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah...

Pemerintah RI Gandeng India untuk Percepat Transformasi Digital Nasional

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya...

Razali Dilantik Sebagai Direktur Utama PT Pase Energi Migas

Penjabat Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, melantik Razali (Abu Lapang)...

Wacana Penghapusan Barcode BBM Bersubsidi di Aceh Picu Kontroversi, Dinilai Merugikan Rakyat  

Bisnisia.id | Banda Aceh – Wacana penghapusan sistem barcode...

Kunjungan Bersejarah Joe Biden ke Vietnam

Bisniskita.id | Hanoi - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden,...

Foto: Suasana Malam Pembukaan PKA 8

Bisniskita.id | Banda Aceh – Pekan kebudayaan Aceh (PKA) ke...

Bank Aceh Syariah, Aset Tumbuh dan Kontribusi untuk UMKM Meningkat

Bisnisia.id | Banda Aceh - Bank Aceh Syariah menunjukkan...

Tarik Wisatawan Akhir Tahun, Disbudpar Kampanye “Liburan di Aceh Saja”

Bisnisia.id | Banda Aceh - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata...

Terbuka Investasi Swasta, Pemerintah Dorong Pasar Modal sebagai Pintu Pembiayaan Infrastruktur

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia terus menggalakkan upaya...

Sri Mulyani Sebut 60 Negara Krisis Utang

Bisniskita.id | JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati...

Prabowo Resmi Luncurkan Danantara

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi...

Kilang Tangguh Train 3 Kirim Kargo LNG Pertama ke Aceh

Bisniskita.id | Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan...

Pertandingan Woodball Pertama di PON XXI Resmi Dibuka, Ajang Pererat Persatuan

Banda Aceh – Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno,...

Aceh sebagai Ikon Ketangguhan dan Diplomasi Kemanusiaan Indonesia

Bisnisia.id | Banda Aceh -  Dalam rangka memperingati 20...

Muharram dan Zulkifli Dua Kandidat Independen Menang di Aceh Besar dan Sabang

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pilkada 2024 di Aceh...

Pesta UMKM Aceh Besar Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

Bisnisia.id|Aceh Besar - Pesta UMKM yang digelar oleh Dekranasda...

Indosat Catat Lonjakan Trafik Data dan Pertumbuhan Pelanggan Signifikan pada PON XXI Aceh-Sumut 2024

Bisnisia.id | Medan – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH)...