Bisnisia.id | Jakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali membuka Program Grant Riset Sawit (GRS) 2025. Program ini bertujuan mendukung pendanaan penelitian dan pengembangan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, keberlanjutan, serta menciptakan produk dan pasar baru. Dukungan ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi industri kelapa sawit, pemerintah, dan petani.
BPDPKS mengeluarkan pengumuman resmi Nomor Peng-5/DPKS/2024 tentang pengumuman call for proposal grant riset sawit 2025. Pengumuman ini dapat diunduh pada laman https://www.bpdp.or.id.
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, dalam pengumuman resmi menyatakan, “Program ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendorong inovasi di sektor kelapa sawit yang bermanfaat bagi seluruh stakeholder, mulai dari industri hingga masyarakat petani.”
BPDPKS mengundang lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia untuk mengajukan proposal riset paling lambat 21 Maret 2025 melalui laman https://program-riset.bpdp.or.id/. Topik penelitian yang menjadi prioritas antara lain:
1. Bioenergi
2. Biomaterial & Oleokimia
3. Pangan, Pakan, dan Kesehatan
4. Lahan, Tanah, & Budidaya
5. Pasca Panen & Pengolahan
6. Pengolahan Limbah & Lingkungan
7. Sosial Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Pasar, dan TIK
Informasi terkait persyaratan, kriteria, format, mekanisme pengajuan proposal, hingga sistem monitoring dan evaluasi program telah terangkum dalam Buku Panduan Teknis. Panduan tersebut dapat diakses melalui situs resmi BPDPKS di www.bpdp.or.id atau https://program-riset.bpdp.or.id/.
Selain itu, BPDPKS akan mengadakan webinar sosialisasi mengenai teknis dan tata cara pendaftaran program. Jadwal webinar akan diumumkan melalui situs resmi BPDPKS.
Dengan semangat “Sawit BAIK” (Bersih, Akuntabel, Integritas, dan Kesempurnaan), BPDPKS berkomitmen menjaga integritas serta meningkatkan kualitas layanan bagi para stakeholder. Untuk informasi lebih lanjut terkait program, tugas, dan fungsi BPDPKS, atau untuk melaporkan penyimpangan prosedur, masyarakat dapat menghubungi call center melalui hai.kemenkeu.go.id atau nomor 14090.
Pengumuman ini diharapkan dapat disebarluaskan untuk mendukung kemajuan riset dan pengembangan kelapa sawit di Indonesia.