Javier Milei Terancam Dimakzulkan Usai Promosikan Kripto LIBRA yang Diduga Penipuan

Buenos Aires – Presiden Argentina, Javier Milei, menghadapi ancaman pemakzulan setelah secara terbuka mendukung mata uang kripto LIBRA, yang kemudian mengalami kejatuhan drastis. Sejumlah anggota parlemen oposisi menilai tindakan Milei telah mempermalukan Argentina di tingkat internasional dan mendesak agar proses pemakzulan segera dimulai.

“Skandal ini mempermalukan kita dalam skala internasional. Oleh karena itu, kami meminta agar proses pemakzulan terhadap Presiden segera dimulai,” kata anggota parlemen oposisi, Leandro Santoro, dikutip dari Reuters, Senin (17/2/2025).

Kontroversi ini bermula ketika Milei mengunggah postingan di platform X pada Jumat (14/2/2025), merekomendasikan investasi pada token LIBRA. Unggahan tersebut membuat harga LIBRA melonjak tajam hingga menyentuh US$5 per keping dengan kapitalisasi pasar mencapai US$4,56 miliar. Namun, hanya dalam beberapa jam, nilai LIBRA anjlok lebih dari 96%, jatuh di bawah US$1.

Baca juga:  Politik Uang Warnai Pilkada Aceh 2024, Praktik Kian Masif dan Canggih

Fenomena ini memicu dugaan bahwa LIBRA merupakan kasus rug pull, yaitu modus penipuan di mana pengembang kripto menggaet investor untuk menaikkan harga, lalu menarik keuntungan dengan menjual aset mereka hingga nilai token runtuh seketika.
Menyadari dampaknya, Milei segera menghapus unggahannya di X dan memberikan klarifikasi bahwa dirinya tidak mengetahui detail proyek tersebut sebelum memberikan dukungan.

“Saya tidak mengetahui detail proyek tersebut dan setelah mengetahuinya, saya memutuskan untuk tidak lagi mempublikasikannya,” ujar Milei.
Namun, klarifikasi ini tidak meredakan kritik. Banyak pihak mempertanyakan bagaimana seorang kepala negara bisa mendukung proyek kripto tanpa lebih dulu meneliti latar belakangnya.

Situasi semakin pelik setelah laporan dari firma analisis blockchain mengungkap bahwa sedikitnya delapan wallet yang diduga terafiliasi dengan tim LIBRA telah menarik dana lebih dari US$107 juta sebelum harga token anjlok. Data dari Lookonchain menunjukkan bahwa wallet tersebut mencairkan 57,6 juta USD Coin (USDC) dan 249.671 Solana (SOL) senilai US$49,7 juta hanya dalam waktu tiga jam setelah token mulai diperdagangkan.

Baca juga:  Empat Jurus Teuku Riefky Harsya Majukan Ekonomi Kreatif Nasional

Indikasi skandal ini semakin kuat setelah ditemukan bahwa 82% dari total suplai LIBRA telah terbuka sejak awal tanpa adanya informasi jelas mengenai
tokenomics-nya.

Menanggapi tekanan yang meningkat, Kantor Kepresidenan Argentina mengumumkan bahwa Milei telah meminta Kantor Anti-Korupsi Argentina untuk menyelidiki kasus ini, termasuk menelusuri potensi keterlibatan pejabat pemerintahan dalam proyek LIBRA.

“Seluruh informasi yang dikumpulkan dalam penyelidikan ini akan diserahkan kepada pengadilan guna menentukan apakah ada individu atau perusahaan yang melakukan tindakan kriminal,” demikian pernyataan resmi dari Kantor Kepresidenan Argentina.

Baca juga:  Rusia Mulai Gunakan Bitcoin dalam Pembayaran Internasional

Sebelumnya, Milei diketahui sempat bertemu dengan perwakilan KIP Protocol, perusahaan di balik proyek blockchain LIBRA, pada Oktober 2024. Selain itu, ia juga bertemu dengan pengusaha kripto Hayden Mark Davis pada 30 Januari 2025, yang diperkenalkan sebagai mitra infrastruktur proyek tersebut.

Dengan meningkatnya tekanan dari parlemen dan publik, ancaman pemakzulan terhadap Milei semakin nyata. Jika investigasi membuktikan adanya keterlibatan langsung presiden dalam dugaan rug pull ini, maka Argentina bisa menghadapi krisis politik yang lebih besar.
Hingga saat ini, nilai LIBRA terus merosot dan kepercayaan publik terhadap kebijakan ekonomi Milei semakin terguncang.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Produk Lokal Simeulue Harus Jadi Prioritas di Sektor Pariwisata

Bisnisia.id | Simeulue — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)...

Pj Gubernur Aceh Dorong Pengusaha Lokal Bangkit, Targetkan Industri dan Swasembada Pangan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,...

Nova Raudhalia, Siswa MAN 4 Aceh Besar Terima Piagam Penghargaan Inisiator Muda MB24

Bisnisia.id | Bekasi — Nova Raudhalia, siswa Madrasah Aliyah...

Kemnaker Imbau Kepala Daerah Tunggu Kebijakan Pusat Terkait UM 2025

Bisnisia.id | Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengimbau para gubernur...

20 Tahun Tsunami Aceh, Kisah Masyarakat yang Bertahan di Zona Merah

Tsunami 26 Desember 2004 menghancurkan desa-desa di pesisir Aceh....

Indonesia Tolak Tawaran Investasi Rp 1,5 Triliun dari Apple

Bisnisia.id | Jakarta - Pemerintah Indonesia menolak proposal investasi...

Pesisir yang Berdaya, Cerita di Balik KUB Semangat Nelayan

Bisnisia.id | Aceh Barat – Koperasi Usaha Bersama (KUB)...

Pj Gubernur: Bank Aceh harus Berperan Aktif Sukseskan PON XXI

BANDA ACEH – Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, mengingatkan...

Serikat Pekerja: Upah Minimum Bukan Penghambat Investasi di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh -Sekretaris Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK)...

Penyaluran KUR di Aceh Tembus Rp3,52 Trilun

Bisniskita.id | Banda Aceh– Kepala Dinas Koperasi UKM Aceh Azhari, ...

Manchester City Rogoh Rp706 Miliar Beli Pemain Muda Brasil Savinho

Manchester City telah resmi merekrut pemain muda asal Brasil,...

Harga Emas di Aceh Diprediksi Bakal Tembus Rp 5 Juta, Saatnya Beli atau Jual?

Bisnisia.id| Banda Aceh - Harga emas kembali menunjukkan kenaikan...

Indonesia dan Australia Tukar Keahlian Pekerja

Buruan, Pertamina Buka 261 Lowongan KerjaIndonesia dan Australia menandatangani...

Realisasi Kredit Usaha Rakyat di Aceh Capai Rp4,93 Triliun

Bisnisia.id | Banda Aceh - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat...

Banjir di Aceh Utara, Kerugian Mencapai Rp 3,4 miliar

Bisnisia.id | Aceh Utara - Banjir yang melanda Kabupaten...

Harga Batu Bara Jatuh, Energi Baru Terbarukan Tumbuh

Bisnisia.id | Dunia - Harga batu bara terus mengalami...

Suasana Meriah Imlek di Banda Aceh

Di tengah kesibukan kota Banda Aceh, suasana Imlek tahun...