Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) tengah mencari sosok pemimpin baru yang diharapkan mampu membawa tata kelola migas Aceh ke arah yang lebih baik. Dari berbagai latar belakang pendidikan dan pengalaman, enam kandidat muncul sebagai calon kuat. Berikut profil lengkap keenam kandidat tersebut:
1. Nizar Saputra
Saat ini, Nizar menjabat sebagai Team Lead Facility Engineer di PETRONAS Carigali Indonesia. Dengan pengalaman luas di bidang teknik fasilitas dan operasional migas, Nizar dikenal sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan teknis mumpuni dan kepemimpinan yang teruji. Ia aktif dalam pengelolaan operasional serta memiliki jaringan profesional yang kuat di industri minyak dan gas.
2. Teuku Mohamad Faisal
Lulusan Magister Manajemen dari Universitas Teknologi Surabaya ini memiliki pengalaman lebih dari dua dekade di industri migas. Faisal pernah bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti Medco, Hess Indonesia, Petronas Malaysia, Qatar Petroleum, dan Husky CNOOC. Faisal saat ini masih menjabat sebagai Kepala BPMA.
3. Muhammad Najib
Najib merupakan lulusan S1 Akuntansi dari Universitas Trisakti dan memiliki latar belakang kuat di bidang keuangan, audit, dan rantai suplai. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Divisi Pengendalian Aset dan Rantai Suplai di BPMA dan menduduki berbagai posisi penting di PT Medco Energi Internasional, termasuk Manager Corporate Accounting Services dan Business Support Manager di Medco LLC Oman. Dengan pengalamannya di tingkat nasional dan internasional, Najib memiliki spesialisasi dalam pengelolaan keuangan, audit, dan manajemen operasional.
Saat ini Najib masih menjabat sebagai Wakil Kepala BPMA.
4. Said Malawi
Saat ini, Said menjabat sebagai Commissioning & Start-Up Manager di PT. JGC Indonesia. Ia memiliki rekam jejak internasional sebagai LNG S&L Supervisor di Qatargas. Dalam bidang pendidikan, Said menyelesaikan studi Teknik Mesin di Univa Medan dan Politeknik Unsyiah, serta meraih gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala. Pengalaman teknis dan manajerialnya yang luas membuatnya siap untuk memimpin pengelolaan migas di Aceh.
5. Herry Dharmawan, M.Eng.
Herry saat ini tengah menempuh Program Doktoral (Ph.D) di bidang Oil and Gas di Gubkin University, Moskow, Rusia. Dengan pengalaman lebih dari 14 tahun di industri migas, Herry pernah berkarier di lapangan migas internasional, termasuk di Turkmenistan Oil and Gas Field. Berdomisili di Banda Aceh, ia memiliki keahlian teknis mendalam dan wawasan global yang relevan untuk pengembangan sektor migas.
6. Nasri, S.E., Ak., M.S.Ak., CA
Nasri saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi, Perpajakan, dan Manajemen Risiko di BPMA. Latar belakang pendidikannya di bidang akuntansi dengan gelar Magister Sains Akuntansi dan sertifikasi Chartered Accountant (CA) menjadikannya ahli di bidang pengelolaan keuangan, perpajakan, dan manajemen risiko. Dengan perannya saat ini, Nasri memiliki pengalaman strategis dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, dan manajemen risiko di industri migas.
Keenam kandidat Kepala BPMA ini hadir dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam di industri minyak dan gas. Mulai dari keahlian teknis, manajerial, hingga pengelolaan keuangan, masing-masing kandidat memiliki kompetensi yang dapat diandalkan untuk membawa BPMA ke arah yang lebih maju. Pemilihan pemimpin baru diharapkan dapat menjawab tantangan pengelolaan migas di Aceh secara efektif dan berkelanjutan.
Siapakah sosok yang paling pantas untuk menduduki posisi Kepala BPMA? Kita tunggu keputusan akhirnya.