Bisnisia.id | Banda Aceh – Setelah dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, aset PT Kertas Kraft Aceh (KKA) dilelang. Namun, hingga penutupan lelang pada 10 Desember 2024, tidak ada pembeli yang menyetor jaminan.
Dengan demikian, aset PT KKA akan dilelang kembali pada Januari 2025 dengan taksiran harga di bawah Rp 500 miliar tetapi masih di atas Rp 300 miliar.
Pelelang Ahli Muda pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Lhokseumawe, Angga Rahmazoni, kepada Bisnisia.id menyatakan bahwa semua aset PT KKA dilelang, kecuali water intake atau penyerapan air.
Proses lelang telah dibuka sejak 9 November hingga 10 Desember 2024. Namun, hingga masa lelang ditutup, tidak ada calon pembeli yang menyerahkan jaminan. “Padahal yang menyatakan minat cukup banyak,” ujar Angga.
Angga menyebutkan bahwa nilai lelang mengacu pada perhitungan Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP), yakni Rp 533 miliar.
Setelah lelang pertama tidak ada pembeli, menunda akan melakukan lelang lanjutan dengan menurunkan harga. Angga mengira harga lelang selanjutnya akan berada di bawah Rp 500 miliar, tetapi tetap di atas Rp 300 miliar.
Menurut rencana, pengumuman pelangan ulang akan dilakukan pada akhir Januari 2025.
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) berada di bawah Kementerian Keuangan. KPKNL bertugas menyelenggarakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian, penghargaan negara, dan lelang.
Meski aset PT KKA dilelang, upaya untuk menghidupkan kembali perusahaan tersebut terus dilakukan. PT KKA pernah menjadi ikon industri di Aceh. Perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 21 Februari 1983 dan memproduksi kertas untuk karung semen. Namun, setelah beroperasi selama beberapa dekade, Presiden Jokowi membubarkan perusahaan tersebut pada tahun 2023.
Direktur Komersial PT PEMA, Almer Hafis Sandy, menjelaskan bahwa PEMA telah melakukan studi kelayakan ( feasibility study ) dan berkoordinasi dengan calon investor, termasuk salah satu perusahaan kertas kraft terkemuka di dunia, untuk mereaktivasi pabrik KKA.
“Jika proyek ini sukses, tahun 2025 dapat menjadi tahun kebangkitan KKA dan menyerap sekitar 13 juta meter kubik gas dari produksi di Aceh,” kata Almer.
Almer juga menegaskan bahwa Aceh memiliki potensi migas yang cukup besar, sehingga memberikan jaminan bahwa jika KKA dihidupkan kembali, perusahaan tidak akan kekurangan pasokan energi.