Bisnisia.id | Banda Aceh – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan kepada daerah agar mengantisipasi terjadi gejolak di pasar apabila adanya aktivitas borong sembako untuk kepentingan Pilkada. Tito mengingatkan kepala daerah agar meningkatkan pengawasan harga dan distribusi pangan.
Hal itu disampaikan Tito dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara secara virtual pada Senin, 4 November 2024. Rapat tersebut diikuti oleh PJ Gubernur Aceh dan sejumlah kepala daerah yang lain.
Tito mengingatkan kepala daerah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Pilkada, demi mencegah aksi borongan sembako yang dapat mengganggu pasokan di pasar. Gejolak pasar justru dapat menimbulkan inflasi dan menggerus daya beli warga.
Kemendagri turut mendorong kebijakan inflasi berbasis kondisi lokal di setiap daerah, seperti penguatan sektor pertanian, peningkatan distribusi pangan, dan pengawasan harga di pasar tradisional.
Sebagaimana diketahui aktivitas politik di Indonesia kerap diwarnai dengan bagi-bagi sembako kepada calon pemilih. Apalagi saat ini sedang Indonesis sedang melaksanakan Pilkada serentak mulai dari pemilihan gubernur hingga bupati/walikota.
Persoalan inflasi kini menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Tito Karnavian menekankan pentingnya perhatian seluruh kepala daerah terhadap pengendalian inflasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. “Dulu, tidak banyak kepala daerah yang memahami persoalan inflasi, tapi sekarang mereka sudah dilibatkan langsung dan mengerti,” ujarnya.
Selain itu, Tito berharap agar pemahaman terkait inflasi juga dimiliki oleh setiap calon kepala daerah yang akan terpilih pada Pilkada 2024, agar mereka siap berperan dalam menjaga kestabilan harga di daerah masing-masing.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA meminta kepada kepala SKPA dan instansi terkait di Aceh, meminta agar seluruh arahan dari pemerintah pusat ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing.
“Silakan ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing. Segera direspon masukan yang diberikan,” kata Safrizal.
Pada periode Oktober 2023v- Oktober 2024, Aceh mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Komoditas penyumbang inflasi adalah Sigaret kretek mesin atau rokok 0,38 persen, emas perhiasan yakni sebesar 0,36 persen. Kemudian disusul oleh air minum PAM sebesar 0,32 persen, bawang goreng 0,17 persen, dan minyak goreng 0,15 persen.