Sri Mulyani Sebut 60 Negara Krisis Utang

Bisniskita.id | JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmennya terhadap prinsip disiplin fiskal di Indonesia, dengan tujuan mencegah tergelincirnya negara ke dalam krisis seperti yang pernah dialami oleh beberapa negara di Eropa dan Amerika.

Ia, yang akrab disapa Ani, mengungkapkan bahwa saat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk sementara melemahkan posisi defisit anggaran guna mengatasi kebutuhan dalam penanganan pandemi.

Kebijakan ini diterapkan melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No.1/2020.

Ani menyadari bahwa beberapa lembaga pemeringkatan atau rating agency telah mengajukan pertanyaan tentang optimisme Sri Mulyani yang hanya memperlonggar defisit selama tiga tahun.

Baca juga:  Kinerja APBN Aceh: Pendapatan Capai Rp5,08 Triliun, Belanja Rp37,49 Triliun Hingga September 2024

Dalam konteks ini, Ani menekankan bahaya dari terlalu sering membuka pintu defisit anggaran, karena hal ini dapat membuka pintu bagi ketergantungan yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa ketika defisit dibiarkan tanpa batasan, ini bisa menjadi sebuah ketergantungan.

“Meskipun defisit terkadang tidak populer dan sering kali mendapat kritik, negara cenderung menikmatinya, karena dianggap sebagai cara yang paling mudah.” Ungkapnya saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Diponegoro pada Senin (23/10/2023).

Sri Mulyani menyebut Indonesia disiplin dengan APBN tidak boleh defisit lebih dari 3% per tahun dan utang tidak boleh lebih dari 60% dari PDB per tahun. Hanya karena kondisi pandemi, defisit diperlebar boleh di atas 3% dan dibatasi hanya tiga tahun dari 2020.

Baca juga:  Realisasi Belanja APBN di Provinsi Aceh hingga Maret 2024 Capai Rp9,75 Triliun

Saat itu, defisit APBN 2020 sempat tembus -6,1% untuk pertama kalinya dan terus menurun pada 2021 menjadi -4,6% dan sudah kembali di bawah 3% pada 2022 dengan -2,4%. Hal ini sesuai rencana pemerintah di mana masyarakat terlindungi, namun tidak mengorbankan APBN sebagai instrumen.

Sri Mulyani mengaku banyak lembaga pemeringkat yang menanyakan kepadanya mengapa perluasan defisit hanya diberikan waktu tiga tahun, padahal tidak ada yang mengetahui kapan pandemi COVID-19 akan selesai. Bendahara Negara itu tidak mau negara keenakan berutang seperti pengalaman banyak negara.

Baca juga:  Ekonomi Aceh Tumbuh karena PON, tetapi Bersifat Sementara dan Daya Beli Warga Tetap Lemah

“Saya mengatakan pengalaman banyak negara kamu buka defisitnya, memungkinkan untuk tidak ada batasnya itu terjadi addict. Enak defisit itu, walaupun kalian suka maki-maki nggak suka utang, tapi negara itu senang sekali karena itu the easiest way,” tuturnya.

“Jadi saya mengatakan we are going to just giving 3 years, to give the sense of discipline, we have to return back kepada apa yang disebut disiplin fiskal,” tambah Sri Mulyani.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

PEMA Kirim 4.000 Ton Sulfur dari Aceh ke Sulawesi Selatan

Bisnisia.ID | Banda Aceh – Proses pengapalan 4.000 ton...

PON Expo XXI 2024: Ajang Promosi UMKM Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sebanyak 240 pelaku Usaha Mikro,...

Sritex Perusahaan Tekstil Terbesar di Asia Tenggara Bangkrut, Presiden Prabowo Turun Tangan

Bisnisia.id | Jakarta - Sritex, sebuah perusahaan tekstil asal...

Limbah Sawit Jadi Energi Ramah Lingkungan Masa Depan

Bisnisia.id | Jakarta – Limbah cair pabrik kelapa sawit...

BPS: Aceh Catat Deflasi 0,52 Persen, Inflasi Terkendali di 1,50 Persen

BISNISIA.ID | Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr....

Sekjend ISAD: Jangan Jadikan Pilkada Ajang Permusuhan

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana...

Utang Pinjaman Online di Indonesia Mencapai Rp74,48 Triliun

Bisnisia.id | Banda Aceh - Berdasarkan data Otoritas Jasa...

Aceh Perlu Sumber Dana Tambahan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Banda Aceh - Provinsi Aceh perlu mengambil langkah baru...

Pembatasan Kuota Lapangan Kerja Picu Bentrokan di Bangladesh

BisnisKita.id - Kericuhan parah terjadi Kota Dhaka, Bangladesh sepekan...

Gali Potensi Wirausaha Muda Tanah Air, Bank Mandiri Gelar WMN 2023

Bisniskita.id | Jakarta – Bank Mandiri kembali menggelar kompetisi bisnis...

PON XXI: Bukti Aceh Aman dan Potensial untuk Investasi Olahraga

Banda Aceh – Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran PB...

Jaringan Gas Rumah Tangga Terkendala, Aceh Siapkan Strategi Hilirisasi Infrastruktur

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pemerintah Aceh terus berupaya...

Pemerintah Terbitkan PP Perketat Regulasi Rokok dan Vape

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan...

PON XXI: Momentum Kebangkitan Pariwisata Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan...

Spill Sosok Calon Kepala Daerah Termuda di Pilkada Aceh 2024

Bisnisia.id | Banda Aceh - Menurut data yang dihimpun...

Februari 2024, BSI Catat Peningkatan Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai 180 Miliar

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - PT Bank Syariah Indonesia...

TM Nurlif Yakin Warga Abdya Totalitas Dukung Bustami Hamzah sebagai Gubernur Aceh

Bisnisia.id | Aceh Barat Daya – Kampanye dialogis pasangan...