Aceh Kaya Komoditas, tetapi Lemah Pada Pengolahan Pasca Panen

Bisnisia.id | Banda Aceh – Meskipun Aceh dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah, tantangan besar masih dihadapi dalam hal pengolahan pasca panen yang memadai.

Hal ini menjadi salah satu topik utama dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Hilirisasi Agroindustri untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Menuju Aceh Emas 2045” yang dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Muhammad Diwarsyah, di Hermes Palace Hotel, Senin (2/12/2024).

Diwarsyah dalam sambutannya menekankan pentingnya hilirisasi agroindustri sebagai solusi untuk mengoptimalkan potensi komoditas lokal Aceh dan mendorong ketahanan pangan.

“Aceh kaya akan sumber daya alam seperti kelapa sawit, kopi, kakao, kelapa, tebu, minyak atsiri, dan hasil laut. Namun, pengelolaan yang belum optimal dan minimnya pengolahan pasca panen membuat Aceh belum sepenuhnya mendapatkan nilai tambah dari komoditas-komoditas tersebut,” ujar Diwarsyah.

Baca juga:  Kadistan Aceh Besar Panen Raya Padi di Teureubeh Jantho
20230731 134651 scaled 1
Seorang petani sedang menjemur gabah kopi di depan gudang pengumpulan kopi di Desa Balee Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.

Menurut Sekda, Aceh memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk hilir yang bernilai tinggi, tetapi untuk itu diperlukan upaya lebih serius dalam pengolahan pasca panen. Saat ini, sebagian besar komoditas unggulan Aceh, seperti kelapa sawit dan kopi, masih diekspor dalam bentuk bahan mentah tanpa melalui proses pengolahan yang bisa meningkatkan nilainya.

Sekda juga menyebutkan bahwa meskipun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh, sektor industri di Aceh masih tertinggal. Pada 2022, kontribusi sektor industri hanya mencapai 4,19%, jauh di bawah potensi yang bisa dicapai jika produk-produk hilir dikembangkan secara maksimal.

Baca juga:  Mualem-Dek Fadh Siap Ikuti Tiga Debat Kandidat yang Ditetapkan KIP Aceh

“Keberhasilan sektor kelapa sawit yang menyumbang 20,1% terhadap pendapatan rumah tangga Aceh dan menyerap 1,3 juta tenaga kerja harus dijaga, namun kita juga harus mengalihkan fokus pada pengolahan hilir agar hasilnya tidak hanya dinikmati dalam bentuk bahan mentah, melainkan produk-produk bernilai tambah yang dapat memperkuat ekonomi daerah,” lanjut Diwarsyah.

WhatsApp Image 2024 12 02 at 11.46.31
Pelaksana Tugas Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah, membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema Hilirisasi Agro Industri untuk Memperkuat Ketahanan Pangan Menuju Aceh Emas 2045, di Hermes Palace Hotel, Senin 2/12/2024.

Dalam upaya mempercepat hilirisasi agroindustri, pemerintah Aceh berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan konektivitas antar daerah, dan mengembangkan sumber daya manusia yang siap bekerja di sektor agroindustri. Selain itu, pertemuan FGD ini diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang mendukung percepatan hilirisasi dan menciptakan ekosistem investasi yang kondusif.

Baca juga:  Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Harus Jadi Fokus Pemimpin Aceh ke Depan

“Membangun ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi Aceh memerlukan kerja sama yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Hanya dengan sinergi yang kuat, kita dapat mewujudkan visi Aceh Emas 2045, di mana Aceh memiliki ekonomi yang mandiri dan berdaya saing,” tegas Muhammad Diwarsyah.

Sekda berharap, melalui langkah-langkah strategis yang akan dirumuskan dalam pertemuan ini, Aceh dapat meningkatkan kapasitasnya dalam mengelola dan mengolah komoditas lokal, yang pada akhirnya akan memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

PNS dan PPPK Aceh Terbanyak Kedua di Sumatera

BISNISIA.ID - Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) dan Pegawai...

Tak Perlu Bawa Uang Tunai, ke Museum Tsunami Aceh Pakai QRIS Saja

Museum Tsunami Aceh kini menerapkan sistem pembayaran digital berupa...

Potensi Migas Indonesia Masih Menjanjikan, Banyak Cekungan Belum Berproduksi

Bisnisia.id | Jakarta - Potensi migas Nasional masih sangat menjanjikan...

USK Perkuat Reputasi dengan Tambahan Empat Guru Besar Baru

Bisnisia.id | Banda Aceh -Universitas Syiah Kuala (USK) melalui...

Ira Mutiara, Merawat Warisan Budaya Songket

BISNISIA.ID - Di tengah modernisasi yang semakin pesat, Mutiara...

Sembilan Program Prioritas Illiza-Afdhal untuk Banda Aceh

Bisnisia.ID | Banda Aceh – Pasangan Calon Wali Kota...

Pesawat N219 Amfibi Siap Dukung Pengembangan Pertanian Modern di Daerah Terpencil

Bisnisia.id | Bandung — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas,...

Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial Dorong Wirausaha di Aceh Barat  

Bisnisia.id | Aceh Barat – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan...

Warga Darul Kamal Antusias Belanja di Operasi Pasar Khusus

Bisniskita,id | Banda Aceh - Ratusan warga Darul Kamal...

Keren, Liga Champions Asia, Terasa Seperti Liga Champions Eropa

Liga Liga Champions Asia, kini terasa seperti Liga Champions...

Gali Potensi Wirausaha Muda Tanah Air, Bank Mandiri Gelar WMN 2023

Bisniskita.id | Jakarta – Bank Mandiri kembali menggelar kompetisi bisnis...

PLN Kembali Torehkan Prestasi di Tingkat Internasional dengan Memborong 8 Penghargaan

Bisniskita.id | Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)...

Kualitas Nilam Aceh Setara dengan Olahan Prancis dan Amerika Serikat

Bisnisia.id | Banda Aceh – Parfum "Neelam" yang diproduksi...

Pengangguran Lulusan Tinggi, AKN Aceh Barat Butuh Transformasi ke Politeknik Negeri

Bisnisia.id | Aceh Barat – Banyak lulusan perguruan tinggi...

Cerita Putri Ariani Pakai Kartu ATM Visa BSI di Los Angeles 

Bisniskita.id | Banda Aceh - Putri Ariani, seorang influencer...

Menjadi Penopang Hidup 800 Ribu Orang, Sektor Sawit Aceh Harus Digarap dari Hulu ke Hilir

BISNISIA.ID – Sedikitnya 800.000 warga Aceh bergantung pada sektor...

Jangkar Kopi, Upaya Bangkit Para Korban TPPO di Aceh

Lalu lalang sepeda motor terus bergelagar di persimpangan Makam...

Ketahanan Ekonomi Korban HAM di Aceh Lemah, KKR Aceh Pacu Reparasi dan Pemberdayaan

Bisnisia.id| Banda Aceh - Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh...