Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, melakukan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk memperkuat kerja sama di sektor pariwisata dan menarik lebih banyak investasi dari negara tersebut. Dalam rangka kunjungan ini, Menpar Widiyanti mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi UEA, Abdulla Bin Touq Al Marri, serta sejumlah pelaku industri pariwisata terkemuka, termasuk Nirvana Travel & Tourism, Haliburg Group, dan Etihad Airways di Abu Dhabi.
Menpar Widiyanti memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan berbagai destinasi wisata Indonesia, mengundang wisatawan UEA untuk berkunjung, dan mengajak para investor di UEA untuk semakin memperbesar kontribusinya dalam sektor pariwisata Indonesia yang dinilai semakin prospektif.
“Dalam kunjungan ini, saya menyaksikan langsung potensi besar dari wisatawan UEA yang berkunjung ke Indonesia. Pada tahun 2023, investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan,” kata Menpar Widiyanti dalam keterangan resmi, Minggu (24/11/2024).
Berdasarkan data terbaru, investasi UEA di sektor pariwisata Indonesia pada tahun 2023 hampir mencapai 6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 3,4 juta dolar AS, dengan sektor-sektor utama seperti restoran, biro perjalanan, dan hotel berbintang. Untuk tahun 2024, investasi ini tercatat mencapai 1,8 juta dolar AS, dengan cakupan yang serupa.
“Selama tiga tahun terakhir, total investasi sektor pariwisata UEA ke Indonesia mencapai 5,66 juta dolar AS. Ini memberikan peluang lebih besar bagi investor untuk memperluas portofolio mereka,” tambahnya.
Menpar Widiyanti juga menegaskan pentingnya lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan sepuluh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata sebagai area utama yang menjadi fokus pengembangan di Indonesia. Lima DPSP tersebut meliputi kawasan-kawasan ikonik yang menawarkan perpaduan budaya, alam, dan potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Saya mengajak investor untuk berinvestasi di DPSP dan KEK, yang memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi kelas dunia, didukung oleh pengembangan infrastruktur yang masif dan promosi yang lebih intensif,” ungkap Menpar Widiyanti.
Selain itu, dalam pertemuannya dengan Etihad Airways, Menpar membahas peluang kerja sama dalam kegiatan promosi pariwisata, termasuk pengundangan agen perjalanan dan operator tur untuk melakukan kunjungan ke Indonesia. Etihad diharapkan dapat mendukung transportasi internasional, sementara Kementerian Pariwisata akan menyediakan akomodasi dan kebutuhan lainnya di Indonesia.
“Ke depan, saya berharap Etihad Airways dan Kementerian Pariwisata dapat menjalin Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pariwisata Indonesia,” tambahnya.
Sebagai bagian dari kunjungan kerjanya, Menpar Widiyanti juga mengunjungi Rempah Indonesian Restaurant, yang menyajikan masakan khas Indonesia, untuk memperkenalkan lebih banyak lagi budaya dan kuliner Indonesia kepada masyarakat UEA.
Turut mendampingi Menpar Widiyanti dalam kunjungan ini adalah Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa.