Skandal Penggelembungan Pendapatan eFishery Terungkap, Diduga Capai Rp9,7 Triliun

Bisnisia.id | Jakarta – eFishery, salah satu unicorn agritech Indonesia, menjadi sorotan setelah dugaan penggelembungan pendapatan dan laba mencuat ke publik. Berdasarkan laporan Bloomberg News yang mengutip dokumen investigasi FTI Consulting, perusahaan tersebut diduga menggelembungkan pendapatan hingga hampir US$600 juta atau sekitar Rp9,7 triliun (kurs Rp16.197) selama periode Januari hingga September 2024.

Mengutip Bisnis.com, dokumen setebal 52 halaman yang bocor ke publik menyebutkan bahwa lebih dari 75% dari pendapatan yang dilaporkan oleh eFishery adalah palsu. Investigasi ini mengungkapkan bahwa kerugian perusahaan dapat jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Investigasi mendalam juga menyoroti adanya ketidaksesuaian dalam laporan keuangan selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga:  IPM Aceh Tahun 2024 Naik, Kini di Atas Rata-rata Nasional

Salah satu modus yang digunakan eFishery untuk menggelembungkan pendapatan adalah dengan melaporkan jumlah pengumpan ikan yang jauh lebih besar dari kenyataan. Perusahaan mengklaim memiliki lebih dari 400.000 pengumpan ikan yang beroperasi. Namun, investigasi awal menemukan bahwa jumlah sebenarnya hanya sekitar 24.000 unit.

Sumber anonim dari Bloomberg menyatakan bahwa manipulasi data ini dilakukan untuk menarik perhatian investor. eFishery diketahui telah mempekerjakan firma audit ternama seperti PricewaterhouseCoopers dan Grant Thornton, tetapi kedua firma tersebut menolak memberikan komentar terkait temuan investigasi ini.

Para investor kini mempertanyakan langkah yang harus diambil terhadap aset dan sisa uang tunai perusahaan, yang totalnya diperkirakan mencapai US$220 juta, termasuk US$63 juta dalam piutang usaha. Laporan mengungkapkan bahwa pendapatan riil eFishery untuk periode Januari hingga September 2024 hanya mencapai sekitar US$157 juta, jauh lebih rendah dari angka yang diumumkan sebesar US$752 juta.

Baca juga:  Ledakan Transaksi Kripto di Indonesia: Tembus Rp 556 Triliun

Pada Desember 2024, dewan direksi eFishery mengambil langkah tegas dengan memecat salah satu pendiri sekaligus CEO, Gibran Huzaifah, setelah menemukan ketidakkonsistenan dalam akuntansi perusahaan. Dewan juga menugaskan investigasi formal untuk mengusut lebih lanjut kasus ini.

“Kami sepenuhnya menyadari beratnya spekulasi pasar, dan kami menangani masalah ini dengan sangat serius,” ujar eFishery dalam pernyataan resmi melalui email.

Skandal ini telah mengguncang kepercayaan investor terhadap industri agritech di Indonesia. Dengan nilai investasi yang besar dan potensi pasar yang menjanjikan, kasus eFishery menjadi peringatan penting bagi perusahaan lain untuk menjaga integritas dan transparansi dalam operasional mereka.

Baca juga:  Kemiskinan di Aceh Tinggi, Zakat Harus jadi Solusi

Kasus ini masih dalam tahap investigasi, dan hasil akhirnya akan menentukan langkah hukum serta masa depan eFishery sebagai salah satu unicorn kebanggaan Indonesia.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Cinta Tanah Air Jadi Kunci Perangi Konten Judi Online

Bisnisia.id | Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital terus...

Menteri Sandiaga Tutup Aceh Ramadhan Festival: Dorong Wisata Religi dan Kreatif

BANDA ACEH - Suasana meriah menyelimuti penutupan Aceh Ramadhan...

Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

BISNISKITA.ID | Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo...

Pj Gubernur Aceh Ajak Pegiat Media Sosial Bangun Citra Positif Aceh Jelang PON XXI

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal...

Konsumsi Global Meningkat, Indonesia Perkuat Ekspor Kopi

BISNISIA.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan dukungan kuat...

Jokowi Resmikan Gedung Amanah untuk Ciptakan SDM Aceh yang Unggul

BISNISIA.ID-  Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Amanah di Kawasan...

Teuku Riefky Harsya: Ekonomi Kreatif Mesin Baru Ekonomi Indonesia

Bisnisia.id | Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi...

Peralihan KTP ke IKD; Integrasi Layanan Publik untuk Kemudahan Akses Bantuan Sosial, Kesehatan, dan Pendidikan

Bisniskita.id | Jakarta – Pemerintah tengah melakukan percepatan transformasi...

Pj Bupati Aceh Besar Tanam Perdana Padi MT Gadu 2024 di Lamkawe

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Penjabat (Pj) Bupati Aceh...

Sempat Bebas, Terdakwa Korupsi Monumen Samudera Pasai Divonis Penjara

Mahkamah Agung (MA) telah membatalkan putusan bebas yang sebelumnya...

Peran Perbankan Syariah Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BISNISIA.ID | Banda Aceh - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan...

Lea Amalia, Perjalanan Karier dan Tantangan Perekonomian Musisi Aceh

Sri Amalia, yang dikenal dengan nama panggung Lea Amalia,...

Budaya Patriarki Picu Lonjakan Kasus KDRT di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Angka kekerasan terhadap perempuan...

Tahun 2025, Pemerintah Indonesia Mau Tambah Utang

Bisnisia.id | Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan,...

Pemerintah Pertimbangkan Penurunan PPN untuk Kebutuhan Pokok 

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Prabowo Subianto tengah mempertimbangkan...

Cadangan Devisa RI Akhir 2024 Capai Rp2.413 triliun

Bisnisia.id | Jakarta – Posisi cadangan devisa Indonesia pada...

BSI Regional Aceh Tuntaskan Migrasi 2.060.588 Rekening Nasabah

Bisniskita.id | Banda Aceh - Bank Syariah Indonesia (BSI)...