Bisnisia.id | Bener Meriah – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menekankan pentingnya keterlibatan akademisi dalam penyusunan kebijakan pembangunan daerah. Menurutnya, kehadiran para ahli akan memastikan program pembangunan lebih terukur dan efektif.
Hal tersebut disampaikan Mualem—sapaan akrab Muzakir Manaf—saat melantik Tagore Abubakar dan Armia sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bener Meriah di ruang rapat paripurna DPRK setempat, Selasa (18/2/2025) sore. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan pentingnya sinergi antara eksekutif, legislatif, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam mendukung pembangunan yang optimal.
“Libatkan akademisi dalam setiap rencana dan perumusan pembangunan Kabupaten Bener Meriah agar program yang dijalankan benar-benar terukur. Tanpa kerja sama lintas institusi, pembangunan sulit berjalan optimal,” ujar Mualem.
Ia juga meminta kepala daerah yang baru dilantik untuk membina aparatur sipil negara (ASN) dengan program peningkatan kapasitas agar pelayanan publik semakin profesional.
“Ubah pola pikir dari dilayani menjadi melayani. Kepercayaan yang diberikan masyarakat harus dijawab dengan kerja nyata dan program pembangunan yang berdampak langsung bagi rakyat,” tegasnya.
Mualem juga menekankan bahwa kepala daerah harus bekerja untuk seluruh masyarakat tanpa membeda-bedakan kelompok.
“Tidak ada pendukung ini atau itu. Saudara adalah pemimpin bagi seluruh warga Bener Meriah,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah daerah diminta untuk membuka ruang bagi dunia usaha guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Jaga dukungan masyarakat, libatkan pengusaha, dan selalu minta restu para ulama agar pembangunan di Aceh mendapat ridha Allah,” pesannya.
Pelantikan Tagore Abubakar dan Armia turut sertakan Plt. Sekretaris Daerah Aceh Muhammad Diwarsyah, sejumlah anggota DPRA, para kepala SKPA, Forkopimda Aceh Tengah, serta seribuan warga yang menyaksikan prosesi tersebut.
Di akhir Perayaannya, Gubernur mengingatkan Bupati Bener Meriah untuk bersiap mengikuti kegiatan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025. Sementara itu, Wakil Bupati hadir saat penutupan pada 28 Februari.
Dorong Investasi dan Kawasan Industri di Abdya
Dua hari sebelumnya, pada Minggu (16/2/2025), Mualem juga melantik Safaruddin dan Zaman Akli sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) periode 2025-2030 di Kantor DPRK Abdya. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan komitmennya untuk menekan angka kemiskinan melalui pengembangan sektor industri dan peningkatan investasi daerah.
“Pembangunan daerah membutuhkan kebersamaan. Dengan kerja sama yang baik, cita-cita kita untuk mengurangi kemiskinan dapat tercapai,” ujar Muzakir Manaf.
Ia menargetkan serapan tenaga kerja hingga 80 persen dengan menghidupkan kembali kawasan industri serta menarik lebih banyak investor ke Aceh. Salah satu strategi yang diusung adalah pembangunan pabrik rokok di Langsa dan Aceh Utara serta pengaktifan kembali Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aceh Utara.
“Dengan adanya industri ini, kami berharap dapat menyerap 80 persen pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan baru,” jelasnya.
Selain itu, Mualem mengusulkan pengadaan penyeberangan dari Lhokseumawe ke Pulau Penang, Malaysia, guna memperlancar distribusi hasil alam Aceh ke pasar internasional. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meski Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh mengalami penurunan, Mualem menilai masih banyak peluang lain yang bisa dimanfaatkan, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam.
“Negara luar mengincar karbon kita. Ini peluangnya besar untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menjalankan program pembangunan.
Gubernur menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk ulama, untuk mendukung dan mendoakan kelancaran program pembangunan di Abdya.
“Kami akan selalu mendukung pembangunan Abdya demi kesejahteraan rakyat,” tutupnya.