Rencana Pj Gubernur dan PT PEMA Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh Diragukan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Rencana Pj Gubernur Aceh dan PT PEMA untuk mengundang investor dalam pembangunan pabrik minyak goreng di Aceh menuai sejumlah keraguan.

Direktur Eksekutif Forum Bangun Investasi Aceh (Forbina), Muhammad Nur, menyatakan bahwa rencana ini bukan sekadar tentang mendirikan pabrik atau memiliki bahan baku di Aceh, tetapi lebih tentang keberhasilan produk tersebut bersaing di pasar domestik yang sudah mapan.

“Pembangunan pabrik minyak goreng di Aceh tidak bisa hanya fokus pada ketersediaan bahan baku atau proses pendirian pabrik saja. Kami mempertanyakan strategi Pj Gubernur dalam menjalin kerja sama lintas daerah, terutama dengan Medan dan Jakarta yang telah menjadi pusat industri minyak sawit. Apakah daerah lain akan menerima keberadaan pabrik baru ini begitu saja, atau justru akan ada persaingan ketat yang bisa memengaruhi kelangsungan bisnis?” ujar Muhammad Nur.

Baca juga:  Ketahanan Pangan Dimulai dari Desa, Babinsa Weuraya Bantu Petani Menanam Padi

Menurut Muhammad Nur, Aceh saat ini memiliki 54 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Forbina mempertanyakan apakah pemerintah Aceh memiliki data terkait kontrak dan kerja sama yang selama ini terjalin antara PKS di Aceh dengan pabrik pengolahan di luar provinsi.

WhatsApp Image 2024 10 30 at 16.54.25 1
Direktur Eksekutif Forum Bangun Investasi Aceh (Forbina), Muhammad Nur

“Pemerintah Aceh perlu memastikan apakah ada kontrak jangka panjang yang dapat mengikat pemasaran CPO (crude palm oil) dari Aceh, atau justru hanya bergantung pada pasar lokal dengan jumlah penduduk sekitar lima juta jiwa,” lanjutnya.

Baca juga: Aceh Cari Investor Bangun Pabrik Minyak Goreng

Muhammad Nur juga mengungkapkan keraguan terhadap kapasitas PT PEMA, badan usaha milik daerah, dalam menjalankan proyek ini. “Apakah PT PEMA memiliki modal yang cukup serta manajemen bisnis yang kuat, atau hanya akan berfungsi sebagai perantara investor tanpa adanya penjelasan rinci kepada DPRA dan pihak-pihak strategis lainnya? Hal ini perlu diperjelas agar rencana tersebut tidak berakhir dengan masalah anggaran atau potensi penyalahgunaan kebijakan,” katanya.

Baca juga:  Baitul Mal Aceh Salurkan Rp89,46 Miliar Zakat dan Infak untuk 29.859 Mustahik Sepanjang 2024  

Selain itu, Muhammad Nur mengingatkan pentingnya memperhatikan dampak dari proyek ini terhadap petani sawit lokal. “Di Aceh, lahan kelapa sawit sebagian besar dimiliki oleh perusahaan dan koperasi yang bergerak dalam bisnis buah sawit dan CPO. Harga buah sawit saat ini sangat bergantung pada pasar global. Jika tidak ada komitmen harga tampung yang jelas, kehadiran pabrik ini bisa jadi justru merugikan petani karena harga buah bisa tertekan,” ungkapnya.

Soal lahan untuk pembangunan pabrik, Muhammad Nur menyatakan masih ada banyak hal yang perlu diklarifikasi. “Apakah lahan yang akan digunakan milik negara atau milik masyarakat? Pendanaan yang diperlukan juga cukup besar, dan perlu ada kejelasan apakah PT PEMA akan menanggungnya atau langsung menggunakan dana investor yang telah menyatakan minatnya untuk membantu Aceh,” tambahnya.

Baca juga:  Konsumsi Rokok Orang Aceh Setara dengan Porsi Lengkap Makanan Bergizi

Baca juga: PT PEMA Nyatakan Kesanggupan Bangun Pabrik Minyak Goreng

Menurutnya, rencana ini penuh tantangan dan membutuhkan kajian mendalam dari semua pihak. “Forbina melihat gagasan ini sudah cukup terlambat dan penuh dinamika. Selama ini, Aceh lebih dikenal sebagai pemasok bahan baku ketimbang sebagai produsen. Tantangan dalam mengubah status ini sangat besar, dan perlu dipertimbangkan secara matang agar benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Aceh,” pungkas Muhammad Nur.

Forbina berharap agar Pj Gubernur Aceh dan PT PEMA dapat memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada publik mengenai perencanaan, mekanisme kerja sama, dan potensi pasar dari pembangunan pabrik minyak goreng ini.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Refleksi Dua Dekade, Film Dokumenter Pembangunan Aceh Pasca-Tsunami

Bisnisia.id | Banda Aceh – Yayasan Khadam Indonesia, bekerja...

Tahun 2024, Aceh Terima Dana Otsus Sebesar Rp 3,3 Triliun

Bisniskita.id | Banda Aceh - Provinsi Aceh hanya akan menerima dana Otonomi...

Industri Otomotif: Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Industri otomotif telah meraih status sebagai salah satu pilar...

Dugaan Korupsi Rp75 Miliar di BGP Aceh, Kejati Aceh Periksa 200 Saksi

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh...

Ribuan Masyarakat Meriahkan Penyambutan Kirab Api PON XXI di Kutaraja

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ribuan masyarakat Kota Banda...

Tujuh Kab dan Kota dengan Belanja Pegawai Tertinggi di Aceh

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian...

YARA Desak Pansel Calon Kepala BPMA Hentikan Seleksi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh...

Pemerintah Aceh Klarifikasi Hoaks Bantuan, Warga Diimbau Cek Informasi

Bisnisia.id | Banda Aceh – Ratusan warga Aceh memadati...

Jumlah Hotel Syariah di Indonesia Meningkat Jadi 500%

Bisniskita.id | Banda Aceh - Platform akomodasi perhotelan, RedDoorz,...

PON XXI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Aceh secara Signifikan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI...

Prabowo: Indonesia Siap Jadi Pemimpin Energi Hijau Dunia

Bisnisia.id | Peru - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

1 Januari 2025, PPN 12 Persen Resmi Berlaku

Bisnisia.id | Jakarta — Pemerintah memastikan kebijakan Pajak Pertambahan...

OJK Susun Rancangan Standar Kompetensi di Bidang Pasar Modal

Bisniskita.id | Banda Aceh - Otoritas Jasa Keuangan (OJK)...

Oceania Riviera, Kapal Pesiar Mewah Berlabuh di Sabang

Pada Kamis, 2 Mei 2024, Motor Ship (MS) Oceania...

Indonesia Dorong Diplomasi Budaya Lewat Teknologi Digital

Bisnisia.id | Jakarta - Komunikasi dan Digital Republik Indonesia,...

Ini Strategi Plt. Mentan Arief Stabilkan Harga Beras

Bisniskita.id | Jakarta - Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief...

Pungutan Liar Jadi Hambatan Investasi di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh– Pungutan liar (pungli) masih menjadi...

Dokter Hewan Masuk Gampong, Inovasi Baru dari Pemerintah Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh - Pemerintah Aceh, melalui Dinas...