Bisnisia.id | Banda Aceh – Yayasan Khadam Indonesia, bekerja sama dengan USAID, menyelenggarakan pemutaran tiga film dokumenter yang menggambarkan potret pembangunan Aceh pasca-tsunami. Acara berlangsung di Ruang Smong Box, Museum Tsunami Aceh, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Smong.
Salah satu film yang ditayangkan mengisahkan dampak program pelatihan USAID dan NCBA bagi para petani Koperasi Kopi Baburrayyan. Pelatihan tersebut mencakup praktik pertanian dan bisnis yang baik, yang membuka jalan menuju sertifikasi internasional. Inisiatif ini memungkinkan koperasi dan usaha kopi lainnya di Aceh untuk memenuhi standar ekspor, sehingga kopi Aceh kini dinikmati oleh masyarakat dunia.
Bencana tsunami juga menjadi momentum bersejarah bagi Aceh, mempercepat tercapainya kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik separatis yang telah berlangsung puluhan tahun. Konflik ini sebelumnya menghambat kegiatan ekonomi di Gayo, kawasan penghasil kopi unggulan di Aceh.
“Tiga film ini merefleksikan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh. Dengan tiga sudut pandang, yakni kebangkitan ekonomi, pembangunan jalan barat-selatan, dan sejarah lembaga kebencanaan, film ini sangat relevan untuk generasi Z dan Alpha,” ujar Muhammad Ikbal, Ketua Yayasan Khadam Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh 120 peserta, termasuk pelajar, mahasiswa, dan pegiat kebencanaan. Menurut Ikbal, pemutaran film ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang puncaknya akan digelar pada 21-22 Desember mendatang. Festival Smong diharapkan menjadi ajang refleksi dan edukasi mengenai mitigasi bencana serta kebangkitan Aceh setelah tragedi besar dua dekade lalu.