Politik Uang Warnai Pilkada Aceh 2024, Praktik Kian Masif dan Canggih

Bisnisia.id| Banda Aceh – Koalisi Sipil Pemantau Pilkada (KSPP) Aceh mengungkapkan bahwa praktik politik uang dalam Pilkada Aceh 2024 semakin masif dan canggih.

Berdasarkan hasil pemantauan sejak September hingga November 2024, seluruh wilayah Aceh terindikasi terkooptasi oleh politik uang dengan berbagai modus operandi yang mengkhawatirkan.

Menurut KSPP, tim pemenangan kandidat menggunakan berbagai strategi, termasuk pengumpulan data pribadi seperti KTP, nomor telepon, dan nomor rekening pemilih.

Data ini digunakan untuk menyalurkan uang atau barang kepada pemilih, terutama menjelang hari pencoblosan. “Serangan fajar” ini sering dilakukan melalui metode non-tunai, menggunakan aplikasi pembayaran elektronik seperti DANA, GoPay, OVO, hingga transfer via ATM.

Baca juga:  Industri Indonesia Didorong Berpihak pada Lingkungan untuk Tingkatkan Daya Saing

Selain itu, ditemukan pola baru berupa pembagian voucher untuk mengambil sembako di toko-toko tertentu. Semua aktivitas ini diarahkan untuk memenangkan kandidat tertentu dalam Pilkada.

“Praktik ini sangat merusak tatanan demokrasi dan mencerminkan lemahnya pengawasan dari penyelenggara Pilkada, seperti Panwaslih dan KIP,” ujar salah satu perwakilan KSPP, Destika Gilang Lestari dalam konferensi pers yang digelar di Warkop Sekber, Banda Aceh, Senin (25/11/2024).

Yang lebih mengkhawatirkan, KSPP menyebutkan bahwa tidak ada satu daerah pun di Aceh yang bebas dari praktik politik uang. Bahkan, wilayah dengan tingkat pendidikan pemilih yang relatif tinggi juga terpengaruh. Ironisnya, belum ada upaya konkret dari penyelenggara Pilkada untuk memberantas fenomena ini.

Baca juga:  Prabowo: Indonesia Siap Produksi Biodiesel B50 di Tahun 2025

“Sejauh ini, hanya Kabupaten Bireuen yang aktif melakukan kampanye melawan politik uang, di bawah inisiatif Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen. Namun, langkah ini harus diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Aceh,” tambahnya.

KSPP mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas terhadap pelaku politik uang, baik individu maupun kelompok. Penindakan yang dilakukan pada tanggal 27 November 2024, hari pencoblosan, sangat penting untuk memberi efek jera.

“Politik uang bukan hanya merusak kualitas Pilkada, tetapi juga mencederai demokrasi yang seharusnya menjadi representasi pilihan rakyat yang murni,” tutup Gilang.

Baca juga:  Pendapatan dari Sektor Pertambangan Aceh Capai Rp1,58 Triliun dalam Lima Tahun

Masyarakat juga diminta berperan aktif dalam melaporkan setiap indikasi praktik politik uang demi mewujudkan Pilkada yang bersih dan demokratis.

KSPP sendiri terdiri dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan komunitas yang konsen memantau Pilkada Aceh yaitu, GeRAK Aceh, AWPF, MaHA, Kamu Demres, Koalisi Inklusi, SP Aceh, CYDC, For Hati Banda Aceh, For Hati Aceh dan Flower Aceh.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Pelepasan 20 Ribu Hektar Lahan Oleh Prabowo, Komitmen untuk Penyelamatan Gajah Sumatera

Bisnisia.id | Bireuen - Kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang...

23 Kabupaten/Kota Semarakkan Pawai Budaya PKA Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pawai Budaya Pekan Kebudayaan...

Pertamina Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Bangladesh

BinisKita.id - Pertamina New & Renewable Energy melakukan lompatan...

Kisah Lia Hanifa Bangun Bisnis Banner dari Modal Nol Rupiah hingga Raup Untung Rp100 Juta

Lia Hanifa, seorang perempuan asal Kabupaten Aceh Utara, berhasil...

Liburan Natal dan Tahun Baru? Indosat Pastikan Sinyal Aman, Liburan Makin Nyaman

Bisnisia.id | Banda Aceh – Menyambut liburan Natal 2024...

Dibalik Sumber Daya Migas Aceh, MaTA Soroti Transparansi yang Lemah

Bisnisia.id | Banda Aceh - Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh...

Cerita Syarifah Bangun Bisnis Dimsum Rumahan

BISNISIA.ID – Di tengah kesibukan menunggu wisuda, Syarifah Nurmasyitah,...

PT Medco Diminta Prioritaskan Warga Lokal dalam Rekrutmen Tenaga Kerja

Bisnisia.id | Aceh Timur – Warga yang tergabung dalam...

Raih Rangking Enam, KONI Aceh Minta Pemerintah Apresiasi Atlet Peraih Medali PON 2024

BANDA ACEH – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia...

Kadistan Aceh Besar Panen Raya Padi di Teureubeh Jantho

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Untuk memperkuat sektor pertanian...

Apple Akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Investasi Awal Capai USD 1 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh – Apple berencana membangun pabrik...

Jelang Meugang, Stok Beras Aceh Aman untuk Enam Bulan ke Depan

Bisnisia.id | Banda Aceh – Menjelang perayaan Meugang, Wakil...

Aceh Besar Pamerkan Jalur Rempah Dari Hulu ke Hilir

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - Pemerintah Kabupaten Aceh Besar...

Pj Gubernur Safrizal Sampaikan Pesan Persatuan Jelang Pembukaan PON XXI 2024 Aceh-Sumut

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sejarah telah membuktikan bahwa...

Lifting Perdana BPMA, 62.000 Barel Kondensat Blok A Dikirim ke Pasar Domestik

Bisnisia.id | Aceh Utara - Badan Pengelola Migas Aceh...

PON Expo XXI Dorong Peningkatan Ekonomi dan Pariwisata Aceh

Banda Aceh – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. Safrizal...

Pemko Banda Aceh Gelar Rakor Percepatan Penurunan Stunting

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh,...

Tahun 2025, Aceh Dapat Rp 453 Miliar PAD dari Pajak Rokok

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kementerian Keuangan telah menetapkan...

Menelusuri Jalan Terjal Fashion Aceh, Suara Desainer Muda Muchlisin

Bisnisia.id | Banda Aceh – Aceh memiliki potensi besar...