Proyek Dana Desa Turunkan Kemiskinan di Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, penurunan kemiskinan di pedesaan tercatat lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Proyek dari dana desa ikut menekan angka kemiskinan di Aceh.

Di pedesaan, tingkat kemiskinan turun 1,76 poin menjadi 14,99 persen. Penguatan ekonomi di tingkat tapak membuat peredaran uang di desa semakin masif.

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Aceh, Muksalmina mengatakan, salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan di pedesaan adalah adanya perputaran uang yang semakin meluas di tingkat desa.

Baca juga: Program Bansos Turunkan Kemiskinan di Aceh

“Perputaran uang di desa menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan,” kata Muksalmina, Kamis (16/1/2025) kepada Bisnisia.id.

Muksalmina menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 dan peredaran dana desa telah memicu terjadinya perubahan besar di sektor ekonomi desa. Dana desa yang turun hampir 70% ke desa menjadi salah satu pendorong utama dalam membangkitkan ekonomi masyarakat setempat.

AKM09471
Tangan seorang peternak maggot di Desa Moen Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, 22 Oktober 2024. Memegang larva maggot yang siap dipanen. Budidaya maggot ini menjadi salah satu cara inovatif masyarakat desa dalam mengelola limbah organik sekaligus menyediakan pakan berkualitas tinggi bagi ternak .Fotografer Akramul/Bisnisia.id

Sebelumnya, desa sering kali dipandang sebagai daerah yang terisolasi dari perputaran ekonomi yang dinamis, di mana sebagian besar pendapatan masyarakat bergantung pada sektor jasa yang berkembang di kota.

Baca juga:  Apkasindo Aceh Gelar FGD Program Kelapa Sawit, Dorong Kesejahteraan bagi Petani

Namun, sejak kebijakan dana desa digulirkan, situasi ini berubah. Dengan adanya proyek-proyek yang didanai oleh dana desa, masyarakat desa kini memiliki lebih banyak kesempatan untuk bekerja dan memperoleh pendapatan yang tidak bergantung pada musim atau sektor pertanian saja.

Baca juga: Kemiskinan Aceh Sisa 12,64 Persen, Pembangunan Berdampak

Selain dana desa, stimulus pemerintah yang diberikan kepada masyarakat miskin pasca-COVID juga berperan penting dalam menjaga daya beli masyarakat.

Menurut Muksalmina, meskipun Bantuan Langsung Tunai (BLT) sangat dibutuhkan untuk mendukung ketahanan hidup masyarakat yang tidak produktif, langkah selanjutnya adalah berfokus pada pemberdayaan ekonomi.

“Pemberdayaan ekonomi lebih dibutuhkan untuk masyarakat yang masih produktif. Pemberian bantuan tidak bisa terus-menerus, harus ada upaya untuk meningkatkan kapasitas ekonomi mereka,” tambahnya.

Muksalmina Apdesi
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Aceh, Muksalmina. Arsip pribadi

Muksalmina juga menegaskan bahwa bantuan BLT sebaiknya hanya diberikan kepada mereka yang tidak mampu bekerja akibat usia atau kondisi kesehatan, sedangkan untuk masyarakat yang masih produktif, fokus harus diberikan pada penyediaan akses pasar dan peningkatan kapasitas produksi.

Baca juga:  Liga 2 Dimulai, Persiraja Perkenalkan Pemain dan Jersey Baru

Lebih lanjut, Muksalmina memberikan contoh konkret bagaimana dana desa berdampak pada mikro ekonomi. Di beberapa desa, ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya bergantung pada bertani kini dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan usaha kecil, seperti penjualan nasi bungkus dan pulut bakar.

“Dengan adanya dana yang berputar di desa, ibu-ibu ini tidak hanya menjual hasil pertanian, tetapi juga produk olahan makanan yang dijual di warung-warung kopi atau pasar,” jelasnya.

Baca juga: Program 3.000 Rumah, Cara Aceh Tekan Kemiskinan

Fenomena ini, menurut Muksalmina, bukanlah hal baru. Bahkan sejak tahun 2008, ketika Alokasi Dana Gampung (ADG) pertama kali digulirkan, dampaknya sudah mulai terasa, meski dalam skala kecil.

Namun, sejak 2015, ketika dana desa semakin besar, dampaknya semakin terasa, dengan lebih banyak desa yang menggerakkan ekonomi mereka sendiri.

Di Aceh, angka kemiskinan masih menjadi tantangan besar. Namun, Muksalmina optimis jika kebijakan ini terus dipertahankan dan dievaluasi secara berkala, angka kemiskinan di tingkat desa akan terus menurun.

Baca juga:  40.234 Warga Lhokseumawe Golput dalam Pilkada 2024
IMG 8507 scaled 1
Produk pisau dapur di salah satu tempat pandai besi, desa Baet Lamphuot, kecamatan Suka Makmur, kabupaten Aceh Besar. Usaha kerakyatan di desa dapat mendorong kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan. (Foto: Sultan/Bisniskita.id)

“Jika angka kemiskinan di desa hanya 2%, maka angka kemiskinan di Aceh secara keseluruhan akan semakin kecil,” ujarnya.

Menurut Muksalmina, saat ini terdapat hampir 6.497 desa di Aceh. Jika seluruh desa berhasil mengurangi angka kemiskinan secara signifikan, maka seluruh provinsi Aceh pun akan merasakan dampak positifnya.

Progres ini, memerlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, baik di tingkat desa, kabupaten, maupun provinsi, untuk menjaga kebijakan yang sudah berjalan dan memperkuat peran desa sebagai motor penggerak ekonomi.

Baca juga: Otsus Banyak Dipakai untuk Infrastruktur, Kemiskinan Terabaikan

Kunci utama untuk keberhasilan jangka panjang adalah mempercayai kemampuan desa dalam mengelola dana yang ada. Muksalmina berharap agar pemerintah Aceh dapat memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada desa untuk mengelola keuangan yang berkaitan dengan penekanan kemiskinan.

“Pemerintah desa sudah menunjukkan kemampuan mereka dalam mengelola dana desa dengan baik. Kami berharap, ke depannya, ada lebih banyak kepercayaan dari pemerintah untuk memberi kesempatan kepada desa untuk berperan lebih besar dalam pengentasan kemiskinan,” kata Muksalmina.

Editor:
Hendra Vramenia

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Kesempatan Emas! Telkom Buka Lowongan Magang Content Creator di Banda Aceh

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)...

7.530 Hektare Kebun Sawit PTPN di Aceh Tamiang Belum ISPO

Bisnisia.id | Aceh Tamiang - Perkebunan kelapa sawit seluas...

Raisul Mukhlis Ditetapkan Sebagai Dirut BPRS Mustaqim

Bisnisia.id | Banda Aceh – PT BPR Syariah Mustaqim...

Potensi Blue Ammonia Aceh, Perjanjian Kerjasama PAG dan AEC Menuju Energi Terbarukan

Pengembangan sumber energi terbarukan saat ini telah menjadi fenomena...

Rekapitulasi Pilkada 2024 di Aceh Utara Berjalan Lancar, Partisipasi Pemilih Tinggi

Bisnisia.id | Aceh Utara – Komisi Independen Pemilihan (KIP)...

Bank Aceh Dukung Edukasi Keuangan Bagi Pelajar di Aceh

Bisniskita.id | Banda Aceh - Dukung inklusi dan edukasi...

Semester I, Indosat Raup Laba Bersih Rp2,7 Triliun

BISNISIA, JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH,...

Inovasi Sederhana, Bubu Ramah Lingkungan Tingkatkan Produktivitas Nelayan Aceh Barat

BISNISIA.ID | Meulaboh – Dalam upaya meningkatkan keterampilan nelayan...

Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Harus Jadi Fokus Pemimpin Aceh ke Depan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Akademisi Fakultas Ekonomi dan...

AHY Ingin Konektivitas Aceh dan Papua Harus Sama dengan Pulau Jawa

Bisnisia.id | Jakarta – Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan...

Aset Bank Aceh Syariah 2020 sampai 2023 Tumbuh Positif

BISNISIA.ID - Kinerja keuangan PT Bank Aceh Syariah menunjukkan...

Ini Daftar UMP 2024 di Seluruh Provinsi RI

Bisniskita.id | Banda Aceh - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan...

Yuk Kunjungi Bank Aceh Property Expo 2023, Dapatkan Rumah Dengan Promo DP 1%

Bisniskita.id | Banda Aceh - Bank Aceh Syariah menggelar...

Dukung Energi Hijau, Data Center Telkom Bangun Berbasis Gas Bumi

Bisnisia.id | Jakarta — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk...

Solusi Efektif Digital Marketing Seiring Pertumbuhan E-Commerce

Bisnisia.id | Jakarta – Seiring dengan pertumbuhan pesat industri...

LO Basket 5×5 Diapresiasi atas Kinerja Optimal di PON XXI Aceh-Sumut

Banda Aceh – Iskandar, AP, Wakil Ketua Harian II...

Harga CPO Diprediksi Tetap Tinggi, Gapki Minta Program Peremajaan Sawit Dipercepat

Bisnisia.id | Banda Aceh - Harga minyak kelapa sawit mentah...

ISPO dan Pertaruhan Masa Depan Sawit Aceh

Lima tahun setelah Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020...

BSI Bantu Resi Gudang untuk Petani Kopi Gayo

Bisniskita.id | Banda Aceh - Bank Syariah Indonesia Tbk...

Layanan Transkutaraja Berhenti, Persoalan Anggaran jadi Kendala

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub)...