KOTA JANTHO – Petani di wilayah Aceh Besar berencana memberikan dukungan penuh untuk suksesnya ajang olahraga terbesar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara pada bulan September mendatang.
Ketua Kelompok Tani Al Falah, Shiyamusyamsi, menyatakan hal ini sebagai respons terhadap polemik seputar surat yang diterima Pj Bupati Aceh Besar, yang meminta agar tanaman padi tidak ditanam mulai bulan Mei hingga PON selesai pada bulan September 2024.
“Kami, sebagai petani, sepenuhnya mendukung acara besar ini, terutama karena Aceh menjadi tuan rumah. Kami akan menyambut tamu-tamu dengan baik, karena kesuksesan PON ini akan membawa kehormatan bagi kita semua,” ujar Syamsi pada hari Selasa (2/4/2024).
Meskipun diminta untuk mempertimbangkan penundaan penanaman padi, Syamsi menyatakan sulit untuk memastikan apakah petani akan memenuhi permintaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber air, terutama di daerah yang bergantung pada aliran waduk.
“Kami mengandalkan beberapa sumber air, termasuk hujan dan sumur bor, karena ketersediaan air dari waduk terbatas,” ungkap Syamsi, yang saat ini aktif dalam bisnis pembibitan varietas padi unggulan di Aceh.
Sebelumnya, banyak pihak merespons usulan penundaan penanaman padi, terutama karena lokasi venue cabang olahraga dayung di Waduk Keliling Gampong Bak Sukon, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Alasan utama adalah untuk menjaga ketinggian permukaan air waduk.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pemuda Aceh Besar, M. Ali, juga memberikan tanggapan terhadap usulan tersebut. Menurutnya, penundaan panjang dapat merugikan para petani.
Oleh karena itu, IPAR meminta Pj Bupati Aceh Besar untuk menanggapi surat tersebut dengan bijaksana.