BANDA ACEH, 1 April 2024: Kehadiran industri perkebunan kelapa sawit bukan sekadar menciptakan lapangan kerja, namun juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan. Dr. Ismadi, Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Malikussaleh, menyampaikan hal ini dalam acara Silahturahmi Ramadhan anak perusahaan Astra Agro Area Aceh, Senin (01/04/24).
Dalam pertemuan tersebut, Ismadi mengungkapkan bahwa Aceh memiliki 565,135 hektar lahan kelapa sawit yang telah menyerap 578 ribu tenaga kerja. Perkebunan kelapa sawit telah memberikan kontribusi signifikan dalam mengurangi tingkat kemiskinan di daerah tersebut.
Menariknya, kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling efisien dibandingkan tanaman lain, meskipun luas lahan yang digunakan relatif kecil. Hal ini memberikan peluang besar bagi Indonesia sebagai produsen minyak sawit untuk mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, Ismadi menekankan pentingnya hubungan simbiosis antara perusahaan dan masyarakat melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Menurutnya, masyarakat dan perusahaan saling membutuhkan dan bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Riduan Manik, Community Development Area Manager Aceh dari Astra Agro, juga turut menyampaikan komitmen perusahaan dalam memperkuat aspek keberlanjutan melalui program Astra Agro Sustainability Aspirations. Program ini bertujuan untuk mencapai sejahtera bersama bangsa dengan fokus pada empat pilar CSR: kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Terkait hal ini, PT Karya Tanah Subur (KTS), salah satu anak perusahaan Astra Agro di Aceh Barat, baru-baru ini meraih penghargaan sebagai juara 2 terbaik dalam kategori CSR Madya yang diberikan oleh Bupati Aceh Barat. Hal ini menjadi bukti nyata tanggung jawab sosial perusahaan yang berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar.