Pemkab Aceh Jaya Diminta Tegas terhadap Perusahaan Sawit Tanpa ISPO

Bisnisia.id | Aceh Jaya – Nasri Saputra, seorang tokoh muda Aceh Jaya yang juga anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Aceh, memberikan tanggapan terkait isu perusahaan kelapa sawit di Aceh Jaya yang belum memiliki sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Nasri memuji langkah Dinas Pertanian Aceh Jaya melalui Kepala Bidang Perkebunan, Eddi Feferiandi, yang terus mendorong perusahaan untuk mematuhi kewajiban ISPO. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan lebih tegas dari pemerintah kabupaten diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami minta Pemkab Aceh Jaya lebih tegas dalam hal ini, termasuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang belum memiliki ISPO,” ujar Nasri Saputra saat dihubungi pada Senin (6/1/2025).

Baca juga:  Libur Akhir Tahun, Lonjakan Pengguna Tol Sigli-Banda Aceh Capai 53.673 Kendaraan

Nasri menyoroti pentingnya tindakan tegas dari Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya dalam menindaklanjuti kasus ini. Menurutnya, pemerintah kabupaten harus mengeluarkan surat pemberhentian operasional sementara terhadap perusahaan-perusahaan yang belum memiliki sertifikat ISPO hingga mereka memilikinya.

image 9
Nasri Saputra, seorang tokoh muda Aceh Jaya yang juga anggota Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Aceh

“Kita minta Pemkab tegas dalam masalah ini. Pj Bupati Aceh Jaya segera harus mengeluarkan surat pemberhentian operasional sementara waktu terhadap perusahaan-perusahaan tersebut sampai ISPO ada. Selain itu, jika perusahaan-perusahaan tersebut tetap melakukan operasional setelah surat pemberhentian sementara waktu dikeluarkan, berarti itu tindakan ilegal dan perbuatan melawan hukum,” tegas Nasri.

Baca juga:  Oceania Riviera, Kapal Pesiar Mewah Berlabuh di Sabang

Nasri juga menyoroti dampak negatif dari ketidakpatuhan perusahaan terhadap ISPO, baik bagi lingkungan maupun masyarakat setempat. Menurutnya, tindakan tegas pemerintah tidak hanya akan mendorong kepatuhan terhadap peraturan pemerintah pusat, tetapi juga melindungi kepentingan lingkungan setempat dari aktivitas industri ini.

“Sekarang secara tidak langsung masyarakat tidak berdampak dan lingkungan tidak berdampak, tapi 5 sampai 10 tahun lagi lingkungan bakal rusak dan masyarakat petani sawit lokal bakal kehilangan pekerjaan,” pungkasnya.

Pernyataan ini menjadi pengingat akan pentingnya tindakan segera dan tegas dari semua pihak. Dengan memastikan seluruh perusahaan memenuhi standar ISPO, Aceh Jaya tidak hanya melindungi sumber daya alamnya tetapi juga masa depan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal. Keberlanjutan harus menjadi prioritas bersama untuk mewujudkan industri kelapa sawit yang adil dan ramah lingkungan.

Baca juga:  Utang Pinjaman Online di Indonesia Mencapai Rp74,48 Triliun
Editor:
Zulkarnaini

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Tahun 2025, Mobil dan Motor Wajib Asuransi

Bisnisia.id | Jakarta – Beban warga Indonesia pada 2025...

Harga CPO Terus Naik Jelang Lebaran, Dipicu Perubahan Permintaan Global

Bisnisia.id | Banda Aceh - Harga minyak kelapa sawit...

Homestay di Desa Wisata Siap Menampung Wisatawan PKA Ke-8

Bisniskita.id | Banda Aceh - Sejumlah penginapan yang tersebar...

Pemerintah Aceh Juara Pertama Anugerah Adinata Syariah 2024

BISNISKITA.ID | Jakarta - Pemerintah Aceh raih juara pertama...

Aceh Deklarasikan Perlindungan dan Kesetaraan Hak Perempuan dan Anak

Bisnisia.id | Banda Aceh – Festival Pemenuhan Hak dan...

Tali Asih PEMA untuk Anak Yatim

Nathan melangkahkan kakinya dengan penuh antusiasme ke dalam gedung...

PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Tonggak Baru Energi Ramah Lingkungan

Bisniskita.id | Jakarta – PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green...

Aceh Catat Lonjakan Wisatawan Signifikan di 2023, Fokus pada Wisata Halal dan Ekowisata

Banda Aceh, Bisnisia.id – Sektor pariwisata di Aceh menunjukkan...

Eksplorasi Migas Berlanjut, BPMA dan PGE Sosialisasikan Seismik 3D di Aceh Utara

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh...

Dampak Deforestasi: Bencana di Aceh Masif, Kerugian Capai Rp840 Miliar

Bisnisia.id | Banda Aceh - Aceh menghadapi ancaman bencana...

FKIJK Aceh Run 2025 Diluncurkan

Bisnisia.id | Banda Aceh - Forum Komunikasi Industri Jasa...

Tingkatkan PAD, Aceh Barat Prioritaskan Pengembangan Wisata Unggulan

Bisnisia.id | Aceh Barat – Dinas Pariwisata Pemuda dan...

BMKG Dorong Revitalisasi 86 Tugu Tsunami Aceh 2004 untuk Edukasi dan Kesiapsiagaan Bencana

Bisnisia.id | Jakarta – Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi,...

Pemerintah Aceh Bentuk Satgas Kawasan Tanpa Rokok

Bisniskita.id | Banda Aceh – Pemerintah Aceh mulai membentuk satuan...

Kejar Target Nasional, Pertamina Genjot Produksi Migas di Kalimantan Timur

Bisnisia.id | Kalimantan Timur – PT Pertamina Hulu Sanga...

Banggar dan TAPA Sepakati Rp 266 M Bayar Utang ke BPJS Terkait JKA

Bisniskita.id | Banda Aceh - Badan Anggaran DPRA (Banggar)...

Program Makan Bergizi Gratis di Banda Aceh

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan di Banda...

Indosat Ooredoo Hutchison Dukung Marbot Masjid dengan Program Modal Usaha

Bisnisia.id | Banda Aceh – Indosat Ooredoo Hutchison kembali menunjukkan...

PGE Pastikan Pengembangan Panas Bumi Seulawah Agam Berjalan Berkelanjutan

Bisnisia.id | Banda Aceh - PT Pertamina Geothermal Energy...

Pemerintah Buka Beasiswa Riset Sawit 2025

Bisnisia.id | Jakarta - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa...