Bisnisia.id | Banda Aceh – Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia terus menguat menjelang Lebaran. Pada Jumat (28/3/2025), harga CPO naik 1,92% ke level MYR 4.392 per ton, memperpanjang tren kenaikan selama tiga hari berturut-turut dengan total kenaikan 3,5%.
Kenaikan harga ini dipicu oleh peralihan permintaan dari China yang mulai beralih ke CPO akibat perang dagang dengan Kanada yang memicu lonjakan harga canola oil. Selain itu, kenaikan harga minyak kedelai di Chicago turut mengerek harga CPO, seiring optimisme pasar terhadap permintaan minyak nabati global.
Meski demikian, CPO menghadapi tantangan dari meningkatnya stok di Indonesia. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menunjukkan stok minyak sawit naik 14% pada Januari 2025, meskipun produksi menurun. Sementara itu, ekspor CPO merosot ke level terendah dalam empat bulan, hanya mencapai 1,96 juta metrik ton.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia berencana menyerahkan lebih dari 1 juta hektare lahan sawit yang disita dari perusahaan ilegal kepada BUMN Agrinas Palma Nusantara. Kebijakan ini dikhawatirkan berdampak pada produksi dalam jangka pendek akibat perubahan sistem pengelolaan.
Kementerian Perdagangan juga menetapkan harga referensi (HR) CPO untuk April 2025 sebesar 961 dolar AS per metrik ton, naik 0,74% dari bulan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan suplai akibat curah hujan tinggi di Sumatera dan Malaysia serta berkurangnya permintaan dari India dan China.
Dengan faktor-faktor ini, harga CPO diperkirakan tetap volatil dalam beberapa pekan mendatang.