Bisnisia.id | Aceh Barat – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Aceh Barat terus berkomitmen dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi kreatif sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Plt Kepala Disparpora Aceh Barat, Kartini SE, M.Kes, menjelaskan bahwa wisata bahari menjadi salah satu fokus utama pengembangan pariwisata di wilayah Aceh Barat, terutama di sepanjang pesisir pantai.
“Pantai-pantai di pesisir Aceh Barat menjadi prioritas utama dalam pengembangan wisata bahari kami,” ungkap Kartini kepada Bisnisia pada Kamis (23/01/2025).

Wisata Sejarah Teuku Umar
Wisata sejarah yang berkaitan dengan pahlawan nasional Teuku Umar juga menjadi salah satu sektor unggulan. Kegiatan napak tilas, yang rutin digelar setiap 10-11 Februari, menarik banyak wisatawan untuk berziarah ke makam Teuku Umar dan mendalami sejarah perjuangannya.
“Wisata sejarah ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan,” jelas Kartini.
Branding Wisata Religi
Sebagai “Kota Tauhid Sufi,” Aceh Barat juga membangun branding wisata religi dengan ikon utamanya, Masjid Agung Baitul Makmur. Destinasi religi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

Ikon Kuliner: Kopi Khop
Di sektor kuliner, kopi khop menjadi ikon khas Aceh Barat yang telah mendapatkan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). “Kopi khop memiliki sensasi unik dalam penyajian dan cita rasanya yang khas, sehingga menjadi fokus utama kami untuk diperkenalkan lebih luas,” ujar Kartini. Disparpora bekerja sama dengan hotel-hotel dan produsen kopi lokal untuk memastikan kualitas dan cita rasa kopi khop tetap terjaga.

KOPI KHOP ICE. Foto: @kopikhopseuramoe
Wisata Niaga; Mall Suzuya Meulaboh
Mall Suzuya Meulaboh, sebagai satu-satunya pusat perbelanjaan besar di kawasan barat-selatan Aceh, juga menjadi bagian penting dari strategi pengembangan wisata niaga. Mall ini menarik pengunjung dari kabupaten tetangga seperti Nagan Raya, Aceh Selatan, Abdya, dan Aceh Jaya, sehingga meningkatkan perputaran ekonomi lokal.
Pengembangan Desa Wisata Sikundo
Desa Wisata Sikundo kini tengah dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata menarik. Kartini menyebut program ini masih dalam proses pengembangan dan diharapkan mampu menambah daya tarik pariwisata Aceh Barat.
Kartini menegaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk mendukung pengembangan pariwisata.
“Kami bekerja sama dengan investor, perusahaan melalui dana CSR, serta instansi terkait seperti PUPR dan DLH untuk merealisasikan program-program ini,” jelas Kartini.

Optimisme Meningkatkan PAD dan Ekonomi Lokal
Kartini optimistis bahwa pengembangan sektor pariwisata akan berdampak signifikan pada peningkatan angka kunjungan wisatawan, baik lokal maupun internasional.
“Hal ini tentu akan berkontribusi pada peningkatan PAD serta mendukung usaha-usaha kecil di Aceh Barat,” tutup Kartini.