Pelepasan 20 Ribu Hektar Lahan Oleh Prabowo, Komitmen untuk Penyelamatan Gajah Sumatera

Bisnisia.id | Bireuen – Kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mengalokasikan 20 ribu hektare lahan di Aceh untuk konservasi gajah sumatera mendapat tanggapan positif dari pegiat lingkungan. Alokasi lahan tersebut, yang akan dikelola oleh World Wide Fund for Nature (WWF), dinilai sebagai langkah maju dalam melestarikan satwa langka sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah Aceh.

Ketua Dewan Pembina Yayasan AGC, Suhaimi Hamid, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas perhatian serius terhadap konservasi satwa liar, khususnya gajah sumatera.

“Keputusan Presiden Prabowo untuk menyediakan 20 ribu hektare lahan sebagai kawasan konservasi adalah angin segar bagi upaya pelestarian gajah sumatera di Aceh. Kebijakan ini sangat kami apresiasi, terutama mengingat tingginya konflik antara manusia dan gajah selama ini,” ujar Suhaimi Kamis (12/12/2024) melalui siaran pers.

Menurut Suhaimi, kawasan Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, dan Aceh Utara kerap menjadi lokasi konflik antara manusia dan gajah. Hal ini disebabkan oleh menyempitnya habitat alami gajah akibat alih fungsi lahan dan deforestasi.

Baca juga:  Menteri Ekonomi Kreatif: Ucycle Fashion Kunci Masa Depan Ekonomi Kreatif Indonesia

Yayasan AGC, yang selama ini aktif dalam mitigasi konflik tersebut, menyambut kebijakan pembangunan kawasan konservasi sebagai solusi jangka panjang yang efektif.

WhatsApp Image 2024 12 11 at 12.54.41
Ketua Dewan Pembina Yayasan AGC, Suhaimi Hamid

“Pembangunan kawasan konservasi ini diharapkan mampu mengurangi pergerakan gajah ke pemukiman warga, sekaligus menjadi langkah strategis untuk menjaga populasi gajah sumatera yang terus menurun,” tambahnya.

Sejak didirikan, Yayasan AGC telah melaksanakan berbagai inisiatif seperti edukasi masyarakat tentang hidup berdampingan dengan satwa liar, penghijauan kembali hutan yang rusak, serta memfasilitasi dialog antara pemerintah dan masyarakat terkait mitigasi konflik.

Keputusan pemerintah untuk memberikan pengelolaan lahan konservasi ini kepada WWF juga disambut baik oleh Suhaimi. Ia menyebut WWF sebagai mitra strategis dengan pengalaman luas dalam program konservasi satwa liar di Indonesia dan dunia.

“WWF memiliki kapasitas, keahlian, dan jaringan untuk memastikan kawasan konservasi ini dapat dikelola secara efektif. Dengan kerja sama ini, kami optimistis habitat gajah sumatera di Aceh akan terjaga dengan baik,” jelasnya.

Baca juga:  18.777 Tenaga Kerja di Aceh Tengah Terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan

WWF telah lama berfokus pada pelestarian gajah sumatera melalui berbagai program, termasuk penelitian, patroli pengawasan kawasan hutan, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Kolaborasi antara WWF, Yayasan AGC, dan pemerintah diharapkan dapat menciptakan model konservasi yang berkelanjutan di Aceh.

Langkah Presiden Prabowo terkait kawasan konservasi ini dinilai sebagai wujud nyata komitmen Indonesia terhadap perlindungan satwa liar. Gajah sumatera, yang termasuk dalam daftar satwa terancam punah menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), menghadapi berbagai ancaman seperti perburuan liar, kehilangan habitat, dan konflik dengan manusia.

Suhaimi juga menekankan bahwa konservasi bukan hanya tentang melindungi satwa, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem yang berdampak pada kehidupan manusia. “Jika kita kehilangan gajah sumatera, dampaknya akan dirasakan oleh ekosistem hutan Aceh yang menjadi salah satu paru-paru dunia. Ini bukan hanya isu lokal, tetapi juga isu global,” tegasnya.

Ia mendorong semua pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas, untuk mendukung kebijakan ini. “Keberhasilan program konservasi membutuhkan partisipasi semua pihak agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang,” tambahnya.

Baca juga:  Harga Minyak Mentah Anjlok Hampir 4% di Tengah Eskalasi Perang Dagang AS-China

Yayasan AGC berharap kebijakan ini menjadi awal dari program-program konservasi lainnya yang lebih komprehensif di Aceh. Namun, Suhaimi juga mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap kawasan konservasi agar tidak terjadi penyalahgunaan lahan atau perambahan.

“Kami berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bersinergi untuk memastikan kawasan konservasi ini benar-benar menjadi tempat yang aman bagi gajah sumatera. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat sekitar juga perlu dikembangkan agar mereka dapat merasakan manfaat ekonomi dari keberadaan kawasan konservasi,” pungkasnya.

Langkah ini membawa optimisme baru bagi konservasi lingkungan di Aceh, yang selama ini menghadapi berbagai tantangan besar. Dengan pengelolaan kawasan konservasi secara profesional, diharapkan konflik manusia-gajah dapat diminimalkan dan populasi gajah sumatera kembali meningkat. Upaya ini tidak hanya untuk melindungi gajah sumatera, tetapi juga untuk menjaga warisan alam Aceh bagi generasi mendatang.

Editor:

Bagikan berita:

Popular

Berita lainnya

Aceh Borong Emas dan Perak di Nomor Sabel Perorangan Putri PON XXI

Banda Aceh – Aceh sukses menyapu bersih medali emas...

Buka Job Fit Pejabat Eselon II, Akademisi Sebut Pj Gubernur Aceh Langgar Etika Politik

Bisnisia.id | Banda Aceh – Langkah Penjabat (Pj) Gubernur...

Dominasi Investasi Tiongkok di Aceh, Tiga Tahun Capai Rp4,24 Triliun

Bisnisia.id | Banda Aceh – Realisasi investasi dari Republik...

Aceh Alami Lonjakan Kebutuhan BBM Bersubsidi di Tengah Penurunan Produksi Minyak Nasional

Bisnisia.id | Banda Aceh – Aceh mencatat peningkatan kebutuhan...

BPMA Dampingi Wakil Gubernur Aceh dalam Forum Investasi dengan Investor Tiongkok

Bisnisia.id | Banda Aceh – Kepala Badan Pengelola Migas...

Penerimaan Bea Cukai Aceh 2024 Capai Rp 380,9 M, Bea Keluar Masih Terkendala

Bisnisia.id | Banda Aceh - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal...

Hari Pertama Makan Gratis di Aceh Tengah, 2.825 Porsi Dibagikan ke 18 Sekolah

Bisnisia.id | Takengon - Untuk Kabupaten Aceh Tengah, program...

Jajaki Carbon Trading, USK-Malaysia Sepakati MoU

Bisniskita.id | Banda Aceh – Universitas Syiah Kuala (USK)...

OJK Dorong Iklim Investasi Maritim yang Berkelanjutan

Bisniskita.id | Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus...

Potensi Migas Indonesia Masih Menjanjikan, Banyak Cekungan Belum Berproduksi

Bisnisia.id | Jakarta - Potensi migas Nasional masih sangat menjanjikan...

Hutan Tanaman Energi Simpan Potensi Bioenergi Besar

BisnisKita.id - Penerapan co-firing pada sejumlah pembangkit listrik tenaga...

Potret Kisah Mahfud Budidaya Kepiting Soka

  Di pesisir Lamkuweuh, Banda Aceh, Mahfud menekuni budidaya kepiting...

Juli 2023, Jumlah Simpanan Pelajar di Aceh Capai Rp142,42 Miliar

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, menyampaikan sampai...

Pj Gubernur Safrizal Sampaikan Pesan Persatuan Jelang Pembukaan PON XXI 2024 Aceh-Sumut

Bisnisia.id | Banda Aceh – Sejarah telah membuktikan bahwa...

Harga Emas Dunia Melambung Tinggi

Bisniskita.id | Jakarta - Harga emas melonjak lebih dari...

Februari 2024, BSI Catat Peningkatan Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai 180 Miliar

BISNISKITA.ID | Banda Aceh - PT Bank Syariah Indonesia...

PPN 12 Persen Resmi Berlaku, Prabowo Ungkap Kenaikan PPN Jadi 12% Hanya untuk Barang Mewah

Bisnisia.id | Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,...

Eksplorasi Migas Berlanjut, BPMA dan PGE Sosialisasikan Seismik 3D di Aceh Utara

Bisnisia.id | Banda Aceh – Badan Pengelola Migas Aceh...

Hingga Juni 2023, Nilai Ekspor Ekonomi kreatif Capai 11,8 M Dolar AS

Bisniskita.id | Jakarta – Nilai ekspor produk ekonomi kreatif sudah...