Bisnisia.id | Aceh Barat – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, berjanji akan kembali ke Kabupaten Aceh Barat pada pertengahan April untuk meresmikan pembangunan pabrik ban. Kehadiran pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan industri karet di Aceh dan membuka peluang kerja bagi ribuan masyarakat setempat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur dalam sambutannya pada penutupan Musabaqah Tunas Ramadhan (MTR) ke-24 di lapangan upacara Dinas Pendidikan setempat, Sabtu (15/3/2025) malam.
“Sebelum memulai sambutan, kami ingin memberikan kabar gembira kepada Bupati dan masyarakat Aceh Barat. Insya Allah, pada April mendatang, saya akan meresmikan pabrik ban mobil di Aceh Barat,” ujar Gubernur yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Pria yang akrab disapa Mualem itu meyakini bahwa dengan beroperasinya pabrik ban tersebut, akan tercipta sekitar 1.000 lapangan kerja baru.

“Insya Allah, imbas dari dibukanya pabrik ban ini mampu menyerap 1.000 tenaga kerja. Ini tentu menjadi langkah besar dalam mengurangi angka pengangguran di Bumi Serambi Mekah,” ujar Mualem.
Selain itu, industri ban yang akan dibangun ini juga akan berdampak positif bagi sektor pertanian karet di Aceh. Selama ini, petani karet di Aceh menghadapi tantangan harga jual yang fluktuatif dan ketergantungan pasar luar daerah. Dengan adanya pabrik ini, hasil panen karet dari perkebunan lokal dapat diserap langsung oleh industri, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani.
Aceh sendiri memiliki potensi besar dalam industri karet, terutama di wilayah-wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Barat yang dikenal sebagai sentra perkebunan karet. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Aceh, luas perkebunan karet di provinsi ini mencapai puluhan ribu hektare dengan ribuan petani yang bergantung pada sektor ini. Kehadiran pabrik ban di Aceh Barat diharapkan dapat menjadi katalisator dalam memperkuat rantai industri karet dari hulu ke hilir di Aceh.

“Alhamdulillah, atas dukungan seluruh masyarakat Aceh, belum sebulan kepemimpinan kami sudah dua pabrik akan didirikan di Aceh. Insya Allah, di kabupaten lainnya juga akan menyusul,” ujar Gubernur.
Penutupan MTR ke-24 turut dihadiri oleh Bupati Aceh Barat, Tarmizi, Wakil Bupati Aceh Barat, Sayed Fadhil, sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh, serta Forkopimda setempat.