Bisnisia.id | Jakarta – Redy Prasetyo, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko), menegaskan pentingnya peran Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia untuk memimpin integrasi gender dalam praktik perkebunan berkelanjutan.
“Perempuan memainkan peran kunci di sektor ini, namun sering kali tidak diakui. Saatnya kita mengubah narasi ini,” ujar Redy dalam webinar bertajuk “Meningkatkan Kesetaraan Gender Melalui Praktik Terbaik di Sektor Kelapa Sawit” yang digelar Sustainable Landscape Program Indonesia (SLPI) pada Kamis, 21 November 2024.
Acara yang digelar sebagai salah satu upaya memperkuat pengarusutamaan gender di sektor perkebunan kelapa sawit dan untuk mendorong pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik guna menciptakan sektor kelapa sawit yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kesetaraan Gender dalam Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kesetaraan gender menjadi pilar utama dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan. Sejak 2011, Indonesia telah mengimplementasikan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang memperhatikan aspek gender sebagai elemen penting dalam meningkatkan daya saing minyak sawit di pasar global. Hal ini sejalan dengan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang juga menjadikan isu gender dan lingkungan sebagai komponen utama.
Prinsip ini menjadi landasan bagi sektor kelapa sawit Indonesia untuk tidak hanya mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Dr. Wiene Andriyana, Technical Analyst di Environment Unit UNDP Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi multipihak untuk mendorong kesetaraan gender di rantai nilai kelapa sawit.
“Mengintegrasikan gender dalam pembangunan kelapa sawit berkelanjutan bukanlah beban, melainkan peluang. Peran aktif perempuan dapat menciptakan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang lebih besar,” ungkapnya.
Prestasi dan Komitmen Daerah
Di tingkat daerah, berbagai inisiatif telah menunjukkan komitmen nyata terhadap pengarusutamaan gender. Salah satu contohnya adalah Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, yang meraih penghargaan kategori Award Gender Perangkat Daerah pada 2023 atas implementasi kebijakan yang mendukung kesetaraan gender. Ir. E. A. Rafiddin Rizal, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa regulasi daerah, seperti Perda No. 7 Tahun 2018 tentang Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan, memastikan perempuan memiliki akses setara terhadap pelatihan, sumber daya, dan pengambilan keputusan.
“Dengan memberikan akses setara, kami berharap dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Peran Perusahaan dalam Mewujudkan Kesetaraan
Kesetaraan gender juga mendapat perhatian dari pelaku usaha. Maria Yulianti, yang membidangi Pengembangan SDM di GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), menyoroti langkah-langkah yang diambil perusahaan dalam mendorong kesetaraan gender.
“GAPKI telah meluncurkan program-program seperti pembentukan komite gender dan penyediaan fasilitas ramah perempuan untuk memastikan hak yang setara di tempat kerja,” jelasnya.
Menuju Kelapa Sawit yang Lebih Inklusif
Webinar BINTANG SLPI ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Sustainable Landscape Program Indonesia yang berfokus pada mendorong kebijakan serta aksi inklusif di sektor kelapa sawit. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan perubahan yang berarti dalam membangun sektor kelapa sawit yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Dengan langkah nyata ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmennya pada pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender di skala global.